‘apa yang harus ku lakukan agar kau melihat ku sebagai seorang yang kau cintai?’
‘Ending Scene’
Hari telah berganti hari, tapi rasa sakit ku tetap masih sama, bahkan mungkin semakin bertambah, ingin rasanya aku pergi dari rumah ini, tapi itu tidak mungkin, aku telah berjanji pada kakek Jimin yang telah kuanggap sebagai kakek ku sendiri, aku berjanji agar selalu ada di samping Jimin
Pagi ini masih sama seperti sebelumnya, aku bangun pagi dan menyiapkan sarapan, aku sudah menata makanan nya di meja makan, aku tersenyum setelah pekerjaan pertama ku selesai
Aku beranjak menuju kamar ku, namun langkahku terhenti saat melihat orang yang ku cintai tengah bercumbu dengan kekasih nya, aku hanya bisa menatap nya dengan sendu
Aku melanjutkan langkahku yang penuh dengan luka, luka akan rasa cemburu dan sakit yang selalu menggores hatiku, aku masuk kedalam kamar ku dengan isak tangis setelah menutup pintunya
Aku menghapus kasar air mata ku dan memilih untuk melanjutkan aktifitas ku, semuanya memang menyakitkan, aku harap suatu saat nanti semua ini akan berubah
.....
Aku sudah bersiap untuk ke kampus, aku pun segera keluar dari kamar ku, aku terkejut saat Seulgi melemparkan sebuah buku di depan ku "kerjakan dulu tugasku! baru kau boleh pergi ke kampus!" Aku menatap Seulgi, yang benar saja ini kan tugasnya! seruku dalam hati
Pada akhirnya aku hanya bisa menuruti perintahnya, aku menyelesaikan tugasnya dengan cepat, semoga saja aku tak telat untuk ke kampus, astaga~ aku harus cepat
Beberapa menit telah berlalu, tugas Seulgi sudah ku selesaikan, aku segera beranjak dari meja belajar ku dan keluar dari kamar ku, aku berjalan menuju kamar Jimin dimana Seulgi berada
Aku mengetuk pintu nya, Seulgi membuka pintu kamar itu "sudah selesai?" tanya Seulgi dengan tatapan tak percaya, aku tak menjawab pertanyaan nya dan segera menyerahkan buku nya, Seulgi menerimanya dan menutup kembali pintu kamar nya
Aku segera pergi dari rumah ini, aku berlari menuju halte bus, semoga saja aku juga tak ketinggalan bus nya
.....
Aku berusaha menetralkan deru nafasku yang memburu, jarak dari rumah ke halte memang sangat jauh, aku bernafas lega saat bus yang aku tumpangi baru datang, untung saja aku tidak ketinggalan, aku segera naik ke bus itu
Huh~ lagi-lagi tak kebagian tempat duduk, tak apalah yang penting aku tak ketinggalan bus ini, aku segera berpegangan agar nanti tak jatuh saat bus ini berhenti tiba-tiba
Aku melihat sekeliling ku entah mengapa perasaan ku sungguh tak enak, entah mengapa aku merasa seperti sedang diawasi, apa hanya perasaan ku saja ya?
ckiitt!!
Bus yang ku tumpangi tiba-tiba saja berhenti mendadak, aku kehilangan keseimbangan dan terjungkal, aneh! kenapa aku tak merasa sakit? sepertinya ada yang salah, aku merasa tubuhku seperti melayang
Aku segera menoleh kebelakang dan mendapati seseorang yang tengah memegangi tangan ku, aku segera berdiri dan berhadapan dengan orang itu, orang itu hanya tersenyum tanpa mengatakan apapun
Bus itu kembali berjalan, tapi tatapan ku sama sekali tak teralihkan dari orang ini, seakan parasnya itu benar-benar menghipnotis ku, hingga tanpa sadar bus ini sudah sampai tempat yang kutuju
Orang yang tadi menolongku juga sudah turun, aku berusaha mengumpulkan kesadaran ku dan segera turun dari bus nya, aku melihat sekeliling ku, tapi aku tak menemukan nya
Aku memilih untuk pergi dari sana dan berjalan menuju kampus ku, meski dalam otak ku terus bertanya siapa yang tadi menolong ku? dan mengapa rasanya aku seperti mengenalnya?
‘Ending Scene’
"Y/n? Kau kenapa? sedari tadi kau hanya diam saja?" Aku menatap teman baru ku itu, kemudian tersenyum "tak apa" jawabku sembari memasukkan buku ku kedalam tasku
"Kau yakin tak apa?" tanya Jiwon sekali lagi, aku tersenyum sembari menggelengkan kepala ku "baiklah~ jika ada apa-apa bilang padaku ya" ucap nya sembari berdiri dan menenteng tas nya
"Aku harus pulang sekarang, Hyun ki sendirian dirumah" ucap nya sembari menatap ku "iya, pulang lah Jiwon hati-hati dijalan~" aku tersenyum, Jiwon segera beranjak dari tempat nya dan meninggalkan aku dikelas sendirian
Aku berdiri dan segera beranjak dari kelas, saat aku membuka pintu ruang kelas ini, aku sangat terkejut saat Seulgi ada dihadapan ku, dia melemparkan bukunya di wajahku "bisa ngerjain ngak sih! tugas itu di kembalikan sama dosen karena semua jawaban nya salah!" serunya kesal, aku menatap Seulgi "Itu kan tugas mu, mana aku tahu jika itu salah" ucap ku membela diri, sungguh aku tidak ingin ditindas lagi
"Udah berani ngelawan sekarang?!" bentak Seulgi, aku hanya menatapnya datar, aku lebih memilih pergi dari sana, aku menabrak bahunya dengan kesal, tak peduli jika nanti dirumah Jimin akan marah pada ku
Aku mendengar Seulgi berteriak memaki-maki diriku, tapi aku tak peduli aku tak ingin di tindas lagi. Aku semakin mempercepat langkah ku tak ingin mendengar makian dari nya, namun langkahku harus kembali terhenti saat Jimin dan teman-teman nya berada dihadapan ku
"Berani nya kau pada kekasih ku huh! Oh~ kau sudah bisa melawan sekarang?" Jimin menatap ku, aku menatap matanya yang penuh kebencian, apa dihatinya hanya ada kebencian untuk ku? mengapa?
"Ya, ya aku sudah berani! Aku tak mau di tindas seperti ini! apa karena aku hanya anak dari pelayan! apa karena statusku!" teriak ku, aku sungguh sudah tak tahan dengan semua ini
Jimin mendekatkan dirinya padaku "kau sudah berani berteriak padaku?" tanya nya dengan nada yang amat dingin "ya kau memang anak pelayan, dan aku membencimu" ucap Jimin sembari menjambak surai ku "akh! sakit Jim" rintihku kesakitan "sakit? tapi aku tak peduli, kau sudah berani padaku!" serunya kesal, dia menghempaskan tubuhku hingga tersungkur dilantai
Jimin dan teman-teman nya tertawa saat melihat ku tersungkur "Yah kau pantas di perlakukan seperti ini! kau itu sama seperti sampah! aku harap kau mati saja! aku tak ingin melihatmu!" seru nya sembari memandang ku benci
"Ayo kita pergi Jim, disini tak aman" ucap Taehyung dan Jimin menyetujui nya, mereka semua pergi meninggalkan aku disini yang tengah terluka fisik dan batin
Aku menangis tanpa suara, dadaku terasa sangat sesak, Jimin... dia lebih menginginkan aku mati? baiklah aku akan melakukan nya, melakukan pengorbanan ini hanya untuknya, karena aku mencintainya
Aku harap kau bahagia setelah kepergian ku, aku harap kau tak lagi membenci ku setelah kepergian ku. aku berjanji akan melakukan nya demi dirimu
‘aku tidak tahu mengapa aku membenci mu, mungkin aku keterlaluan, tapi kau menghancurkan segalanya, aku ingin bersama orang yang ku cintai bukan dirimu, maafkan aku’
*TBC*
dah dah~ sekian dari saya terimakasih
BTS mau COMEBACK siap ngak? udah punya UANG belum? ALBUM nya sih satu, tapi COMEBACK nya dua SHADOW sama EGOheumm penasaran ama BIGHIT saya
KAMU SEDANG MEMBACA
ENDING SCENE (JIMINX YOU)
Fanfictionketika cinta tak mendapatkan tempat nya maka hati akan pergi sejauh yang dia bisa, agar cinta nya hilang dengan sendiri nya... ketika cinta tak terbalaskan, perjuangan menjadi sia-sia. dan pergi adalah pilihan kedua setelah bertahan terlalu lama ke...