Jeongguk sadar, jika taehyung itu banyak sekali yang mengincar. Ia pun sadar, jika taehyung yang terlampau polos tak pernah menyadari itu dan justru dengan gamblang nya menerima menerima saja.Tak tahu kalau jeongguk disini sudah mulai lelah dan hampir menyerah.
•••
"Kak taehyung!"
Terdengar seruan jauh dari belakang tempat ia memusatkan kaki sekarang. Berhenti sebentar untuk menoleh ke belakang, taehyung pun merespon, "oh? Iya, kenapa jin?"
Hyunjin yang kini berdiri tepat di depan taehyung tersenyum. Lalu ia berkata, "hehe, cuma mau bilang, semangat menjalani harinya!" Lalu menyengir lebar dengan tangan terkepal tanda memberi semangat.
Taehyung dibuat tertawa atas kelakuan adik kelasnya ini.
"Aduh, lucu banget si kamu. Siap deh! Makasih ya, dadah~" lambaian tangan sekaligus senyum manis di berikan sebagai respon; total membuat hyunjin beku di tempat, dan jeongguk menghela nafas berat.
Iya, jeongguk melihat semuanya.
Dan itu—sudah terlampau biasa.•••
"Taehyung, we need to talk."
Taehyung di buat bingung ketika jeongguk menarik tangannya dengan ekpsresi datar.
Ia belum memberi respon, terlalu takut dengan aura dominan jeongguk yang sangat menguar.
Keduanya pun berhenti di depan ruang music belakang sekolah; yang tentu saja sepi.
"Kenapa gguk?"
"Aku capek."
Taehyung lagi lagi dibuat bingung atas jawaban jeongguk. Capek? Karena apa? Apa karena jeongguk berlatih terlalu keras untuk pensi minggu depan?
Sekarang taehyung dibuat khawatir. Ia pun menaruh tangannya di rahang jeongguk seraya berkata, "kamu sakit? Kan aku udah bilang untuk jangan latihan terlalu keras! Kalau kayak gini kan kasian kamu nya juga. Makanya kalau aku kasih tau itu—"
Oceh taehyung dengan tangan yang setia mengelus rahang jeongguk. Sementara jeongguk hanya tersenyum tipis melihat pemuda di depannya mengoceh lucu tanpa sadar bahwa alasan jeongguk lelah ialah dia sendiri.
Kalau begini, mana tega jeongguk untuk marah?
Taehyung masih mengoceh, dan jeongguk masih diam; hanya menikmati afeksi menenangkan dari perlakuan taehyung terhadapnya.
Karena tak kunjung mendapat respon, taehyung pun berhenti mengoceh.
"Eh.. maaf," Ucapnya seraya menunduk dan tangan yang berhenti mengelus rahang pria nya.
Jeongguk menghela nafas. Ia tak dapat terus terusan seperti ini, ia harus tegas dan jujur kepada taehyung.
"Bukan taehyung. Alesan aku capek bukan karena pensi, tapi kamu," berhenti sebentar untuk melihat respon taehyung; mendongak dan berkata "aku?"
"Iya, kamu. Aku udah coba untuk tahan ini supaya kamu ga risih tapi aku gabisa."
Taehyung semakin saja di buat bingung oleh ucapan yang terlontar dari bibir jeongguk.
"Aku cemburu, Kavindra. Aku cemburu liat kamu ngerespon cowok lain.. I always tried to not being a childish but i cant! Aku takut, takut kamu diambil mereka kalo aku cuma diem aja. And see? I almost lost you! But you never notice it right? Tapi apa? Kamu dengan gampangnya ngeladenin mereka?! Aku capek taehyung!"
Taehyung sadar jika jeongguk sudah terlalu lama menahan perasaan nya hingga ia meledak sekarang. Taehyung benar benar merasa seperti kekasih terbodoh di dunia.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll show you • kv
Short Story🍓a gguktae oneshot story. [the plot isn't related to the previous chapter. warn: bxb, harsh words, lokal, non-baku] © shookyoon, 2019. [completed, 2022]