Chapter 8

27 2 0
                                    

Hari ini adalah hari terakhir latihan untuk menyambut HUT SMA Lestari. Hari ini free KBM. Semua siswa sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Dista dan Abi juga sibuk latihan vokal di ruang musik, walau sebenarnya mereka masih sedikit canggung dengan kejadian kemarin.

Jangan pergi dari hidupku
Tetap disini temaniku
Sungguh ku tak mau kamu jauh dariku
Jangan tak setia padaku
Kau hanya untukku..

Suara Abi dan Dista saling bersahutan.

Tiba-tiba Abi menggenggam tangan  Dista. Tatapannya menjadi teduh. Membuat jantung Dista berdetak lebih cepat. Pikirannya menjadi kacau. "Aduhh, kok gue jadi tambah gugup gini sihh. Dista fokus..fokus" gumam Dista dalam hati.

Engkau wanita tercantikku
Kuingin kau tahu
Kau merubah warna hidupku...

Dista

Engkau lelaki terbaikku
Kuingin kau tau
Kau merubah warna hidupku

Bersama

Dan aku jatuh cinta kepadamu (kepadamu)
Tanpa batas waktu
Maukah kamu jadi teman cintaku?....

Lagu berjudul Teman Cintaku merupakan lagu terakhir yang akan mereka bawakan saat HUT nanti. Tapi entah mengapa setelah menyanyikan lagu tersebut mereka sangat gugup. Seperti ada yang mengganjal di dalam benak mereka masing-masing.

"Cieee yang baper cieee" ucap Rio salah satu gitaris disini.

"Apaan sih" balas Dista lalu kembali memainkan ponselnya.

"Guys, kalau mau istirahat silahkan. Tapi nanti jam satu balik lagi ya!" Ucap Geo ketua ekstrakurikuler musik di sekolah ini.

"Siap bos!!" Balas Rino, kembarannya Rio sambil memberikan sikap hormat kepada Geo dan di ikuti acungan jempol oleh siswa lainnya.

Tidak seperti biasanya Abi keluar mendahului teman-temannya. Dista mengejar Abi yang sudah sampai tangga.

"Abi!!tunggu!!" Teriak Dista sambil berusaha menyamakan posisinya di samping Abi

"Lo masih marah sama gue?"

"Gak" ucap Abi singkat

"Serius ih" decak Dista kesal

"Gue minta maaf ya, kalau omongan gue kemarin bikin Lo sakit hati" sesal Dista

Abi menghentikan langkahnya dan menatap Dista tajam.

"Kalau bukan karena Mama gue, gue juga gak mau pindah kesini. Apalagi ketemu sama lo. Gue gak pernah berharap ini semua terjadi." Tegas Abi sambil melanjutkan langkahnya beberapa lalu berhenti dan membalikkan badan menatap Dista yang sedari tadi masih mematung.

"O iya, satu lagi. Gue minta maaf kemarin udah jahilin lo. Gue juga gak tau kemarin gue kenapa. Mungkin gue lagi emosi" ucap Abi lalu berbalik arah dan melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti.

Dista yang sedari tadi hanya bisa mematung memahami perkataan Abi. Tetapi, kini ia kembali mengejar Abi yang hampir tidak kelihatan.

"Bi, sorry ya. Gue udah maafin Lo kok. Lo maafin gue dong" ucap Dista yang kini sudah sejajar dengan Abi. Ia menyodorkan tangan kanannya sambil tersenyum agar di jabat oleh Abi. Abi sedikit terkejut dengan perlakuan Dista terhadapnya

"Biasa aja lihatnya. Gue tau kalau gue cantik" goda Dista

Abi hanya menatap Dista tajam lalu pergi begitu saja.

"Aneh banget sih! Kadang jahil, kadang cuek! Untung manusia, kalau bukan udah gue tendang Lo!" Gumam Dista sambil mengepalkan kedua tangannya.

Tiba-tiba ponsel Dista berbunyi. Ia segera mengeluarkan ponsel dari kantong bajunya.

"Halo, Dis Lo dimana sih?!lama banget. Boker ya??!!" Ucap Nadine di seberang sana.

"Huss!!!Lo kalau ngomong di saring dulu kek!!" Decak Dista kesal

"Iya iya maaf. Lo dimana?gue nungguin Lo di taman dari tadi gak datang datang!!"

"Iya. Ini lagi otw. Bye" ucap Dista mengakhiri percakapan dan berjalan menuju taman.

❤❤❤

"Dis, Lo kenal Kak Zeva gak?" tanya Nadine dengan nada berbisik. Karena saat ini mereka sedang berada di kantin.

"Siapa tuh?gak kenal gue" balas Dista sambil mengambil satu tusuk Sempol dari piring.

"Itu loh,, Zevanka Mahatma. Kelas 12 MIA A" jelas Nadine antusias

"Yang mana sih?. Dia disini?" tanya Dista sambil celingak-celinguk mencari sosok Zeva. Tapi hasilnya nihil.

"Hihh!! Gak disini. Dia jarang banget ke kantin. Saking jarangnya, sampai bisa di hitung pakai jari tangan"

"Itu loh.. anak futsal" lanjut Nadine sambil meneguk es jeruknya.

"Serius. Gue gak tau Din" jawab Dista dengan wajah datar.

"Hihh!!! Gemesin banget dehhh Lo!! Tunggu!!" Ucap Nadine.

"Nihh!!!" Nadine menyodorkan ponselnya tepat di depan wajah Dista.

INSTAGRAM

Di sukai oleh Nanadine, Cellinarb dan 156

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sukai oleh Nanadine, Cellinarb dan 156.876 lainnya

Lihat semua 775 komentar

Tiba-tiba....

"Permisi, mau ngambil garpu"

Dista dan Nadine dengan cepat menoleh ke sumber suara. Dan ternyata....

Hayooo....siapa yaaa???Apakah itu Abi?atau kakak kelas ganteng itu???

Terimakasih sudah membaca NOUS , semoga kalian suka sama ceritanya. Maaf kalau ada salah kata.

Jangan lupa vote+komen yaaa.. terimakasih ❤

Luv, author❤










NOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang