Chapter 5

26 3 0
                                    

Hii guyss,, ada yang nungguin update terbaru ga niii..
Yaudah, lanjut aja yuuukk

"Nih, jaket Lo. Lupa kemarin. Thanks ya" kata Dista sambil menyodorkan jaket abi, menaruh tasnya di kursi lalu duduk

"Hhmm" bales Abi

INSTAGRAM

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Liked by deniall_ ,abrma dan 5.013 lainnya

ardenasktii kapan ya bisa main sama kamu..

Lihat semua 118 komentar

Tiba tiba....

"Bi, Lo kenal sakti anak 11 MIA ?"

"Kenal, kenapa?"

"Oh yaudah"

Abi tak menjawab perkataan Dista

"Bagi PR dong Dis" pinta Abi

"Tumben banget, biasanya minjem yang lain"

"Harusnya lo bersyukur buku tulis lo di pinjam sama cowok ganteng kayak gue"

"Najis!!!Dasar murid baru gak tau diri!!!!" kata Dista sambil membanting buku tulisnya ke meja Abi.

"SANTAI DONG MBAK!!!" teriak Abi membuat semua murid di kelas menatapnya bingung.

Dista yang merasa di teriaki tidak menggubris teriakan tersebut dan pergi keluar kelas begitu saja. Ia akan menemui sahabatnya, Nadine.

___________________________

Setelah menyalin PR, Abi langsung keluar kelas untuk menemui Sakti sahabatnya. Sesampainya di depan kelas Sakti, matanya menyapu seluruh ruang kelas tersebut dan tak lama kemudian menemukan sosok yang ia cari. "Sakti!!!" teriak Abi membuat pemilik nama dan semua murid yang ada di dalam kelas menatap ke arahnya, begitu juga dengan para cewek yang menatapnya dengan tatapan melongo karena ketampanannya yang tak dapat di kalahkan oleh siapapun di sekolah ini.

Tak lama kemudian Sakti menghampiri Abi "Kenapa, Bi?" . "Kantin yuk, laper nih" . "Gass lah, kuyy" timpal Sakti. Sesampainya di kantin Abi dan Sakti langsung menuju kantin favorit mereka yaitu Pak Jamal. Mereka memesan dua mangkok soto dengan topping gajih dan satu gelas es teh untuk Sakti, satu gelas es jeruk untuk Abi.

Lima menit kemudian pesanan datang dan mereka pun langsung menyantap makanan mereka masing-masing. "Sak, lo kenal Dista?" Abi membuka topik pembicaraan. "Kenal, Anak musik kan?" tebak Sakti. "Heeh" Jawab Abi sambil menyruput kuah sotonya yang hampir habis. "Kenapa emangnya?" tanya Sakti. "Tadi nanyain lo. Gak tau deh kenapa" balas Abi. Sakti hanya mengangguk tanda mengerti.

Dari arah pintu kantin Pak Jamal nampak dua orang gadis berjalan menuju meja pesanan. Yang satunya jalannya biasa aja, yang satu jalannya kayak model. Tiba-tiba..... BRUUKKKK   salah satu gadis yang berjalan bak model tersebut terjungkal ke depan. "Sukurinn loo!!!! HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA" Ejek Abi puas. "Abi!!!!! Awas ya lo!!!" Teriak Dsita memenuhi kantin Pak Jamal. Ya! gadis tersebut adalah Dista. Nadine yang sedang berbicara dengan Pak Jamal pun di buat kaget oleh suara gubrakan dan teriakan Dista lalu menolong sahabatnya yang sedang tertimpa musibah malu tersebut. "Aduh... kok bisa jatuh sih Dis. Hati-hati dong kalau jalan. Udah udah yuk berdiri" kata Nadine sambil membantu Dista berdiri dan mengajak Dista duduk di tempat duduk yang tersisa. "Lo duduk sini aja. Mau pesen apa?" tanya Nadine antusias. "Nasi goreng satu sama es jeruk satu aja, Din" jawab Dista. "Oke, tunggu ya. jangan kemana mana. Gausah ngeladenin dia" sambil melirik ke arah Abi  dan Sakti yang sedari tadi masih menertawakan Dista. Dista ikut melirik ke arah mereka sambil melotot, bukannya mereka takut tapi tawanya semakin menjadi jadi membuat Dista berdecak kesal lalu kembali menatap Nadine. "Iya iya" jawab Dista. "Sipp" kata Nadine sambil beranjak ke meja pesanan.

Tak lama kemudian pesanan pun datang dan mereka langsung menyantapnya. "Ehhmm. Berdoa dulu kali mbak. Buru buru amat" sindir Nadine. Dista yang akan memasukkan sesendok nasi goreng ke mulutnya pun mendadak terhenti lalu menyengir ke arah Nadine sambil berkata "O iya lupa, hehe. Maaf maaf" sambil menaruh sesendok nasi goreng tersebut ke piring. Seusai berdoa, mereka langsung menyantap makanan mereka masing-masing.Baru dua suapan nasi goreng masuk ke mulut Dista tiba-tiba guyuran es jeruk membasahi piring Dista yang berisi nasi goreng tersebut. Dista dan Nadine pun kaget dibuatnya lalu menoleh ke arah pelaku pengguyuran tersebut. Ternyata oh ternyata pelakunya adalah Abi. Dista yang tak kuasa menahan amarahnya langsung menggebrak meja dan berteriak kepada Abi yang sudah kabur terlebih dahulu. "ABI!!!! KURANG AJAR LO!!!! LIAT AJA BALASAN DARI GUE!!!!". "SILAHKAN!!!!!GUE GAK TAKUT SAMA LOOOO!!!!" balas Abi yang samar samar masih terdengar. Nadine yang melihatnya pun ikut ikutan geram atas perlakuan Abi terhadap Dista. Nadine langsung menoleh ke arah Sakti yang sedari tadi hanya terdiam dan memikirkan kelakuan sahabatnya, tiba-tiba tersadar akan tatapan tajam Nadine terhadapnya yang membuat nyalinya langsung menciut.

"Udah Dis gausah di ladenin, lo bisa gila kalau ngeladenin manusia gesrek kayak dia. Gue pesenin lagi ya, biar gue yang bayar semuanya. Lo tunggu sini" kata Nadine sambil menenangkan Dista. "Gak usah, Din. Gue mau balik ke kelas aja. Gue ke kelas lo dulu ya." jawab Dista. Nadine hanya mengangguk. Ia tak tega melihat sahabatnya di perlakukan seperti ini.

HAI GUYSSS!!!!!!! COMEBACK WITH AUTHOR!!!!!!!!!!!! SEMOGA KALIAN SUKA YA. MAAF KALAU ADA TYPO TYPO SEDIKIT HEHE. JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAA!!!! TERIMAKASIH :)

Salam cinta, Author comel :)

NOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang