Chapter 1

55 6 0
                                    

"Cepet banget sih hari Minggu selesai!!! Bener juga ya rekomendasi si Nandi kalau hari minggunya 2 hari"

Dengan tergesa gesa Dista memasukkan buku untuk jadwal hari ini ke dalam tas. Setelah itu nyiapin bekal. Pakai sepatu, helm. Lalu menunggu ayah tercinta mengantarkannya ke sekolah. Dista memang belum boleh pakai sepeda motor sendiri pas ke sekolah. Mamanya gak tegaa.

Sesampainya di sekolah, seperti biasa ia masuk gerbang agak cepat karena jam sudah menunjukkan pukul 06:58 WIB , yang artinya gerbang akan segera di tutup oleh mang Kardi satpam gaul dan agak "ngondek" di sekolah ini.

"Dista kebiasaan dech!!! Iihh udah sana cepett. Cuss sist...." Tegur mang Kardi saat mendapati Dista terengah-engah di depan pos satpam.

"Iya nih mang, kelamaan nyiapin bekal tadi. Duluan ya mang!!!" Balas Dista sambil lanjut ngacirr

"Tin tin!!!!!....awas woy awas!!!" Teriak sosok laki laki di belakang Dista. Bukannya minggir, Dista malah diem. Kaku. kaget. Dan setelahnya "Gubrakkk..."

Semua mata langsung tertuju pada Dista dan sosok Laki laki ini.

"Asem!!! Gimana sih Lo bawa motornya!!! Kalau ga bisa bawa motor gak usah sok sok an bawa motor. Sakit woyy!!!" Gerutu Dista sambil menyembul nyembulkan luka yang ada di telapak tangan kanannya.

"Yailehh, nyolot banget si. Lagian gue kan tadi udah bilang buat nyuruh Lo minggir. Lah Lu nya malah diem kek patung" Sahut sosok Laki laki tersebut.

"Namanya juga kaget. Refleks. Ga bisa langsung mencerna pikiran"

"Yaudah, sorry sorry"

Lalu, laki laki tersebut memarkirkan sepeda motornya. Sementara Dista masih sibuk membersihkan rok putihnya yang kotor.

Tiba tiba ada yang menggandeng tangan kanannya. Padahal luka.

"Ayo ikut gue"

"Aduhh..sakit woiii!! Kemana si!! Jangan aneh aneh ya!!!"

"Tolong!!!tolong!!!"

"Mau di obatin lukanya gak?!?!" Tanya laki laki tersebut dengan tatapan tajam

Dista hanya menunduk ketakutan sambil berkata
"Iya iyaa, tapi yang di pegang jangan tangan yang sakit juga dong. Sakit tau"

Lalu, laki laki tersebut melepaskan gandengan di tangan kanan Dista, dan menggantinya ke tangan kiri lalu mereka berjalan menuju UKS.

UKS

"Sorry ya, tadi udah mikir yang enggak enggak" kata Dista sambil menahan sakit

"Makannya jadi orang jangan suudzon"

"O iya, Gue Revanya Shinta Adista. Panggil aja Dista" Kata Dista sambil mengulurkan tangannya

Laki laki tersebut membalas salaman Dista

"Gue Abirama Hafidz Haidar . Panggil aja Abi"

"Anak mana Lo?"

"XI IIS A"

"Lo sendiri?"

"Menurut Lo!"

"Kok gue gak pernah liat Lo si?"

"Gue anak pindahan dua Minggu yang lalu dan gue emang gak pernah keluar kelas. Keluar paling cuma pas ekskul sama pas pulang"

"Oalah"

Abi memandangi Dista dengan heran. Dista pun ikut heran.

"Ngapain Lo ngeliatin gue kayak gitu?serem"

"Dih ge er!!! Lo mau sampai kapan duduk disitu. Balik ke kelas gih"

"Iya iya, bawel"

"Apa Lo bilang?!?!"

"Enggak enggak, Lo ga balik?"

"Gue masih tugas piket disini"

"Oalah, yaudah gue duluan ya. Bye"

Abi POV ON!!!
"Yah lupa minta
no hpnyaaaa . Kebiasaan lupa!!!
Abi POV off

NOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang