Chapter 7

30 4 0
                                    

Hii guys... Comeback again with author paling comilllll hehehe
Jangan lupa vote sebagai bentuk apresiasi kalian terhadap karyaku yaa! terimakasih!!

"Baik anak-anak. Setelah kalian bergabung dengan kelompok masing-masing, sekarang Ibu akan membacakan tugas yang harus kalian buat dan di kumpulkan minggu depan" . "Tugas kalian yaitu membuat kliping tentangsejarah manusia purba di indonesia". Jelas Bu Jaenab. "Ada yang ditanyakan?" lanjut Bu Jaenab. "Tidak, Bu!!" jawab semua murid serempak.

"Bagus. Ini Ibu tinggal dulu, mau jemput anak Ibu. Jangan ribut dan jangan keluar kelas ya" perintah Bu Jaenab lalu pergi meninggalkan kelas.

"Dis, baikan napa?" "Sorry yaa. Ntar gua traktir di Bakso Pak Jo dah" . Ucap Abi yang entah darimana datangnya dan membuat Dista terkejut.

Dista hanya membalas dengan lirikannya yang tajam. Dasar ratu julid!. Itu yang ada dalam benak Abi sekarang. Tapi ia tetap sabar supaya mendapatkan maaf dari Dista.

Karena tidak kunjung mendapat balasan dari Dista, Abi mengambil paksa ponsel milik Dista dan otomatis membuat pemiliknya naik darah.

"ABI!!!BISA GAK SIH GAK GANGGU GUE SEHARI AJA!!!GEDEK GUE LAMA LAMA SAMA LO!!!KENAPA SI HARUS LO YANG PINDAH KE SEKOLAH INI!!!TUHAN!!!APA SALAH DISTA!!!" Teriak Dista dengan wajah memerah. Mengeluarkan semua uneg-uneg yang ia rasakan selama ini.

Abi yang melihat Dista teriak teriak tidak jelas hanya melipat kedua tangannya di dada. "Udah?" "Nih Hp lo!Gue gak butuh! Gue cuma mau minta maaf" Tegas Abi lalu pergi keluar kelas dengan tatapan matanya yang tajam.

Suasana kelas menjadi hening. Tak terkecuali Natalie si perempuan bijak pun hanya bisa terdiam.

Setelah kejadian tersebut, Abi dan Dista sama sekali tidak mengeluarkan sepatah katapun. Seperti pasangan yang sedang berantem!.
Semoga cepat baikan ya Abi sama Dista (Author:v ).

-----------------------------
ABI'S HOME

"Assalamualaikum Ma. Abi pulang" salam Abi

"Waalaikumsalam Bi. Tumben udah pulang" jawab Andira. Mama Abi.

"Iya, Ma. Tadi hujan jadi gak sempet mampir mampir" jelas Abi

"Oh, yaudah. Ganti baju gih. Bau nihh, nanti gantengnya hilang lohh" Ejek Andira sambil menjepit hidungnya dengan jari telunjuk dan jempolnya.

"Mau gak mandi lima Minggu pun Abi masih tetep ganteng kok Ma" ucap Abi sambil membenarkan rambut side part nya.

"Udah udah sana. Ngeles aja kamu bisanya. Ganti baju trus makan" ucap Andira sambil mendorong tubuh Abi keluar dari dapur.

Andira tersenyum melihat punggung Abi, tak terasa anak semata wayangnya kini sudah beranjak dewasa. "Yah, anak kamu sekarang sudah bertambah besar dan semakin dewasa. Dia juga pandai. Benar katamu, ia kini menjadi anak yang tampan dan pandai. Semoga kita bisa bersatu di surga-Nya kelak. Aamiin" ucap Andira di iringi dengan tetesan air mata yang ia bendung sedari tadi.

Author POV'on

Semenjak insiden kecelakaan yang menimpa keluarganya dan menewaskan Andrian, ayah Abi. Keadaan keluarga Abi memburuk. Ia sempat putus sekolah satu bulan, sampai Andira memutuskan untuk mengajak Abi pergi dari Bandung karena di Bandung ia tidak punya apa apa dan siapa-siapa. Karena di Bandung mereka hanya mempunyai rumah kontrakan dan sebuah mobil.

Setelah sampai di daerah yang ia tinggali sekarang dan mendapat rumah yang lumayan besar, keadaan keluarga Abi cukup membaik. Andira sekarang bekerja di restoran dan hasilnya pun cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan Abi sehari-hari.

Author POV'off

"Gimana tadi sekolahnya, Bi?" Tanya Andira

"Baik baik aja Ma" balas Abi

"Emang kenapa Ma?" Tanya Abi balik

"Udah ada pengganti si Alena belum nihh" sindir Andira sambil mengambil nasi untuk Abi. Alena adalah mantan pacar Abi di Bandung. Mereka putus semenjak Abi pindah. Bilangnya sih kalau si Alena gak bisa LDR an. Tapi ga tau nantinya gimana. Apakah Alena akan merindukan sosok Abi???...
Ikutin terus pokonya ceritanya. Semangat!!! Jangan lupa vote, komen, dan sharee :)

Terimakasih:))

"Naon sih Mama. Lagi males mikirin cewek" jawab Abi jutek.

"Yaudah. Tapi nanti kalau udah ketemu, kenalin ke Mama yaaa!!!Harus pokoknya!!!!"  Ucap Mama tegas sambil menggenggam erat centong nasi.

Untuk mengingatkan kalian lagi, agar tidak lupa. Jangan lupa vote sebagai bentuk apresiasi kalian terhadap karyaku yaa! terimakasih!!

Luv, author comel❤

NOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang