Bab 2

843 26 3
                                    

" Aku percaya pada perasaanmu
Tapi ada hal yang membuat ku tidak bisa menerima mu "

" Ra, you will be my girlfriend ?? "
Kata-kata itu terus berputar-putar dipikiran Rara, membuat rara susah tidur semalaman.
" Kenapa elo tiba-tiba nyatain perasaan elo Zaa ~batin Rara.
Semalaman rara memikirkan pesan Zain, hingga membuatnya bangun kesiangan untuk pergi kesekolah.

Jam sudah menunjukkan pukul 06.30 tapi Rara masih belum bangun, karena dia baru saja bisa tidur pukul 2 pagi karena dia terus saja kepikiran pesan Zain ahasil Rara bangun kesiangan.

" Rara bangun ( ucap Mama Rara sambil mengguncang tubuh Rara ), nanti kamu telat kesekolahnya " ucap mama Rara lagi
" Enghhh, iya mah ( ucap Rara dengan suara serak khas orang bangun tidur ) udah jam berapa sih ma? ) Tanya Rara sambil mengucek-ngucek matanya
" Udah jam 06.30, ayo cepat bangun ra, nanti kesiangan " Ucap mama Rara sambil berjalan untuk membuka horden kamar Rara
" Hahh, jam 06.30 kenapa mama baru bangunin Rara " ucap Rara dengan nada kesal dan langsung bangkit untuk kekamar mandi
" Heii, mama udah bangunin kamu dari tadi, kamu nya aja yang tidur kaya kebo " ucap mama rara dengan nada kesal
" Hehe, maap deh ma, yaudah Rara siap-siap dulu kalo udah selesai Rara langsung sarapan " ucap rara sambil cengengesan
Mama nya yang melihat tingkah laku anak nya hanya mendengus kesal
" Iya, yang cepet mandi nya jangan lama-lama " ucap Mama Rara sambil berjalan meninggalkan kamar Rara.

setelah 30 menit berlalu, Rara selesai dengan ritual nya. Rara pun bergegas meninggalkan kamar nya untuk sarapan, dimeja makan hanya ada mama nya kebetulan papa nya Rara sedang ada diluar kota untuk bekerja. Papa nya Rara mempunyai perusahaa Bidang Properti dan itu membuat papa nya Rara sering pergi keluar kota.

" Ma, Rara sarapan nya didalam mobil aja ya takut telat ma " ucap Rara memandang Mamanya yang sedang mengambilkan makanan untuk Rara

" yaudah, nih sarapan nya, tapi kamu minum dulu nih " ucap Mama Rara sambil menyerahkan segelas susu ke Rara

Tak perlu waktu Rara untuk meminum susu itu, mama Rara hanya tersenyum melihat kelakuan anak semata wayang nya itu.

" nih ma, Rara berangkat ya " ucap Rara sambil menyerahkan gelas kosong itu ke mama nya

" iya, hati-hati ya sayang " ucap Mama Rara sambil tersenyum kearah anaknya

" iya ma " ucap Rara sambil mencium punggung tangan mamanya, Rara pun bergegas keluar rumah dan langsung menaiki mobil nya.

Diperjalanan Rara sambil memakan sarapan yang dia bawa dari rumah tadi, tinggal satu suapan lagi tiba-tiba handphone nya rara berbunyi

" Pagi, lagi dimana nih ? "  Dahi Rara menggerinyit membaca pesan itu, ya pesan itu dari Zain, orang yang tadi malam membuat Rara susah tidur karena kepikiran dengan pesan Zain itu. Rara pun bingung ingin membalas pesan itu atau tidak, tapi Rara berfikir jika dia tidak membalas pesan Zain nanti Zain menganggap Rara menghindarinya karena pengakuan Zain tadi malam, dengan perlahan Rara mulai mengetikkan kata-kata untuk membalas pesan Zain.

" Iya pagi juga, lagi dijalan kesekolah. Oh iya maaf ya, tadi malem gue gak bales chat lo lagi soalnya gue ketiduran " ( Send too Zain ), Rara pun bingung harus menjawab apa jika Zain mengungkapkan perasaan nya lagi, padahal tadi malam Rara sengaja tidak membalas pesan Zain karena dia bingung mau membalas apa.

Setelah 30 menit diperjalan, Rara sampai disekolah nya dengan selamat dan beruntung dia tidak terlambat meski sebentar lagi bel akan berbunyi, Rara pun langsung berlari untuk masuk kekelas takut terlambat. Didepan kelas Rara terhenti sejenak dilihatnya dari kejauhan ada seseorang yang dulunya pernah mengisi hatinya, meski orang itu hanya sebentar mengisi hatinya, tapi itu yang membuat Rara takut jatuh cinta lagi. Melihat orang itu hati Rara merasa sakit kembali saat dia menyakit Rara dengan tega nya, orang itu melihat ke arah Rara. Rara pun langsung masuk kedalam kelasnya dengan perasaan yang tak karuan, disisi lain Rara memikirkan pengakuan Zain tapi disisi lainnya Rara memikirkan kenapa dia harus melihat orang itu lagi orang yang sudah membuat hati Rara tertutup untuk orang lain.

Ketika Cinta Tak Harus Memiliki Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang