Seorang anak kecil dengan kulit putih, badan cukup berisi, dan pipi yang bulat menundukkan kepalanya. Netra hitam mengkilatnya menatap es krim berbentuk potongan semangka yang telah jatuh di tanah. Bibir tipis merah mudanya bergetar. Es krim favoritnya baru saja jatuh tanpa sempat menyentuh lidahnya.
"Kamu kenapa?" Anak kecil itu mengangkat kepalanya. Di hadapannya berdiri seorang anak kecil lain. Tangan kanannya mengapit bola basket. Rambut anak lelaki itu berwarna hitam selaras dengan warna irisnya.
Nesya, anak kecil yang tadi menangis, mengelap hidungnya menggunakan lengannya. Kemudian Ia menunjuk es krim semangka di tanah yang sudah mulai meleleh. "Ja...tuh." suaranya bergetar disusul dengan gema tangis.
Jeno, anak kecil yang membawa bola, mulai kebingungan. "Jangan nangis, nanti orang lain mikirnya aku anak nakal." Jeno mengusap pundak Nesya dengan tangan kirinya. "Udah, hapus air mata kamu, aku gak mau ngapusin," ujarnya. Nesya memandang Jeno heran sebab seingatnya dia tidak meminta Jeno untuk menghapus air matanya. "Ada ingusnya, jorok."
Saat itu, harusnya Nesya tahu bahwa kisahnya dan Jeno baru saja dimulai. Harusnya Nesya tahu, sejak saat itu akan selalu ada Jeno di setiap langkah ekspedisinya. Harusnya Nesya tahu, bahwa ada dia dan Jeno bagai proton dan elektron, berlawanan tapi saling tarik menarik. Harusnya Nesya tahu, dia dan Jeno bagaikan integral dan turunan, berlawanan tapi saling berikatan.
A/n:
Senin, 28 Oktober 2019
Well, hello guys. Setelah berantem dengan batin untuk ngetik-publish atau selesaiin cerita dulu baru publish, hamba akhirnya memilih buat ngetik-publish. Ya karena yakin kalau dukungan kalian bakal bikin semangat. Jadi dukung aku ya hiya hiya hiya. Buat yang udah baca Ocean Of Wonders, aku berharap dari segi penulisan, dan kekuatan karakter serta alur, semoga Candle Light jauh lebih baik. Biar ada perkembangan.
Kalian apa kabar? Sebenernya gambaran besar buat sequel Ocean Of Wonders, udah ada. Cuma ya gitu...mau bikin yang lain dulu.
Eh segitu dulu yaaa
Seee yaaa~~~
Jeno waktu nyamperin Nesya ;
©chocoxlava
KAMU SEDANG MEMBACA
Azura | Lee Jeno [✓]
FanfictionYang Jeno yakini selama ini bahwa sahabat tidak boleh saling jatuh cinta. Masalahnya, dari mana lelaki itu tahu bahwa selama ini dia memandang Nesya sebagai sahabat? Bukan sebagai wanita? © chocoxlava