Lanjutan dari bagian 19....
☆☆☆☆
Niko memandang Daniel dengan tatapan datarnya yang membuat Daniel mendengus kesal.
"Babang Niko mah gitu, kalo sama kita sekali masang muka datar, terus sekali masang muka sok polosnya dan sekali masang muka bahagianya, hayati lelah bang diginiin terus." Ucap Daniel dengan nada sok sedihnya.
Reza, Sandi dan Niko langsung ketawa karena ucapan Daniel tadi.
"Ohh, hayati lelah yah? Mau abang suapin makanannya?." Goda Sandi, sedangkan Niko dan Reza bergidik ngeri melihat kelakuan sahabat-sabahatnya ini.
"Iya abang Sandi suapin hayati dong bang." Ucap Daniel dengan suara yang dimanja-manja kan.
Sandi langsung menyuapi Daniel, pada saat Sandi menyuapi batagor ke mulut Daniel, Sandi langsung mengubah arah menjadi ke mulut dia sendiri dan itu membuat Daniel mendengus kesal sedangkan Sandi langsung cengengesan
"Bikes deh." Ucap Daniel, ketiga cowok itu pun mengerutkan dahi bingung dengan ucapan Daniel
"Lo ngomong apa tolol." Ucap Reza
"Bikes itu singkatan dari Bikin kesel bodoh." Ucap Daniel langsung menabok kepala ketiga teman-temannya, setelah itu Daniel langsung berlari keluar kantin takut ketiga temannya memukul dan mengejarnya.
"Daniel tololll!!!" Teriak mereka bersamaan, sedangkan Daniel langsung ketawa.
●●●●●
Kring-kring
Suara bel pulang sudah berbunyi dan kini Dinda dan Lina sedang merapikan peralatan tulisnya. Diluar kelas sudah ada Niko dan Daniel yang sedang menunggu kekasih tersayang nya.
Beberapa menitpun Dinda dan Lina keluar kelas dan langsung dihampiri oleh Niko dan Daniel. Reza dan Sandi sudah pulang duluan karena mereka ada acara kelurga.
Sekarang Niko, Dinda, Daniel dan Lina sudah di parkiran motor. Beberpa menit pun motor Niko dan Daniel sudah keluar.
"Kita duluan." Ucap Dinda kepada Daniel dan Lina, kedua sejoli itu pun langsung mengangguk. Setelah mendapat agukan dari kedua sejoli itu pun Dinda dan Niko mulai mengendarai motornya dan menuju ke rumah. Sebenarnya mereka berdua akan ke mall untuk berjalan-jalan tapi mamanya Dinda menelpon bahwa ada seseorang yang datang, jadi mereka berdua pun tidak jadi pergi.
Mereka pun sudah tiba di depan rumah Dinda, Dinda langsung turun dari motor dan tiba-tiba Niko mencium pipi nya dengan sekejap. Dinda terdiam menetralkan detakan jantungnya yang seperti tidak normal.
"Ih main cium-cium aja." Ucap Dinda malu, Niko langsung tersenyum menggoda Dinda.
"Hehehe, kan pacar sendiri." Ucapnya sambil cengengesan.
"Iya dah, gak mau masuk dulu." Ucap Dinda. Sebelum Niko menjawab terdengar suara cempreng yang memanggil nama Dinda yang suaranya berasal dari rumah Dinda.
"Dinda!!!!" Teriak orang itu. Dinda dan Niko langsung melihat ke arah suara itu dan ternyata seorang gadis seangkatan mereka yang sekarang tengah berdiri di depan pintu rumah Dinda. Gadis itu pun berjalan keluar dan menuju tempat Niko dan Dinda berdiri.
Dinda terkejut setelah melihat gadis itu, gadis itu adalah sepupu kesayangannya yang bernama Aurora, sepupunya ini memang jarang datang ke sini karena dia tinggal di amerika dan bersekolah disana, Niko memasang wajah datarnya sambil melihat gadis itu yang kini telah berada didepan Dinda.
"Aurora!!" Teriak Dinda langsung memeluk Aurora.
Mereka pun kini saling berpelukan ala teletabis.
"Lo kok baru datang sih, gue kangen tau." Ucap Dinda sambil melepaskan pelukan mereka.
"Gue juga kangen, mau tau kabar baik gak?." Tanya Aurora, Dinda langsung mengangguk antusias.
"Mau." Jawab Dinda
"Gue bakalan pindah sekolah disini dan bakalan tinggal satu rumah sama lo." Ucap Aurora sambil tersenyum senang, Dinda tidak bisa menahan lgi rasa bahagianya dia langsung loncat-loncat gak karuan.
Gini yah rasanya dikacangin sama pacar sendiri.batin Niko
"Beneran? Lo gak bo'ong kan?" Tanya Dinda memastikan. Aurora langsung mengangguk cepat.
Beberapa menit pun mereka mengobrol Dinda langsung memperkenalkan Niko dengan Aurora sepupunya.
"Oh ya! Gue lupa ngenalin lo sama pacar gue." Ucap Dinda. Aurora langsung memandangi Niko dengan tatapan yang sulit di artikan oleh siapapun yang melihatnya.
"Ini namanya Niko pacar gue, Aurora." Ucap Niko sambil memperkenalkan Niko ke Aurora, Aurora langsung berjabat tangan dan tersenyum, sedangkan Niko hanya memasang wajah datarnya.
"Gue Aurora sepupu Dinda." Ucap Aurora sambil berjabat tangan dengan Niko, Niko lalu mengangguk. Niko pun tidak ingin berlama-lama berjabat tangan dengan Aurora.
"Din, Aku pulang dulu ya." Ucap Niko, Dinda pun menengok ke arah Niko.
"Oh, hati-hati yah, langsung pulang ke rumah." Ucap Dinda. Niko langsung mengangguk lalu menyalakan mesin motornya.
"Aku pulang dulu, Assalamualaikum." Salamnya, setelah mendapat jawaban dari Dinda, Niko pun langsung pergi.
"Waalaikum salam."
Dinda dan Aurora pun setelah melihat Niko yang sudah berhenti di rumahnya, Dinda dan Aurora pun berjalan masuk kedalam rumah sambil berpegagan tangan.
TBC
Akhirnya bagian 20 nya sudah selesai, terima kasih sudah tetap nunggu up cerita saya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG KITA (END)✔
Fiksi Remaja⚠FOLLOW DULU SEBELUM BACA⚠ OPEN FEEDBACK NIKO MAURER Siswa SMA yang terkenal di sekolahnya karna ia BadBoy sering berkelahi dan juga wajahnya yang superduper tampan. Bahkan banyak sekali wanita-wanita yang ingin menjadi pacarnya atau sekedar menjali...