"Minho cepat lupakan Jisung. Kau harus melaporkannya ke kantor polisi," Seru Chan marah dan mengurung tubuh Minho antara dirinya dan pagar pembatas atap gedung itu. Jika Minho nekat, dia akan berakhir mengenaskan di bawah sana.
"Tidak, Chan. Lepaskan aku. Aku takut," Minho menangis kencang.
"Kau harus membuat keputusan Minho!" Desak Chan kesal.
Kriek
"Hey, sialan. Bisakah kau menyingkirkan tangan busukmu dari Namjachingu ku ?"
Chan membalikan badannya. Menemukan Jisung menatap mereka tajam.
"Bagaimana bisa kau menemukan kami ?" Tanya Chan. Jisung tertawa sakartis untuk itu.
"Jisung!" Pekik Minho senang ketika menemukan kekasihnya di sana, membuat Chan berdecih kesal.
Minho berteriak kaget ketika Chan mengeluarkan pisau di balik jaketnya dan segera menyerang Jisung.
Jisung menahan pisau itu yang hampir mengenai wajahnya. Tak perduli tangan terluka akibat pisau tajam itu.
"Jisung!"
Chan terlalu lengah membuat Jisung segera mengambil kesempatan untuk menendang perutnya. Dan pisau itu menancap di lantai.
Darah yang mengalir dari tangan Jisung menetes netes ke lantai membuat Minho semakin khawatir. Ia segera berlari ke Jisung yang malang tapi pergelangan kakinya di tahan Chan.
"Lepaskan kakiku brengsek! Kau yang seharusnya mendekam di penjara!" Umpat Minho tanpa pikir panjang mengambil pisau itu dan menusuk perut Chan.
Kejadian itu terlalu cepat, sampai Minho sendiri tidak dapat memproses apa yang sedang ia lakukan.
Deg!
Minho menjatuhkan pisaunya. Menatap tangannya sendiri. "Eh ? Apa yang barusan aku lakukan jisungie ?" Tanya Minho gamang sambil menatap linglung ke arah Jisung.
"Kau melakukan hal yang tepat, dear."
Minho segera berlari menghampiri Jisung. "Apa sakit sekali ji ?" Tanya Minho sedih sambil menatap kedua telapak tangan Jisung yang telah basah akibat luka.
"Tidak apa. Aku baik baik saja, segera panggilkan ambulan untuk Chan." Perintah Jisung. Minho dengan cepat melakukan apa yang di perintahkan Jisung.
_
Jisung dan Minho sudah pulang mengobati tangan Jisung dari rumah sakit, dan segera melaporkan tindakan penculikan Chan ke polisi. Setelah Chan pulih, ia akan di masukan ke penjara. Tentu saja Minho tidak akan ikut masuk penjara karena Jisung mengatakan tindakan menikam Chan kemarin adalah suatu bentuk pembelaan diri dan suatu hal yang di lakukan tanpa rencana.
Jisung terlihat pendiam sekali seusai pulang kantor polisi. Entah apa yang di pikirkan Namja itu.
"Sungie." Panggil Minho mendekati Jisung yang tidur terlentang di atas kasur dengan tangan sebelah yang penuh perban menutup mukanya.
"Maafkan aku." Gumam Jisung pelan.
"Untuk ?"
"Telat menyingkirkan si brengsek itu." Kata Jisung sakartis. Ia marah pada dirinya sendiri. Kenapa ia begitu lelet ? Nyawa Minho bisa jadi taruhannya jika ia telat.
"Tidak Jisungie tidak salah. Aku juga akan melindungi Jisungie dari siapapun yang berniat menyakiti Jisungie. Meski aku harus membunuh- Eh ??" Minho kaget sendiri ketika dirinya dengan mudah menyebutkan kata membunuh. Tangannya menutup mulutnya sendiri. Ada apa dengan dirinya ?
Minho mulai takut akan dirinya sendiri tapi Jisung malah terkekeh tanpa terganggu dengan kalimat membunuh yang di ucap Minho dengan santai. "Terima kasih, Minhonya Jisung. Mulai sekarang aku akan mengantungkan hidupku padamu begitu pula sebaliknya. Dan, aku jamin kita berdua pasti bisa menyingkir siapapun yang menghalangi jalan kita." Jisung bangkit, membuka baju handuk Minho hingga kulit mulus milik Minho beserta nipplenya kelihatan.
"Kau tak perlu takut dan khawatir resiko jalan baru yang kita ambil," Jisung menyesap bahu Minho kuat di sana dan segera meninggalkan beberapa kissmark.
"Karena kita akan selalu bersama." Minho memejamkan matanya mendesah keras ketika Jisung mulai menggerayangi area dadanya. Memilin nipplenya gemas. Sebelah tangannya membuka lebar kaki Minho. Membuat Jisung semakin mudah berangsek masuk. Mendudukan diri memegang kontrol penuh atas Minho di bawahnya. Baju handuk itu tidak membantu sama sekali menyembunyikan area privasi Minho. Karena area itu terbuka dan terpampang jelas di depan Jisung.
"Aku mencintaimu Lee Minho."
...Jisung menundukan badannya dan desahan Minho mulai terdengar semakin lama semakin parau. Malam itu berakhir dengan malam yang panjang dan adegan yang panas pula.
_
Ia tidak pernah berubah, ia hanya sedang menunjukan sisi sebenarnya saja. Baik itu Han Jisung atau Lee Minho sendiri.
EnD
_
Malas buat adegan anu :'v
Silahkan membayangkannya dgn imajinasi sendiri² (͡° ͜ʖ ͡°)👌Yeay akhir ceritanya dah end (meski tak elit) :'v 🎉🎉🎉
KAMU SEDANG MEMBACA
Lavender [√]
FanfictionDia tidak pernah berubah. Hanya sedang menunjukan sisi sebenarnya saja. HanKnow Minho uke BxB! Yandere Jisung! Selesai : 14 - Agustus -2019