Bagian 33

766 33 1
                                    


Cowok berkaos hitam dengan bawahan jeans hitam itu kini berada di bandara. Dia tidak hanya sendiri, melainkan juga bersama kedua orang tuangnya, saudara nya, sahabat-sahabat nya, dan gadis yang telah mengisi hatinya tengah berdiri bersama kedua orang tua gadis nya sambil menatap cowok yang kini menatap nya juga.

Berapa kali cowok itu menghela nafas berat. Niko, cowok itu pun kini berjalan ke arah Dinda yang tengah melihat nya dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Niko sebenarnya tidak menginginkan ini, namun  papa nya lah yang telah memaksanya. Dan Niko tidak ingin membantah ucapan sang papa. Lagian ini juga untuk kebaikan nya dan kebaikan Dinda juga.

Niko tersenyum ke arah Dinda dan membuat gadis itu menangis. Niko langsung membawa gadis itu ke dalam pelukan nya dan itupun membuat isakan Dinda semakin keras.

"Sudah jangan nangis, aku akan datang lagi kok kalo libur."  Ujar Niko berusaha meredakan tangis Dinda. Niko melepeskan pelukan nya, cowok itu menatap Dinda lekat dan kemudian meraih tangan gadis itu.

"Jaga diri kamu baik-baik, jangan nakal di sana, kuliah yang baik yah sayang, cepat balik aku takut aku kangen sama kamu." Ujar Dinda dengan wajah imut nya.

Niko tersenyum, kemudian mengacak rambut Dinda dengan lembut. "Iya iya, kamu juga jaga diri kamu, dan jaga hati kamu untuk aku, jangan ngelirik cowok lain." Kini giliran Niko yang berbicara seperti itu.

"Eh salah, aku mah setia, kamu tuh jangan ngelirik cewek lain disana, tau kan kalo cewek disana gimana." Ujar Dinda mulai khawatir jika Niko menyukai gadis di sana.

"Tenang aku bakalan setia sama kamu, aku juga udah janji kan sama kamu, kalo nanti aku bakalan ngelamar kamu." Ucapa Niko membuat Dinda tersenyum malu-malu dan merasakan pipi nya yang memanas.

Niko mencium tangan Dinda dan membuat semua yang berada di tempat itu terkejut dengan perlakuan Niko.

"Wah Niko berani juga guys!." Seruan itu datang dari mulut Daniel.

"Jaga kesehatan kamu yah." Ujar Dinda dengan suara serak nya karena habis menangis tadi. Niko mengangguk mantap.

"Iya sayang."

"Udah-udah, dari tadi kita cuma sebagai penonton dari drama korea kalian berdua." Ujar Faro (papa Niko)

Niko dan Dinda cengengesan. Niko pun menyalami kedua tangan orang tua Dinda.

Wisnu mengusap dengan sayang punggung Niko dan kemudian berkata. "Jaga kesehatan kamu, jangan lupa kabarin kita semua disini, terutama putri om, kuliah yang baik disana." Pesan Wisnu.

Niko tersenyum. "Baik om, terima kasih atas perhatian nya om."

Kini Niko beralih ke arah sahabat-sahabat nya yang kini menatap nya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Gak usah lebay, jijik gue liat nya." Sindir Niko kepada sahabat-sahabat nya.

"Anjir yah lo mah, mata kita udah berkaca-kaca kayak gini eh lo malah jijik." Ujar Daniel pura-pura kesal.

"Uh sayang, jangan kangen yah sama aku." Ujar Niko dengan suara yang dimanja-manjakan dan kemudian beralih memeluk sahabat-sahabat nya itu. Tidak bisa di pungkiri kalau Niko sedih jika harus berpisah dengab sahabat-sahabat nya ini.

"Jijik gue dengar nya bangsad." Ujar Sandi berpura-pura jijik namun tetap membalas pelukan Niko, begitu juga dengan Reza dan Daniel.

"Nik, kita bakalan kangen sama lo, baek baek disana, jangan nakal, jangan genit juga, disini ada Dinda yang setia tungguin lo." Ujar Reza.

Niko mengangguk mantap meyakini sahabat-sahabatnya itu.

"Kalian juga jaga diri disini, jangan nakal. Gue bakalan balik kok." Ujar Niko

Sahabat-sahabat nya mengangguk yakin atas keputusan yang diambil oleh Niko. Kemudian Niko beralih ke saudari nya yang kini sudah menangis terisak-isak.

"Kak!" Teriak Nilam dan kemudian memeluk Niko dengan erat.

"Sudah-sudah jangan nangis, gue balik lagi tenang."

"Huaa, gue bakalan kangen sama lo kak." Nilam terus terisak di dalam pelukan Niko. Niko dengan lembut mengelus puncak kepala Nilam.

"Gue juga bakalan kangen sama lo dek." Ujar Niko, kemudian memeluk Nilam lagi. Setelah beberapa menit berpelukan, Niko kemudian mendekati Nako yang berada di sebelah Nilam.

Nako tersenyum dan kemudian dia memeluk Niko. Niko tersenyum di dalam pelukan Nako, walaupun kakak nya ini nyebelin, namun Niko tau jika senyebelin nya Nako, Nako sangat menyayanginya.

Nako mengelus punggung Niko dan berkata. "Jaga diri lo di sana." Lima kata itu yang keluar dqri mulut Nako membuat Niko tersenyum kemudian mengangguk mantap.

"Iya gue bakalan jaga diri gue kok, lagian Papa juga bakalan ke sana kan nanti." Ujar Niko.

Setelah berkata seperti itu, Niko kemudian mendekati Mama nya yang sekarang sudah menangis melihat anak kesayangan nya akan pergi, Dwi tidak sebegitunya pada saat Nako berkuliah di luar negri. Mungkin karena Niko terkenal cowok yang dingin dan cuek, maka dari itu, Dwi kehilangan anak nya ini.

"Mama jangan nangis." Ujar Niko, Dwi mengangguk namun, entah kenapa bukan nya reda malah semakin deras air matanya turun.

Niko kemudian memeluk Dwi dan Dwi langsung membalas pelukan anak nya itu.

"Rumah bakalan sepi gak ada kamu sayang, gak ada lagi yang dingin, yang cuek dirumah. Mama bakalan kangen sama kamu, jaga diri kamu di negara orang." Pesan Dwi. Niko tersenyum kemudian melepaskan pelukan nya dan kemudian mencium kening mama nya dengan sayang.

"Iya ma, mama jaga diri juga ya, Niko janji bakalan datang kalo libur nanti." Ujar Niko.

Dwi mengangguk mantap, dan kemudian Dwi mencium tangan anak nya itu.

Setelah itu, Niko kembali berjalan menuju Dinda berdiri. Dia pun langsung membawa cewek itu ke dalam pelukan nya.

"Hati-hati yah."

"Iya."

Tidak lama kemudian Dinda melepaskan pelukan nya. Sedangkan Niko, cowok itu menghela nafas, kemudian berjalan bersama papanya sembari menarik kopernya. Cowok itu melambaikan tangan dari jauh kepada orang-orang yang datang menemui dan mengantar nya di bandara. Namun sepasang mata Niko hanya tertuju pada seorang Dinda Mardani.

Niko menghela nafas. Inilah yang bakal gue rinduin, keluarga, sahabat-sahabat gue yang kocak dan satu orang gadis yang dulunya gue ngajak pacaran dengan unsur dipaksa, aku akan datang Dinda, dan setelah itu aku bakal ngelamar kamu.

TBC

Gimana sama part yang ini?

TENTANG KITA (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang