Chapter 9

33 2 4
                                    

Sebentar lagi acara puncak ulang tahun SMA Lestari akan dimulai. Gerbang masuk sudah di tutup para siswa sudah berkumpul di depan panggung.

Sementara Dista dan Abi sedang di belakang panggung mempersiapkan segalanya. "Mic nya sudah kan?" Tanya salah satu personil grup band tersebut. Abi hanya membalas dengan anggukan.

"Hello guyss!!! Apa kabar kalian semua??!!! Pasti baik dong yaa. Nahhh, siapa yang tau ini ulang tahun SMA Lestari yang ke berapa???!!" Sapa Alynqia kepada seluruh siswa

"Hayoo!!!berapa?!?! 32?12?18? . Yang bisa jawab naik ke panggung dongg!!" Tambah Radin

..............

"Yakk, Terimakasih Naura sudah berani naik ke panggung. Eh, tadi kelas berapa kalau boleh tau??sekalian nomor WhatsAppnya boleh tau gak??" Kata Radin sambil tersenyum genit.

"Yeee, si Abang. Buaya mah gitu ya kalau gombal wkwkwkwk" Balas Alynqia di ikuti tawa para siswa.

"Baik teman-teman. Setelah ini kita akan menampilkan grup band paling fenomenal . Siapa lagi kalau bukan SMANLES BAND!!!!! beri tepuk tangan yang meriah untuk mereka!!" Kata Alynqia dan Radin dengan menyamakan kalimat terakhir Alynqia.

"Woooouuuuu!!!!!" Sorak seluruh siswa sambil bertepuk tangan.

______________________________________

Setelah turun dari panggung, Dista dan teman-teman nya berkumpul sebentar.

Selesai berkumpul, Dista mengeluarkan handphone miliknya dari saku celananya.

Tiba-tiba Abi memanggilnya. "Dis, ikut gue yuk" ajak Abi sambil menggandeng tangan Dista. "Kemana woy" "pelan pelan dong" gerutu Dista.

"Mah, kenalin ini Dista pacar Abi" ucap Abi sambil tersenyum. Dista hanya bisa melongo lalu menginjak kaki Abi.

"Oh, kamu Dista ya. Cantik banget sih" Puji Mama Abi. "Hehe bisa aja Tante. Makasih" jawab Dista sambil menyalami Mama Abi.

"Abi sering cerita tentang kamu loh. Katanya kamu ngeselin tapi cantik" kata Mama Abi kepada Dista sambil melirik anak laki-lakinya tersebut.

"Aduhh mama malu maluin dehh. Yaudah kita balik ke kelas dulu. Makasih ya Ma udah mau nganterin sepatu Abi hehehe" sahut Abi sambil mencium punggung tangan mamanya dan di ikuti oleh Dista.

"Iya, jagain menantu mama yaa. Jangan sampai di lirik cowok lain wkwkw" jawab Mama Abi

Abi hanya bisa menggelengkan kepala dan menepuk jidatnya mendengar perkataan Mamanya. Dista hanya tersenyum. Cantik sekali.

-------------------------------------------------------

"Tadi Lo kenapa sih harus ngaku ngaku jadi pacar gue. Geli banget tau ga!" Gerutu Dista sambil membuka Snack yang ia beli bersama Abi tadi.

"Ya gapapa. Lo baper ya!!" Jawab Abi dengan semangat 45.

"Gak lah! Gila apa!" Jawab Dista lalu meneguk jus jeruknya.

"Halah bohong" sahut Abi sambil merebut Snack milik Dista.

"Abi!!!kembaliin makanan gue!!!" Teriak Dista yang membuat telinga Abi sakit.

"Makanan Lo bakal gue balikin kalo Lo mau jadi pacar gue." Kali ini Abi memasang wajah serius.

"Maksa banget sih!gak mau!" Tolak Dista mentah mentah.

"Yaudah. Gak gua balikin wlee" ledek Abi kembali bercanda.

"Serah Lo bi. Gue cabut aja mendingan daripada darah tinggi!" Jawab Dista dengan ketus.

Ketika Dista hendak pergi ternyata handphonenya sudah tidak ada di meja.

"Lo cari ini?" Tanya Abi yang ternyata sudah menggenggam handphone bewarna biru miliknya

"Kembalikan handphone gua gak?!!. Gak lucu bi sumpah" gerutu Dista.

"Jawab dulu pertanyaan gua barusan" Abi tak mau kalah.

"Lo udah gak waras ya?!" Kemarahan Dista sudah hampir di Ubun ubun.

"Iya. Gue gak waras karena Lo. Karena gue udah jatuh cinta sama cewek yang ada di depan gue sekarang."

Deg...

Tubuh Dista tiba-tiba terasa kaku. Lelucon macam apa ini!. Hatinya luluh hingga terasa ingin pingsan detik ini juga.

"Aneh Lo bi!" Jawab Dista lalu pergi keluar kelas.

"Asal Lo tau, sejak awal gue ketemu Lo, gue udah jatuh cinta sama Lo Dis! Gue bakal perjuangin cinta gue Dis!"

Deg....

Langkah Dista terhenti, tubuhnya melemas. Matanya berkaca-kaca. Ada apa ini? Haishhh sudahlah. Lalu Dista kembali berjalan keluar kelas.

______________________________________

13:30

"Dista!" Langkah Dista terhenti, lalu ia menoleh ke sumber suara tersebut. Dia Abi.

"Nih handphone Lo. Pulang bareng gue yuk" tawar Abi.

"Makasih. Gak usah, gue bisa pulang sendiri" jawab Dista lalu kembali berjalan. Kini ia mempercepat langkahnya.

"Dis! Please kasih gue tempat di hati Lo. Gue serius" ucap Abi yang berusaha mensejajarkan langkahnya dengan Dista.

Dista menghela nafas panjang. Lalu berkata "yaudah gue mau pulang bareng Lo"

"Yess!! Gitu dong. Kan jadi tambah cantik ehehehe" goda Abi.

Dista menatap tajam ke arah Abi.

"Iya iya sorry. Cuma bercanda juga. Nih helmnya. Di pakai jangan di pegang doang. Tau cara pakainya gak?!"

"Tau lah. Bawel banget sih!" Sahut Dista.

"Sini biar gue yang pakai in" dengan cepat Abi merebut helm yang ada di tangan Dista lalu memakaikannya ke Dista. Lagi lagi Dista di buat ingin pingsan karena perlakuan Abi hari ini.

"Sipp. Kalo gini kan aman. Masih tetap cantik kok, santai aja" kata Abi sambil tersenyum manis. Ganteng. Batin Dista

"Jijik bi. Udah ayok!!. Udah mendung nih, keburu hujan" balas Dista menahan senyum.

"Gapapa hujan. Kan sama Lo" gombal Abi

"Kalo gini terus kapan sampainya" ketus Dista

"O iya ya hehe" jawab Abi lalu menyalakan motornya.

Dista hanya menggelengkan kepalanya dan tertawa kecil melihat perilaku pria tampan tersebut.

Hiii guysssss..... welcome back with mehhhhhhh awoaoaoo:v

O iya, aku mau bikin cerita baru nih. Tungguin aja yaaaa okeew.

"Nous" masih tetep lanjut kok, tenang ajaaaa.....

Jangan lupa vote dan komen. Karena vote dari kalian itu semangatku!!!!😊

Happy reading semuanya!!!!

With love, author D❤


NOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang