Notice!✨
Taehyung : 15 y'o
Jeongguk : 15 y'o
[Masa saat jeongguk dan taehyung menjalani Mpls mereka]Awal pertemuan mereka sederhana. Hanya tak sengaja berpapasan di toilet, saat netra jeongguk bertubrukan dengan netra taehyung yang masih mengeluarkan air mata.
Itu hari pertama keduanya sebagai murid SMA. Dan hebatnya, taehyung langsung berhasil merebut hati Ardian Jeongguk Senata.
Tepat di waktu tersebut, jeongguk rasanya ingin memeluk, ingin merengkuh, ingin bertanya dan menenangkan si manis.
Tapi bodohnya dia hanya bisa diam hingga taehyung keluar dari toilet.
•••
MPLS di mulai pada hari ke dua. Kini murid kelas 10 sedang berlari mengelilingi lapangan dengan segala atribut nya.
"AYO CEPET GAUSAH LELET!"
Salah satu panitia MPLS berseru dengan keras, membuat juniornya berlari semakin cepat.
"BERHENTI! Sekarang kalian semua cari barang yang udah saya kasih tau kemaren! Ngga peduli kalian masih inget atau engga!"
Aduh, taehyung kan pelupa. Mana ingat dia dengan barang tersebut.
Tanya anak lain aja kali ya—
"Yang lupa gaboleh nanya temennya!"
Ah, sialan.
•••
"Kumpul semuanya! Waktunya udah abis!"
Semua murid pun berkumpul di tengah lapangan dengan barang yang sudah mereka temui.
"Ada yang ngga dapet barangnya ngga?!"
Taehyung pun dengan perlahan mengangkat tangannya. Dan segera saja semua mata menatap dirinya.
"Kenapa kamu ngga dapet?!"
"Saya l-lupa barangnya k-kak.."
Jawab taehyung dengan menundukkan kepalanya.Plak!—pipinya di tampar.
"Kamu hari ini bersihin toilet atas dan toilet bawah! Sendiri dan pake sponge aja! NGERTI?!"
"Shh, ng-ngerti kak.."
Taehyung hanya dapat pasrah mendengar penuturan kakak kelasnya tersebut. Pipi nya masih sangat nyeri akibat tamparan barusan. Tidakkah itu terlalu berlebihan?
Sementara di ujung lapangan, jeongguk berdiri dengan tangan terkepal marah.
•••
Taehyung sekarang sedang membersihkan kamar mandi ke 3 (dari 5 kamar mandi).
Peluh membasahi dahinya, pening pun menguasai kepalanya.
Taehyung yang memang dasarnya mudah mendapatkan luka fisik pun pipinya sedikit memar-bekas tamparan tadi-
"Ah.. shh.. anjir pusing banget, ayo tae! Tinggal dikit lagi kok, fighting!"
•••
"Di mohon untuk seluruh anak kelas 10 menuju lapangan sekarang juga!"
Suara speaker terdengar di penjuru sekolah, taehyung yang telah menyelesaikan hukumannya, segera menuju ke lapangan.
Tapi tiba-tiba saja, pening kembali melanda kepalanya.
Tes..
"Ah, jangan kambuh sekarang please.."
"Eh tae! Itu lo mimisan! Aduh, gue panggilin kakel ya,"
Jisoo pun dengan panik menuju salah satu panitia mpls, namun bukannya mendapat kan pertolongan, senior perempuan tersebut justru menarik rambut jisoo,
"Urusin diri lo dulu! Udah di bilangin suruh baris juga! Cepet!"
"Shh, tapi taehyung mi-mimisan kak.. AKH!"
"GUE BILANG GA USAH DIURUSIN!"
Jisoo pun langsung menuju ke dalam barisan, tidak tega juga sebenarnya meninggalkan taehyung.
"Kavindra Taehyung! Cepat kesini!" Salah satu panitia (berbeda dengan yang sebelumnya, sekarang seorang pria) kembali berseru keras kepada taehyung.
"I-iya k—"
Bruk!
Taehyung ambruk. Masih dengan darah yang mengalir di hidung nya.
"TAEHYUNG!"
Teman temanya berseru khawatir; hendak keluar dari barisan untuk menolong taehyung,
"Diam semuanya! Tetap di barisan! Biarin aja, cuma pura pura paling."
Diam diam jeongguk menatap tajam senior tersebut. Lalu dengan nekat keluar dari barisan dan menuju taehyung.
"Heh kamu! Saya bilang tetap di barisan!" Senior tersebut memperingati jeongguk. Sementara jeongguk tetap berjalan menuju taehyung.
"Taehyung.. lo bisa denger gue ngga?" Jeongguk menepuk halus pipi taehyung, "taehyung.. tahan ya,"
Jeongguk membersihkan terlebih dahulu darah di hidung taehyung, lalu menggendong si manis di punggung menuju uks, "tahan ya taehyung.."
"SAYA BILANG NGGA USAH DI TOLONG!"
Bugh!
Jeongguk menonjok tepat di pipi senior tersebut, "senior macam apa yang berlaku semaunya kepada sang junior? Jika anda ingin di hormati, cobalah untuk menghormati orang terlebih dahulu. Mpls harusnya digunakan untuk membantu para junior beradaptasi, bukan di perlakukan secara kasar dan semaunya. Dan fatalnya, anda, melukai milik saya. Lain kali, jadilah contoh yang baik."
Keadaan menjadi hening. Senior tersebut pun hanya terdiam; masih dengan posisi duduk sehabis di tonjok tadi, sementara jeongguk segera berjalan menuju uks.
•••
"..ung? Taehyung?"
'Ashh, pusing banget..'
"Kavindra? Akhirnya lo sadar.."
"Loh? Jeongguk? Kok gue bisa disini?" Taehyung bangun dari posisi rebahannya barusan, dibantu dengan jeongguk, membuat taehyung malu sebenarnya.
"Tadi lo tumbang di lapangan.."
"Aduh, maaf ngerepotin ya. Gue orangnya lemah emang." Taehyung meringis.
Jeongguk tersenyum, lalu tangannya mengusap kepala taehyung,
"Bukan lo yang lemah, tapi mereka yang udah keterlaluan. Ga punya otak. Lain kali lu harus bisa jaga diri ya?" Ucap jeongguk dengan lembut.
Taehyung memerah, "a-aduh, cemen gue mah kalo disuruh jaga diri.." taehyung meringis lagi.
Sementara mendengar ucapan taehyung barusan, jeongguk tersenyum lebar,
"Kalo gitu gue aja yang jagain lo.. boleh?"
—end.
DRAMA BANGET WKKWK:((
Duh gembel ya? Lagi ngga ada ide, huhu:(©shookyoon, 070919.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll show you • kv
Historia Corta🍓a gguktae oneshot story. [the plot isn't related to the previous chapter. warn: bxb, harsh words, lokal, non-baku] © shookyoon, 2019. [completed, 2022]