Dinda memandangi mereka,dan bersamaan dengan itu Niko memandangnya DughMata mereka saling beradu, Dinda sudah terkunci karena mata elang yang dimiliki oleh Niko, Niko juga seperti itu dia merasa terkunci karena tidak bisa berhenti menatap mata coklat milik Dinda cantik, batin Niko.
Ekhem
Suara deheman itu mampu mengembalikan Dinda ke semula.
"Kenapa lo liatin mereka gitu amat?" tanya Lina.
"Anu gak kok, gue gak liat mereka," ucap Dinda terbata-bata.
"Oh, kirain lo liatin mereka."
"Gak lah."
Syukur-syukur, maafkan Dinda ya Allah udah berbohong sama Lina, batin Dinda.
"Ayo ahh, kita kembali makan, lapar gue," ucap Dinda Lina mengangguk.
Di tempat lain Niko cs berjalan masuk ke dalam kantin dan memilih meja yang berada di belakang.
"Aduhhh para pangeran kita udah datang"
"Ya allah niko ganteng banget sih,"
"Reza ohh senyum nya,"
"Sandi aduh ganteng nya,"
"Daniel senyum nya,"
"Pacar gue datang,"
"Niko ganteng bangat sih,"
"Mereka semua sama-sama ganteng,"
"Gue mau deh jadi pacarnya Niko,"
"Gue gak mau jadi pacarnya, gue mau jadi adeknya aja,"
Suara itu lah yang mereka dengar. Niko berjalan dengan tatapan datarnya. Sedangkan teman-temannya mulai sok ganteng. Untuk mengambil perhatian semua orang, dasar mereka.
"Kita duduk di sini?" tanya Reza kepada teman-temannya.
"Iyalah, duduk disini aja," ucap Daniel.
"Gue pesan dulu yah, kalian mau makan apa?" kini Sandi yang bertanya.
"Gue somai aja sama es teh," ucap Daniel
"Gue nasi goreng sama es teh juga," ucap Reza
"Lo mau apa, Nik?" tanya Sandi kepada Niko
"Gue samaiin aja sama Daniel," jawab Niko. Setelah semuanya sudah pas, Sandi langsung pergi untuk memesan makanan.
"Lo liat kan tadi gimana wajah mereka lihat gue," ucap Daniel sambil tersenyum.
"Liat lah, gimana mereka gak liat kaya gitu ke lo, lo kan jelek banget makanya mereka liat lo kaya gitu, hahahaha," ejek Reza langsung tertawa dan Niko juga ikut tertawa. Sedangkan Daniel sangat kesal sambil merutuki mereka yang membuatnya sangat kesal.
"Njing, hayati lelah bang diginiin terus," ucap Daniel sambil memasang wajah memelasnya.
"Nih, makanan kalian," ucap Sandi yang sambil berjalan kearah mereka.
"Makasih babang Sandiku Sayang," ucap Daniel yang langsung membuat Sandi bergidik ngeri.
"Najis," ucap Sandi
"Berisik," tegur Niko, membuat teman-temannya diam dan langsung mulai untuk makan.
Bel masuk sudah berbunyi, seluruh siswa siswi yang berada di kantin, perpustakaan, dan di taman, langsung kembali ke kelasnya.
"Yuk Lin,udah masuk," ajak Dinda keLina. Lina pun mengangguk dan langsung kembali ke kelasnya.
Di tempatnya Niko cs, mereka belum kembali ke kelas mereka masih berada di kantin, kata mereka sih malas untuk ke kelas lagi.
"Mending kita bolos aja gimana?" tanya Reza keteman-temannya.
"Bolos? Ayo kita bolos malas gue di sekolah terus," ucap Daniel
"Ya udah ayo, kita main aja di rumahnya Niko, di rumahnya Niko kan banyak makanan," ucap Daniel sambil cengengesan
"Ya udah ayo," ucap Niko. Mereka pun bergegas menuju parkiran dan mengambil motonya, untung saja satpam tidak ada jadi mereka bisa bolos, entah dimana satpam itu mereka tidak peduli yang penting mereka bisa bolos.
Pemikiran mereka memang sempit, itulah mereka jika mereka merasa bosan maka mereka tidak segan-segan untuk bolos atau tidak mengikuti mata pelajaran yang menurut mereka membosankan.
Beberapa menit pun Niko cs sudah sampai di rumahnya Niko. Daniel, Reza, dan Sandi masuk terlebih dahulu sebelum Niko, itulah mereka tidak tahu malu sekali Niko yang punya rumah eh mereka yang masuk duluan. astaga
"Mau minum apa?" tanya Niko kepada teman-temanya.
"Jus jeruk,"
"Gak ada,"
"Jus alpukat,"
"Gak ada,"
"Jus sirsak,"
"Gak ada,"
"Terus yang ada apa nyet?" tanya mereka berbarengan.
"Air putih," ucap Niko
"Ya allah, kalo air putih doang gak usah tawarin pake mau minum apa, kalo ujung-ujung minumannya air putih." Ucap Daniel. Niko menggaruk kepalanya yang tak gatal sambil cengengesa.
"Hehehe."
"Bibi!" teriak Niko
"Iya Den." setelah mendengarkan teriakan Niko Bi Lastri pun menuju ruang tamu.
"Bi, buatin jus yah kaya biasa," ucap Niko. Bi Lastri mengagguk dan langsung bergegas menuju dapur kembali.
"Eh, Dinda adik kelas kita itu dia baik yah, cantik juga ternyata," ucap Daniel. Dia sedikit menyinggung niko karena dia tau bahwa Niko seperti memiliki perasaan kepada Dinda tapi Niko tidak menyadarinya.
"Iya benar," ucap Reza sambil tersenyum
Sedangkan Niko tidak mengubris apa yang teman-temannya berkata, dia memikirkan seseorang yang sudah beberapa minggu ini selalu ada dalam pikirannya.
Gak mungkin, batin Niko
**********
Maaf yah guys,kali ini kata-katanya sedikit karena aku lagi Ulangan,dan mulai dari sekarang setiap kata perpart cerita nya aku gak banyakin biar kalian gak bosan.TETAP SUKA YAHTetap suka ya sama cerita aku,tinggalkan jejaknya
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG KITA (END)✔
Fiksi Remaja⚠FOLLOW DULU SEBELUM BACA⚠ OPEN FEEDBACK NIKO MAURER Siswa SMA yang terkenal di sekolahnya karna ia BadBoy sering berkelahi dan juga wajahnya yang superduper tampan. Bahkan banyak sekali wanita-wanita yang ingin menjadi pacarnya atau sekedar menjali...