Bab 4

536 15 0
                                    

" Bukankah jika kita saling mencintai
Maka kita harus saling percaya ??
Tapi diantara kita
Apa ada yang namanya kepercayaan "

aku tidak lupa menceritakan Indra, lalu Ana kepo bagaimana sifat Indra itu ya udah aku bilang aja dia itu begini begitu apa adanya gitu lah pokoknya. Aku dan Indra semakin dekat, hubungan ku dengan Ana pun seperti biasa nya. Tepat 8 bulan aku dekat dengan Indra, dia pun menyatakan perasaan nya, dan aku pun menerimanya karena aku punya perasaan yang sama juga dengan Indra. Hubungan ku memasuki tepat setengah tahun dengan Indra dan hari itu aku ngajak ana pergi ke Mall biasalah kerjaan perempuan ( Ucap Rara sambil tertawa pelan) untuk mentraktir nya karena itu perayaan hari jadian aku dengan Indra, tapi saying Indra tak bisa ikut karena dia sibuk dengan sekolahnya dan Indra hanya bisa menjemput ku, ya sudah aku jalan berdua dengan Ana. Tak terasa hari sudah sore, aku dan ana pun ingin pulang. Kebetulan hari itu handphone aku lowbat jadi gak bisa ngehubungi Indra, dan aku pun meminjam handphone Ana untuk menghubungi Indra kebetulan aku hafal nomor Indra, setelah ku hubungi Indra buat jemput aku, 20 menit kemudian indra datang dengan motornya kebetulan aku dan Indra umurnya terpaut 5 tahun, jadi Indra sudah boleh memakai motornya, dan aku pun pergi meningalkan Ana untuk menaiki motor Indra tak lupa pamit aku ke Ana untuk pulang duluan. Seminggu setelah hari itu, Indra seperti menjauhi ku, dia tak seperti dulu, berubah banget pokoknya begitupun dengan Ana dia pun berubah. Tepat 2 minggu Indra tak member ku kabar, dan aku pun mencoba menghubunginya terlebih dahulu, dan ternyataa " Ucapan Rara terhenti, air matanya pun mengalir di pipinya.

" Ternyata apa Ra ?? " Tanya Lia bingung kenapa Rara menangis

" Ternyata semua akun aku di blokir Indra tanpa ada kejelasan, otomatis aku gak bisa ngehubungin dia, ya udah aku inisiatif kerumah nya ditemani Alia. Dan kamu mau tau Li apa yang aku temuin dirumanya ?? " Ucap Rara terengah-engah seperti menahan sesak yang sangat menyakitinya, Lia pun mengangguk sambil memegang bahu Rara seolah-olah memberi Rara kekuatan.

" Dirumah Indra aku melihat Ana dan Indra tertawa bersama, Indra terlihat merangkul Ana. Hatiku sakit saat melihat itu, tak ku sangka sahabatku begitu, tapi aku tetap berfikir positif. Ku beranikan diri untuk mendekati mereka berdua, Alia mencoba menahanku tapi aku mengangguk kepadanya mengisyaratkan aku baik-baik saja, Alia pun membiarkan ku " Ucap Rara dengan memegang dada nya.

Flashback on

" Ana, Indra " Ucap rara lirih, mereka berdua pun menoleh kearah Rara. Tatapan Indra yang biasanya menghangatkan hati Rara entah mengapa berubah menjadi dingin dan seolah-olah merendahkan. Tatapan Ana yang biasanya menguatkan Rara disaat Rara terpuruk tiba-tiba berubah menjadi tatapan kepuasan melihat Rara terpuruk.

" Ngapain Lo kesini ?? " Tanya Indra sinis, Ana yang melihat itu hanya tersenyum licik.

" Indra aku ini masih pacar kamu, kenapa kamu gituin aku ?? " Tanya Rara lirih

" Chhh, Pacar ?? sorry gue gak punya pacar PELACUR, Ups maaf kelepasan " Ucapan Indra menekankan kata-kata Pelacur.

" Ndraaa, kenapa kamu ngomong kaya gitu ? " Tanya Rara dengan wajah tak percaya. ,,,,

Ketika Cinta Tak Harus Memiliki Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang