Annyeong
Happy Reading
###
Sepulangnya Meysha dari acara kumpul bersama kedua sahabatnya dia berencana untuk beristirahat karena telah beraktivitas sampai malam seperti ini ditambah lagi besok adalah hari kerja untuknya. Meysha bekerja di salah satu kantor kecil yang bergerak di bidang penerbitan. Dia juga seorang mahasiswi namun, Meysha mengambil kelas malam
Sesampainya di rumah
"Abis dari mana??" Tanya seorang lelaki yang umurnya terpaut dua tahun diatas Meysha. Dia adalah Rangga, kakak kandung Meysha"Abis ngumpul sama temen"
Setelah menjawab pertanyaan dari kakaknya itu, dia mencoba untuk berjalan menuju ruangan pribadinya, alias kamarnya
"Mending Lo gak usah foya-foya. Kumpulin duit yang bener, kalo Lo gak ada duit kita makan apaan??" Gertak sang kakak
Lalu, Meysha melihat Rangga dengan tatapan remeh
"Foya-foya?? Siapa yang foya-foya disini?? Lo atau Gue, kak?? Siapa yang hampir setiap hari beliin pacarnya ini itu, tapi sekalinya gue minta beliin pulpen satu aja, Lo gak pernah beliin. Dan siapa yang slalu habisin uang yang mama kasih dalam waktu kurang dari 2 hari???"Rangga mencoba untuk menahan kesabarannya
"Elo lah yang foya-foya. Liat kamar lo, banyak banget barang-barang gak berguna. Ntar juga gue buang""Sekali aja Lo sentuh barang-barang itu, gue gak bakal mau kasih duit jerih payah gue ke elo!!" Kata Meysha dengan penuh ancaman
Rangga, kakaknya slalu saja membawa-bawa barang berbau idolanya jika sedang bertengkar sepekan seperti ini. Ya, itu memang sudah menjadi titik lemah Meysha
"Masih ada uang pemberian mama. Dan jatah Lo bakalan gue pake, karena Lo gak kasih gue duit"
Jika kalian bertanya kemana ibu Meysha dan Rangga, beliau sedang keluar kota untuk bekerja selama 1 bulan ini. Maka dari itu, beliau rutin mentransfer uang untuk kedua anaknya
"Terserah!! Gue capek. Mau cepet-cepet mimpiin idola gue"
"Lo butuh psikiater. Psikis Lo keganggu. Ngehayal terus kerjaan Lo, sampe kapanpun Lo gak akan bisa ketemu mereka. Duit aja pas-pasan. Tau diri lah"
Kata-kata itu, yang slalu membuatnya hampir patah semangat karena diselimuti oleh kenyataan yang ada di hidupnya. Ya, Meysha juga tahu diri kalau gajinya bekerja pas-pasan untuk kebutuhan hidupnya. Namun, setidaknya dia sangat membutuhkan peran Rangga sebagai seorang kakak yang harus memberikan semangat kepada adiknya. Bukan malah membuat adiknya terus menerus merasa ragu dalam mengerjakan impiannya
"Seenggaknya mereka gak kaya kakak yang kerjaannya slalu buat hati aku sakit"
Lalu terdengar suara tawa meremehkan
"Ngayal lagi..""Aku bahkan berpikir kalau dunia hayalanku lebih bahagia dari pada dunia nyata. Karena memang yang ngerti aku hanya tuhan, kakak pun yang notabennya sebagai kakak kandung aku gak bisa ngerti itu dan hanya bisa mengolok-olok tanpa tahu gimana susahnya aku berjuang untuk dapetin itu semua"
"Kalo Lo gak ikhlas, bilang dari awal" celetuk Rangga saat tahu kemana arah pembicaraan adiknya itu
"Gak, bukan itu yang aku maksud. Karena kalo aku gak ikhlas, terus minta ganti. Toh buat apa?? Uang yang aku hasilkan untuk kakak, udah jadi darah dan daging. Kalo aku minta ganti, ya gantinya pasti pake nyawa kakak"
Rangga terdiam membisu, tidak mampu berkata apa-apa lagi. Namun, sebagai penutup dia hanya memberikan tatapan meremehkan pada Meysha. Hal itu tentu saja membuat Meysha sakit hati dari dirundung kesedihan. Adik mana yang tidak sakit hati saat kakak kandungnya berbuat demikian??
KAMU SEDANG MEMBACA
Trip Fangirl (E N D)
FanficBTS FANFICTION INDONESIA _______________________________ A beautiful and twisting journey Ini bukanlah cerita cinta tentang Idola yang berkencan dengan penggemarnya Ini juga bukan cerita tentang seorang penggemar yang bisa dekat dengan idolanya Tapi...