Chapter 10 : Monster Laut

11 1 0
                                    

Teriakan ku menggema di sepanjang pantai. Pertarungan ku barusan bukanlah apa-apa dibandingkan dengan pertarungan yang sedang diurus Chill dan Angel, yaitu melawan kepala induk monster ini.

Prang! Kulihat ke tangan ku. Terlihatlah di sana pedang ku yang tinggal gagang saja.

"Hancur lagi!?", kata ku dengan nada kesal. Shortsword ku tersisa empat di Strag. Yah setidaknya pengorbanan shortsword ku itu berguna. Lumayan lah tentakel nya tinggal tujuh.

Aku melihat Chill dan Angel lagi. "Uh oh", aku langsung berlari ke arah mereka yang sedang disibukkan dengan ketujuh tentakel plus kepala dari monster itu.

"Chill! Angel! Bagaimana kondisi kalian?!", aku berteriak dengan harapan mereka mendengarnya.

"Hey, kau dari mana saja?!?! Kondisi ku tidak baik, kera botak!!", teriak Chill. Sepertinya dia sedang kesal, sudah lama dia tidak memanggil ku begitu.

"Apa kau punya ide bagaimana cara memusnahkan monster ini?" teriak Angel. Kami malah jadi main teriak-teriakan.

"Kita diskusikan saja dulu", aku menjawab mereka. Tentu saja dengan berteriak. Lalu aku mendekati Angel yang sepertinya dari tadi sibuk meluncurkan serangan listrik nya.

"Angel kau buatlah smoke, agar dia mengabaikan kita sebentar", perintah ku pada Angel.

"Baiklah", teriaknya lalu merapal, "Smoke! Maximum!". Setelah itu muncullah asap yang menyelimuti keseluruhan tubuh monster bertentakel tujuh itu.

"Kalian berdua, kemarilah!", aku memanggil Chill dan Angel.

Chill yang masih dalam wujud bite bug segera terbang menuju daratan dan berubah menjadi Chinchilla lagi. Kami mulai berdiskusi.

"Chill, kau bisa terus melakukan morph mu kan?", tanya ku pada Chill.

"Belum kucoba batas maksimalnya, tapi selama ini aku tidak pernah merasa tidak bisa melakukan morph", jawab Chill. Sepertinya emosi nya sudah reda.

"Angel, apa kau masih memiliki cukup erm.. apa itu... Oh! Mana?", kali ini aku bertanya pada Angel.

"Huff... Sepertinya mana ku masih berkurang sepertiga nya", jawab Angel.

"Hoo... Sepertinya aku punya rencana", lalu aku menyampaikan rencana ku pada mereka.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Groarrr!", terdengar suara monster laut itu lagi. Kelihatannya dari tadi dia mengamuk tanpa sasaran.

"Woaa, sepertinya asap mu mulai menghilang", kata ku pada Angel."Jadi, seperti itulah rencana ku. Apa kalian siap?", lanjut ku.

"Hey, berarti peran ku hanya sedikit", Chill terlihat sedikit kecewa.

"Walaupun rencana ini belum tentu bisa mengalahkan makhluk itu, tetapi apa salahnya mencoba. Yah jika gagal, setidaknya itu bisa melukai nya sedikit", kata Angel mengabaikan protes dari Chill.

"Yasudah", Chill mengalah.

"Oke, kabut nya sedikit lagi habis seluruhnya. Kita harus bersiap", perintah ku.

Seketika Chill melakukan morph dan berubah menjadi Bite Bug.

"Kau siap?", kata nya.

Tanpa berkata-kata, aku mengacungkan jempol tanda siap. Lalu aku memegang kaki nya yang terlihat seperti lidi. Aku memang agak ragu terhadap rencana yang kubuat setengah matang ini. Kesuksesan nya bergantung pada keberuntungan.

Chill pun terbang dan aku juga.

"Hei Chill, apa kau benar-benar sanggup mengangkat ku?", tanya ku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

New FantasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang