2 tahun menjalani hubungan jarak jauh nyatanya tak mudah. Banyak sekali perasaan aneh yang selalu saja menyelinap masuk.Untungnya mereka bisa saling percaya. Untungnya mereka bisa saling memahami. Untungnya mereka bisa saling menghargai.
Untungnya jeongguk dan taehyung bisa bersifat dewasa dalam menghadapi.
•••
"Kamu di terminal berapa ney?"
"Terminal 3 hon, lupa mulu. Kebiasaan deh!"
Diam diam taehyung tersenyum. Ia senang karena jeongguk masih ingat dengan jelas kebiasaan kebiasaan kecilnya.
2 tahun bukan waktu yang singkat bagi mereka. Tapi selama kepercayaan dan keyakinan mereka kuat, tak akan ada masalah yang benar benar berarti bagi keduanya.
"Hon? Kenapa diem hm?"
Taehyung baru tersadar dari lamunannya saat jeongguk bertanya di sebrang sana. Lantas ia langsung menjawab,
"Eh? Engga, ini lagi ribet doang."
Memang adanya ia lagi kesusahan sekarang. Tangan kanannya di gunakan untuk mengurusi masakan, sementara tangan kirinya ia gunakan untuk memasukkan bumbu, dan pundakknya ia gunakan untuk menyanggah telepon genggam.
"Ohh, yaudah aku tutup ya? Mau siap siap. See u this afternoon hon!"
"Hm, see u too ney. Barang jangan sampe ada yang ketinggalan loh ya!"
Taehyung dapat mendengar jeongguk terkekeh di seberang sana, lalu jeongguk menjawab
"Iya-iya bawel dasar! Udah ya~ i purple you."
"I purple you too ney, bubbay!"
Taehyung menutup telfon dengan senyum yang mengembang di bibirnya, tak sabar menunggu sore nanti. Dimana ia akan menjemput pria nya setelah dua tahun tak bertemu.
"Eh aduh! Lupa di balik, yah yah gosong deh!"
Huh, bucin dasar.
•••
Pukul 14.57 taehyung selesai dari kegiatan membersihkan badannya. Masih menggunakan bathrobe, ia menatap kedalam lemarinya,
"Pake apa ya enaknya?"
Kondom.g
Halah taehyung, kamu pakai apapun akan tetap terlihat menggemaskan di mata jeongguk.
"Hoodie ini.. sama, apa ya?" Mata nya mulai menjelajah ke arah rak celana, "nah! Ini aja kali ya?"
Tangannya memegang celana pendek berwarna putih yang panjangnya kira kira sebatas paha.
Lalu mengangguk setelahnya. Oversize Hoodie berwarna gading dengan celana pendek berwarna putih sepertinya perpaduan yang bagus.
Memang bagus sih tae, tapi kamu nggak akan bisa jalan setelah jeongguk melihatnya:)
Setelah memakai pakaiannya, taehyung segera menyisir rambutnya dan memoles sedikit liptint di bibirnya. Namun tiba tiba saja, tangannya tergerak untuk mengambil blush on di ujung meja, entah milik siapa. Ia pun memutuskan untuk turut memoles sekitaran pipi kiri-hidung-pipi kanan nya dengan blush on, tapi tipis saja. Agar lebih natural katanya.
Duh, kamu diajarin siapa ini?!
Sekarang sepatu, kira kira lebih cocok memakai low top, atau high top saja ya jika outfitnya seperti ini? Hm, atau sendal saja?
Butuh waktu 6 menit untuk taehyung memutuskan. Hingga akhirnya ia menggunakan sendal berkepala singa berwarna soft orange.
Ia pun melihat jam. Wah sudah jam 15.18 ternyata. Lantas ia pun bergegas mengambil tas kecil yang telah terisi keperluannya. Mengambil kunci mobil, setelah itu mengunci pintu. Lalu ia segera mengendarai mobil menuju bandara.
•••
Pukul 16.58 taehyung sampai di bandara. Perjalanannya lumayan memakan waktu memang.
Ia pun segera menuju tempat penjemputan yang telah jeongguk beri tahu.
45 menit sudah taehyung menunggu, namun jeongguk tak kunjung terlihat. Ia mulai gelisah, tanpa sadar menggigit bibirnya, matanya pun mulai berkaca kaca.
"Uhh, kok ggukie lama?"
Gumamnya dengan bibir yang perlahan bergetar menahan isakan, ia takut, sungguh.Ia menundukkan kepalanya, dengan pikiran yang semakin kacau.
"Kavindra!"
Suara itu, suara yang hanya taehyung dengar via ponsel saja, kini dapat ia dengar kembali dengan jelas. Lantas, ia mengangkat kepalanya.
Dan air matanya jatuh saat netranya bersibobrok dengan netra jeongguk disebrang sana.
Ia bawa kakinya untuk berlari menuju jeongguk, dengan senyuman sekaligus air mata yang berjatuhan, "jeongguk! Hiks.."
Jeongguk meninggalkan dua koper sekaligus satu tas ransel besarnya begitu saja. Ia turut membawa kakinya berlari menuju taehyung.
Bruk!
Keduanya berpelukan dengan sangat erat, dengan tangan taehyung yang memeluk erat leher jeongguk, dan tangan jeongguk yang melingkar di pinggang taehyung. Total mengabaikan banyak pasang mata yang melihat mereka.
"Kavindra, kavindra, kavindra, taehyungku, astaga, akhirnya.."
Jeongguk bergumam di sela kegiatan berpelukan mereka. Sementara taehyung sedang terisak dengan wajahnya ia benamkan di pundak jeongguk.
"Hiks.. gguk! Kamu pulang, hiks.. kamu disini.. hiks.."
"Sstt.. iya taehyung iya, jeongguk mu pulang, jeongguk mu disini.."
Mereka berhasil melewati dua tahun panjang tanpa saling bertemu, tanpa saling bersentuhan. Justru dengan pengalaman ini, rasa percaya keduanya semakin meningkat. Tak ada kata berakhir ataupun menyerah antara keduanya. Karena nyatanya dari semua kata maupun perasaan, ada satu yang sangat kuat hingga mampu membuat semua jiwa merasakan bahagia sekaligus pilu.
Yaitu, Rindu.
Jeongguk dan taehyung telah melepas rindu mereka selama dua tahun ini, dengan rasa percaya dan kasih sayang yang semakin meningkat, juga kuat.
—end.
.
.
.
."Aku aja yang nyetir hon, kamu abis nangis gitu mana bisa konsen."
"Ih! Udah aku aja, kamu capek pasti, tidur aja ney."
"Yaudah deh," "eh? Kok aku baru nyadar kamu pake celana pendek?"
"Hehe, nyaman aja pake ini."
"Jangan pulang dulu deh, aku gakuat, salah kamu pake outfit kayak gini, itu make up segala lagi, siapa yang ngajarin coba? Lagian aku udah gadapet jatah dua tahun, kan?"
"HIH MANA ADA! LAGIAN GA ADA TEMPAT YA! LANGSUNG PULANG POKOK—hmpptt!"
Kalo sama jeongguk yang sedang horny, dimanapun jadi tae, bahkan sampai di nursery room sekalipun.
Tenang, sudah di kunci kok pintunya sama jeongguk, hehe.
•••
Kok kyk nya part ini gembel sekali ya? :") kebanyakan nonton sinetron nih.
©shookyoon, 230719.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll show you • kv
Short Story🍓a gguktae oneshot story. [the plot isn't related to the previous chapter. warn: bxb, harsh words, lokal, non-baku] © shookyoon, 2019. [completed, 2022]