Laki-laki itu mendekati ku. Saat ia melepas helmnya,aku kaget. Dan dia adalah....
---
Dicafe aku masih terdiam seperti pagi tadi. Kalian bertanya aku sama siapa ke cafe? Temen?No terus siapa? Kak Gino? Big no!.Aku ke cafe sama Angga.
Yap yang tadi menjemputku adalah dia.
Flashbcak on
Laki-laki itu mendekatiku dan ia melepas helmnya. Aku kaget dan dia dia adalah Angga.
"Rain,ayo ikut saya" ucap Angga sambil merapikan rambutnya yang tidak lagi cepak:v.
"Kemana?" Ketusku.
"Ke cafe langganan saya" aku hanya terdiam sejenak,lalu ada suara klakson motor.
"Dek!" Ucap Gino. Aku langsung menoleh ke arah kiri. Dan disana terpampang jelas ada kak Gino sambil melambaikan tangannya ke arahku.
"Iya kak?" Tanyaku.
"Udah di jemput ya?" Tanya balik Gino.
"Hehe" aku hanya menyengir kuda.
"Oh itu pacar kamu?" Kak Gino sambil menunjuk ke arah Angga.
Aku melihatnya sebentar dan ketika aku mau ngomong dia duluan yang berbicara dengan kak Gino.
"Iya. Saya pacarnya" dingin Angga.
"Yaudah kak,aku duluan ya" aku langsung berdiri dan menaiki motor milik Angga.
Flashback off---
"Saya mau ngomong sesuatu" Angga hanya menunduk kepala saja tanpa melihat ke aku.
"To the point" singkat ku.
"Saya mau ngungkapin perasaan saya ke kamu" Angga menatap ku penuh serius.
"Ke aku?" Aku hanya menunjukkan diriku sendiri dengan tanganku.
"Iya." Ucap Angga.
"Kenapa?" Ketus ku.
"Karena saya sudah ada perasaan ke kamu sejak saya kerumahmu. Entah hati saya berdegup kencang ketika melihat kamu. Saya emang ga seromantis pria-pria lain diluar sana. Ucapan saya benar-benar serius. Saya tidak seperti laki-laki diluar sana yang hanya memberi harapan palsu saja."
"Dan tentang perasaan saya tadi,saya tidak main-main dengan perasaan saya sendiri." Ucap Angga lebar.
Aku terdiam sejenak dan menahan air mata. Entah mengapa hati aku tersentuh dengan kata-katanya.
"Saya cuma pengen bilang apakah kamu mau jadi pacar saya yang profesi saya sebagai abdi negara?" Tanya Angga yang membuatku terbelalak sangat kaget.
Aku diam tanpa mengeluarkan suara. Aku tidak tahu harus jawab apa. Hatiku berkata 'terima dia,suatu kelak dia akan menjadi pendamping hidupmu'.
Ketika aku berpikir panjang, Angga beranjak dari tempat duduknya. Aku melihatnya langsung berbicara.
"A-aku m-mau jadi p-pacar k-kamu" aku terbata-bata sambil menundukkan kepala.
Angga kembali ke tempat duduknya dan langsung menarik tanganku dan langsung digenggam olehnya.
"Apakah kamu bisa bertahan dengan saya yang cinta saya terbagi dua oleh negara?" Tanya Angga.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CAPTAIN✔ [REST!]
Teen FictionAku tidak pernah keberatan menunggu siapa pun, berapa lama pun selama aku mencintainya. - Dwi Raina Syakilla. ••••••••• Meski keindahanmu begitu terasa menyakitkan saat berjauhan, namun dengan rindu semua itu bisa meng...