Author pov❣Dinda melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah. Mereka sudah pulang sekolah. Dinda mengambil ponselnya di dalam kantong, dia menelpon Wisnu untuk menjemputnya.
"Hallo,"
"Papa, Dinda sudah pulang, sekarang Papa bisa kan jemput Dinda?"
"Papa gak bisa jemput kamu nak, papa ada pekerjaan mendadak ini, kamu naik taksi aja ya,"
"Iya pah."
Dinda mematikan telponnya dan langsung memesan taksi, tapi sayang taksi yang dia pesan tidak dapat datang disebabkan ban mobil taksi tersebut pecah. Dinda terpaksa harus berjalan kaki dan untungnya jarak antara rumah Dinda dan Sekolah lumayan dekat. Dinda menyimpan kembali ponsel di kantongnya, dia pun mulai berjalan. Dalam perjalanannya Dinda merasa ada yang mengikuti dia. Dalam hati, dia berkata. "Siapa sih yang ngikutin gue nih?" Dinda berusaha berpikir positif.
"Hai, cewek." Dinda melihat sekilas siapa yang menyapanya. Astaga, gawat nih gue harus jalan cepat. batinnya
Dinda pun berjalan dengan cepat tapi sayang, tangannya langsung dipegang oleh cowok yang menyapanya tadi.
"Hei, cepat banget sih sayang jalannya," ucap cowok itu. Dinda berusaha melepaskan cengkalan tangan cowok itu. Namun, tangan cowok itu terlalu kuat bagi dirinya. Dia langsung menangis karena takut.
"Heh! Gak usah banci lo pada." Seseorang langsung meninju wajah cowok tadi.
Niko. batin Dinda, Dinda tersenyum
Cowok tadi pun bangun dan berkata. "Ooh pangerannya datang."
Bugh
Niko melayangkan tinjuannya lagi ke perut si cowok tersebut.
"Sekarang lo pergi, atau gak..."
"Iya maaf," Potong cowok itu perkataan Niko dan langsung lari ketakutan.
"Lo gak pa-pa?" tanya Niko
"Iya gue gak pa-pa," jawab Dinda dengan lemah. Dinda masih menangis
"Udah, lo jangan nangis lagi, orang tadi sudah pergi," ucap Niko, Dinda pun menghapus air matanya.
"Sini." Niko memberikan tangannya agar Dinda bisa bangun dari duduknya. Dinda langsung mengambil tangan Niko
"Lo pulang sama siapa?" tanya Niko dengan wajah datarnya. Dinda menatapnya.
"Gue pulang sendiri, soalnya bokap gue gak bisa jemput."
"Lo pulang sama gue." Tanpa mendengar jawaban dari Dinda, Niko langsung memegang tangan Dinda dan setelah itu Niko langsung memberika helm ke Dinda dan menyalakan motor sport miliknya.
**
Mereka sudah sampai di rumah Dinda, Dinda turun dari motornya dan mengeluarkan helm yang dia pake."Makasih," ucap Dinda
"Hm." Niko menjawab dengan deheman saja.
"Gue pulang," ucapnya dengan nada dingin.
"Iya." Niko menyalakan motornya, sebelum Niko pergi lagi Dinda berkata.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG KITA (END)✔
Fiksi Remaja⚠FOLLOW DULU SEBELUM BACA⚠ OPEN FEEDBACK NIKO MAURER Siswa SMA yang terkenal di sekolahnya karna ia BadBoy sering berkelahi dan juga wajahnya yang superduper tampan. Bahkan banyak sekali wanita-wanita yang ingin menjadi pacarnya atau sekedar menjali...