🌺

1.8K 261 2
                                    

Jisung pusing. Minho tidak membalas pesannya hampir seharian. Kemana saja perginya kucing manisnya tersebut ?

"Jisung, tolong pindahkan barang yang baru datang ke dalam." Pinta paman Han saat Jisung telah usai menyusun minyak sayur ke raknya.

"Hm. Tapi setelah ini aku boleh pergi paman ?" Tanya Jisung terlihat gusar.

Paman Han paham apa yang membuat ponakan bandel ini terlihat gusar dan khawatir. Pasti ada sesuatu yang terjadi pada Namjachingu kesayangannya.

"Minho ?"

Jisung mengangguk.
_

Jisung menyibak poni pirangnya ke atas, poninya terlalu menutupi pandangannya. Terengah engah, melirik kanan dan kiri. Tapi jejak Minho tidak di temukan, saat ke kampus dan ke tempat biasa Minho dan adiknya hang out, mereka mengatakan Minho telah pergi beberapa jam lalu. Kemana Namja itu pergi ?

Jisung mengecek ponselnya lagi, siapa tahu ada misscall atau balasan pesan dari Minho barang satu biji pun. Menghela nafas gusar dan frustasi, saat tahu hanya notifikasi youtube memenuhi di sana.

"Kemana kau kucing nakal ?"

Menyeret langkahnya di antara keramaian. Jisung merasa asing di antara keramaian meski ini adalah kota yang telah lama dia tempati.
_

Jisung akhirnya menemukan Namja itu, saat memutuskan untuk mengecek kembali kampus, Namja manis itu sedang berjongkok di depan air pancuran di halaman kampus. Kenapa Jisung tidak berpikir kalau Namja manis itu akan berdiri di sini ?

Jisung grabbed his shoulder and then turned him around and engulfed him into a warm, bear hug.

Minho tersentak kaget. Dengan mata mengedip cepat. Saat tahu sang kekasih lah yang tengah memeluknya, ia perlahan kekhawatirannya mulai hilang.

...and started crying.

"Where were you ? Did you get any of my messages ? Don't do that even again. I was worried you had been kindnapped or something--"

"Jisung." Panggil Minho memotong racauan khawatir Namja itu. Menarik diri untuk menatap penuh wajah Namjachingunya. "Aku bodoh. Aku ngehilangi cincin yang kau berikan padaku hiks maafkan aku hiks...,"

"Aku mencarinya...,"

"Aku bahkan bolos 2 matakuliahku hari ini untuk mencarinya hiks tapi aku tidak menemukannya. Aku takut kau marah hiks aku...aku juga ke air pancuran ini melempar koin hiks Berharap harapanku terkabul."

Astaga! Bagaimana Namja yang lebih tua dua tahun dari Jisung masih percaya hal hal seperti itu ? Berdoa saat bintang jatuh atau melempar koin ke dalam air pancuran.

How is so uwu ?---

"It doesn't matter, honey, don't mind it. Aku bisa beli yang lebih bagus nanti." Tangan Jisung bergerak membelai rambut belakang milik Minho yang terasa sangat lembut di tangannya. "Yang penting sekarang kamu selamat," Lanjut Jisung pelan dan lembut. Menenangkan Minho.

..dan hal itu berhasil, perlahan Minho mulai tenang.

"Jisung...can you carry me please ? I'm too tired." Bisik Minho pelan.

Jisung segera menarik tubuh Minho, dan menggendongnya ala bridal style. Untung saja tadi ia membawa mobil pamannya.

Ia tidak perduli bagaimana sekitarnya melihatnya dengan tatapan aneh. Toh, Jisung juga tidak perduli. Selama mereka tidak mengusik teritorialnya.

_
UwU

Lavender [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang