Meet Up

1.8K 231 37
                                    

Kata-kata Jungkook tempo hari sangat tepat. Mereka seperti sedang syuting acara televisi berkencan pur-pura. Kalian tahu? Saat kencan, idol lain jangan sampai diketahui media. Mereka justru sebaliknya. Agensi dengan teliti dan rapi membuat seolah semua terjadi alami tapi tetap terekspos.

Comeback BTS tinggal beberapa hari lagi, setelah lama tidak bertemu. Jihyo dan Jungkook bertemu di kafe terpencil di Itaewon. Pengunjungnya tidak banyak sehingga cukup aman. Masing-masing dari Jungkook bahkan memakai masker hitam untuk membuat kesan kencan yang tertutup. Padahal, banyak kamera yang mengawasi mereka.

 Padahal, banyak kamera yang mengawasi mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak apa, aku justru senang dapat bertemu denganmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak apa, aku justru senang dapat bertemu denganmu." Jawab Jungkook dengan senyum di wajahnya.

"Kau tidak ada jadwal?" Jihyo memperpanjang percakapan.

"Tidak, aku hanya merindukanmu." Ujar pria bermarga Jeon. Bibirnya tak berhentu melengkuh indah.

"Terima kasih bonekanya, aku sangat suka. Jigglypuff memang sangat lucu." Jihyo berujar sembari menunduk menatap kakinya yang bergerak canggung.

"Syukurlah kalau kau suka, aku sebenarnya sangat ingin menemanimu sepanjang waktu tapi tidak bisa jadi anggap saja dia adalah aku. Kalau kau sedih ceritakan padanya, kalau kau kesal pukul saja dia untuk membuatmu lebih baik." Terang Jungkook kemudian meninju udara. Seakan dia memukul sesuatu.

"Kenapa kau ingin aku memukulnya? Kau bilang untuk menganggapnya seperti dirimu." Jihyo mengangkat wajahnya menatap sang kekasih dengan wajah lelahnya.

"Aku rela, meski kau memukulku asal kau tak terluka lagi. Aku-"

"Berhenti!" potong Jihyo sedikit berteriak.

"Kenapa?" Jungkook berusaha mengatur emosinya dan berujar lembut.

"Jangan berbuat lebih banyak sunbae! Itu hanya membuatku merasa tak enak, aku tak mau punya banyak hutang padamu. Sudah cukup, aku tidak bisa memberikanmu apa-apa jadi berhenti memberiku segala yang kau punya." BeberJihyo tak tahan. Matanya yang bening nampak berkilau karena bulir air mata yang menggantung di kelopaknya.

"Aku-"

"Aku mohon. Lakukanlah dengan normal, jangan membuatmu jadi orang yang satu-satunya merugi." Ujar Jihyo lagi. Dia sudah membuang muka tak mau menampilkan tangis menyedihkannya.

When We Were DatingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang