"Kau mau pesan apa?" Cicit Jihyo memulai pembicaraan. Gadis dengan poni hampir menutupi setengah wajah itu bertanya pada pemuda jangkung yang duduk di depannya. Saat ini mereka berdua tengah berada di restoran yang tidak begitu ramai. Letaknya pun sedikit masuk ke gang.
JYP merencanakan skenarionya dengan sangat matang. Bahkan mereka berdua terlihat seperti sedang menyamar. Mantel besar, celana panjang hitam dan syal. Sementara Jungkook mengenakan kaos hitam dirangkap jaket tebal berwaran senada dan ripped jeans. Wajahnya hampir tertutupi semua oleh poni dan masker hitam yang dipakainya. Jihyo sempat berpikir apakah wartawan akan mengenali mereka?
"Santai saja," ujar pemuda di seberang Jihyo dengan lembut. Dia tersenyum sembari menyentuh tangan Jihyo yang bertumpuk di atas meja. Sejenak, Jihyo merasa canggung. Ayolah, Jeon Jungkook ini bukan orang asing. Batinnya.
Jihyo bukan pertama kali ini bertemu dengannya, mereka berdua bahkan pernah berada dalamn satu stage saat kolaborasi 97 liner. Saat di acara musik dan penghargaan juga mereka kerap berjumpa. Namun, tentu rasanya sangat berbeda dengan status kekasih. Meskipun hanya buatan.
"Pelayan, beri kami berdua makanan yang spesial. Aku ingin membuat kekasihku bahagia hari ini." Bisik Jungkook. Jihyo mulai sebal, sepertinya kelinci satu ini sengaja menggodanya.
Pelayan mengangguk kemudian berjalan menyampaikan pesanan Jungkook ke koki.
Jihyo menepuk lemah telapak tangan Jungkook membuatnya terperenjat.
"Ada apa?"
"Jangan berani menggodaku."
"Memangnya kenapa? Kau kekasihku." Seloroh Jungkook tanpa dosa. Jihyo memutar matanya. Ide JYP Pd-nim sangatlah buruk memilih sang maknae BTS untuk menjadi kekasih pura-puranya.
Dua piring steak sapi tersaji, membunuh canggung Jihyo segera mengangkat garpu dan pisau. Jungkook tiba-tiba mencondongkan kepalanya ke depan.
"Apa yang kau lakukan?"
"Pssst, lihatlah ke kanan. Ada paparazi sedang memotret kita." Jihyo dengan hati-hati menoleh ke kanan tapi tak ditemukannya seorang pun yang mencurigakan. Dagunya digerakkan ke arah berlawanan dengan lembut oleh tangan Jungkook, beruntung otot lehernya tidak tertarik. "Maksudku, arah kananku sayang." Tambah Jungkook tepat di telinga Jihyo. Ingatkan leader Twice untuk meminta banyak kesabaran dari para membernya jika besok harus kembali kencan dengan manusia ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
When We Were Dating
FanfictionLeader Twice, Park Jihyo terpaksa berkorban demi grupnya, setelah skandal yang melibatkan tiga member Jepang kembali memanas. Untuk mengalihkan topik dan mengangkat kepopuleran twice, JYP memutuskan untuk membuat Dating Media Play. Jeon Jungkook, ma...