✔️Scholar Advanced Technology System

Bab 7: Semua Orang Lain Sampah Dibandingkan Dengan Seorang Siswa Jenius

Penerjemah:  Terjemahan Henyee 
Editor:  Terjemahan Henyee

Akhirnya, logika mengatasi ketamakan. Lu Zhou mengusir idenya yang tidak realistis.

Tidak ada yang istimewa tentang penerbitan mahasiswa baru dalam jurnal ilmiah. Belum lagi, banyak makalah di jurnal matematika Cina yang di bawah standar. Selama bahasa Inggris seseorang baik, orang mungkin bisa menyelinap masuk bahkan melalui pekerjaan di bawah standar.

Jenis perilaku penyamaran ini diekspos oleh seorang individu yang membuat peringkat jurnal berdasarkan inferioritas. Yang berperingkat di nomor satu adalah Matematika Terapan (AMC) karena terkenal karena menerbitkan karya bawah standar.

Universitas Shanghai sendiri menerbitkan ratusan tesis AMC hanya dalam empat tahun. Bukan hal yang aneh bagi seseorang untuk menerbitkan 20 sub-tesis dalam setahun.

Untuk melindungi integritas akademis dari tesis ini, beberapa jurnal kuno akan dengan ketat membatasi tesis tahunan yang diterbitkan menjadi 100 atau kurang. Namun, "jurnal monster" ini tidak peduli. Ini menerbitkan lebih dari seribu tesis setiap tahun. Ini ditambah dengan fenomena resonansi yang tumpang tindih membuat faktor dampak tumbuh sangat cepat. Karena banyaknya ulasan palsu, satu dewan editorial menerbitkan lebih dari seratus tesis!

Lu Zhou tidak yakin tentang penerbitan di jurnal lain tetapi untuk AMC ...

Dia bisa percaya diri atau sombong tentang hal itu.

Either way, dia merasa seperti tidak ada masalah.

Namun, akan sulit jika dia ingin mempublikasikan perkiraan Zhou di jurnal ilmiah. Masalahnya bukan tentang diterima karena ia dapat dengan mudah diterima. Aspek krusialnya adalah apakah dia bisa bertahan setelah diterima.

Pada akhirnya, Lu Zhou masih memilih misi ketiga. Dia tidak berencana menggunakan perkiraan Zhou. Sebaliknya, ia berencana untuk menulis tesis palsu untuk lulus misi.

Pengetahuannya tentang matematika lanjutan dan analisis matematika setara dengan siswa master. Jika dia ingin menulis tesis dengan tingkat empat bahasa Inggris, dia hanya perlu belajar beberapa kata teknis. Bukan apa-apa yang tidak bisa dipecahkan oleh kamus.

Sebagai perbandingan, dia tidak memiliki koneksi atau kecerdasan emosional yang diperlukan untuk misi pertama.

Adapun misi kedua, universitas bahkan tidak menawarkan kelas fisika untuk mahasiswa baru. Dia takut bahwa sistem akan menghasilkan pertanyaan fisika tingkat sekolah menengah dan Tuhan tahu seberapa rendah tingkat kesulitannya. Selain itu, dia tidak terlalu peduli dengan tingkat fisika. Dia tidak benar-benar perlu mempelajarinya sekarang. Dia bisa mempelajarinya nanti jika dia membutuhkannya.

Setelah Lu Zhou memilih misinya, dia menepuk rumput dari punggungnya dan berdiri. Dia menyalakan musik dan mulai berjalan menuju asrama.

Setelah terlalu lama pergi, Liu Rui akan menjadi gila jika dia tidak segera kembali.

Orang itu aneh. Dia cukup murah hati tetapi ketika datang ke studi, dia sangat kompetitif dan egois itu membuat orang terdiam. Dia akan mengejar Anda di seberang jalan jika Anda melihat catatannya dan memutar matanya jika Anda bertanya kepadanya. Di matanya, tampaknya semua orang di dunia adalah pesaingnya. Apa yang ia perjuangkan bukanlah semacam keberhasilan akademis tetapi kekaguman siswa dan guru melalui memperoleh tempat "jenius".

Bisakah tipe orang ini dianggap jenius?

Lu Zhou tidak berpikir begitu.

Di mata seorang genius sejati, semua orang adalah sampah. Siapa yang peduli jika Anda melihat catatan saya? Apakah Anda tahu tentang perkiraan Zhou? Anda tidak akan tahu apa itu ketika itu di depan Anda!