Han Jisung.
Pria hangat dan ramah, yang telah Minho kencani 3 bulan dan hampir masuk 4 bulan.
Jika di tanya apa yang di sukai Minho dari Jisung, maka jawabannya adalah Jisung itu bisa mengimbangi sifat kekanak kanakan Minho. Mengalah ke Minho saat mereka mulai berdebat dalam satu perbincangan. Dan, pandai mengambil hati Minho ketika Minho merajuk. Banyak sebenarnya sifat Jisung yang Minho suka. Semua sifat itu tidak bisa Minho sebutkan satu persatu dari sekian banyak kasih sayang yang di limpahkan Jisung kepadanya dirinya setiap hari, setiap saat ketika bersama, selalu mampu membuat Minho kembali jatuh cinta lebih dalam ke pria pemilik mata berwarna hazel jernih itu. Jisung juga selalu berusaha menyukai apa yang Minho sukai sehingga ia selalu dapat mengimbangi.
Saat Minho bertanya tentang hal itu ke pada Jisung saat mereka sedang berpelukan di atas kasur di bawah selimut hangat yang mereka bagi untuk berdua, saling mengaitkan kaki kaki mereka ke satu sama lain, tangan Jisung mendekap tubuh Minho begitu erat ; "Menurut penelitian yang aku lakukan secara kecil kecilan, manusia cenderung menyukai apa yang di sukai pasangannya. Di tambah lagi, saat aku membaca forum forum online yang lagi membahas pasangan mereka berkata pasangan yang memiliki banyak kesamaan dalam hal hobby dan kesukaan akan mengurangi terjadinya perceraian." Bisik Jisung yang selalu mampu membuat Minho terpesona dengan jalan pikir pria tersebut. Pemikiran dewasa yang mampu membimbing pemikiran kanak kanak Minho.
Siapa yang tidak mau menjadi pasangan seorang Han Jisung ? Tak ada kan ? Karena Jisung benar benar memporsikan dirinya menjadi sosok yang benar benar boyfriend material.
Tapi Minho tidak pernah tahu... Sifat tersembunyi di balik seorang Han Jisung yang gemar tersenyum. Sifat tersembunyi yang tak pernah ia tampakan. Sifat sebenarnya dari seorang Han Jisung.
_just like me....
A half moon.
Half bright,
...... half dark.
_Jika kau merasakan aku berubah, tidak. Bukan. Aku tidak pernah berubah. Hanya....aku sedang menunjukan sifatku sebenarnya padamu, sosok yang telah menguasai hampir
keseluruhan hatiku.Lee Minho.
Bersiaplah.
_Jisung melihat berapa onggok mayat mayat yang tak bernyawa di bawahnya. Ia telah menyongkel semua mata para preman yang telah berani mencuri pandangan nakal ke Minhonya.
Ia menyimpan kembali semua perkakas penyiksaan itu ke dalam tas khusus olahraga. Beserta sarung tangannya yang telah belumuran darah. Lalu pergi meninggalkan mereka yang tak berdaya dengan rongga mata kosong bola mata.
Biarkan polisi yang menyelesaikan sisanya. Yang perlu Jisung lakukan adalah pulang, dan mengajak Minho untuk mencari makan. Karena tanpa Jisung sadari hari sudah beranjak mulai tengah malam.
"Terima kasih atas permainan yang menyenangkannya." Ungkap Jisung sopan sambil membungkukan badannya 90° seperti mana ayahnya mengajarkannya untuk tetap bersikap sopan ke orang yang lebih tua.
_Tidak ada yang salah dengan kepribadian Han Jisung,
Tak ada yang salah dalam bagaimana seorang Han Jisung menunjukkan perhatiannya dan kasih sayangnya ke Minho.
Yang salah adalah orang orang menganggapnya menyeramkan. Itu saja.
Tak ada yang menyeramkan kok.
ya kan ?
_Jisung selalu merasa lemah jika menemukan Minho yang tengah tertidur di sofa dekat ruang televisi, menunggunya.
"Minho." Panggilnya pelan sambil menusuk nusuk pipi Minho. Minho mengerang terganggu dalam tidurnya tak lama pemilik manik sekelam malam itu terlihat di balik indahnya kelopak mata. Ia menatap tepat ke manik hazel Jisung dengan binar lucu.
"Jisung!!" Pekiknya semangat dan segera bangkit. Memeluk tubuh yang sedikit pendek darinya erat.
"Jisung kemana saja ? Minho sudah menunggu Jisung untuk mencari makan." Celotehnya sambil cemberut.
Jisung tersenyum. "Aku hanya sedikit olahraga malam ini." Ujar Jisung dengan nada lembut dan perhatian. Meletakan tas itu ke dalam kamarnya, tepat di bawah kasur. Dengan beberapa pernak pernik menyeramkan lainnya yang berada di sebelah tas itu.
Minho mengikuti Jisung ke kamar seperti anak kucing pada tuannya. Jisung terlalu gemas, ia meraih pinggang Minho dan mencium bibir yang hobbi mempout itu.
Minho terkikik dalam ciumannya. Jari jarinya menyelip di antara rambut sang kekasih.
Jisung menarik dirinya sebelum dirinya benar benar hilang kontrol diri dan berakhir mereka bercinta di atas kasur. Jisung tahu, Minho belum makan. Mereka harus mengisi tenaga dulu sebelum bertempur di atas ranjang.
Jisung meraih jari Minho untuk di tautkan.
"Minho sayaaang Jisungie."
Mereka menikmati indahnya malam di kota besar seperti seoul, berdua. Hanya berdua.
"Aku juga sayang, Minho."
Malam ini bulan hanya setengah di atas sana di antara jutaan bintang bertaburan di langit. Tapi bulan itu cukup indah di pandang mata.
"Selamanya ?"
Jisung mengeratkan genggamannya. Tanpa niat melepas.
"Selamanya." Jawab Jisung dengan senyuman sedikit menyeramkan yang tidak di sadari oleh Minho karena Jisung langsung merubah ekspresinya di persekian sekon kemudian. Hingga Minho tidak dapat melihat hazel itu berbinar gelap.
"Yeaay!" Seru Minho yang terlalu lugu dan naif akan semuanya.
_
Jisung mode Yandere 👌
KAMU SEDANG MEMBACA
Lavender [√]
FanfictionDia tidak pernah berubah. Hanya sedang menunjukan sisi sebenarnya saja. HanKnow Minho uke BxB! Yandere Jisung! Selesai : 14 - Agustus -2019