9.

2.6K 83 0
                                    

Senja yang sangat bagus di sore hari ini membuat ku tenang. Angin semilir menusuk wajahku. Pikiranku seakan tak ada bebannya.

Tut..Tut...Tut..

Siapa si ganggu aja -gerutuku.

Yang menelfonku adalah Angga calon suami.eh. Tumben dia nelfon? Ada apa? -dalamhati.

"Assalamualaikum,iya ada apa mas?"

Entah aku kerasukan apaa tiba-tiba panggil 'mas' ke dia. Emang pantes si dia dipanggil 'mas' umur kita sangatlah beda.

"Waalaikumsalam,kamu jangan ganti panggilanku ke aku"

"Kenapa? Nyaman dipanggil 'mas'?"

"Sangat nyaman"

"Dasar kamu! Ohya tumben nelfon?ada apa? Kamu ga sibuk?"

"Sebenarnya si aku kangen sama kamu. Aku ga sibuk kok,tugasku selesai semua"

"Oalah... Kamu kangen aku ni?"

"Iya rasanya pengen peluk kamu terus"

"Kalau aku sudah dipeluk sama orang lain gimana?"

Tut...Tut....

Aku hanya tertawa melihat tingkahnya langsung mematikan sambungan telfonnya. Saat aku mau ke dapur,ada Angga dengan raut muka seperti singa yang telah kehilangan mangsanya. Aku takut kenapa dia seperti itu.

Apa salah aku ngomong kek gitu? Biarlah,aku senang menjahilinya.

"Raina" ucap dinginnya.

"Iya,ada apa mas? Kok kamu kesini ga bilang dulu?" Ucapku.

"Tidak usah basa basi" ketusnya.

Aku yang melihatnya menahan tawa.

"Basa basi apa mas?" Tanyaku polos.

"Maksud kamu apa tadi? Siapa yang peluk kamu selain saya?" Tanya Angga tegas.

"Kamu mau tahu? Yang peluk aku selain kamu adalah.... Kucingku"
Aku tertawa terbahak sampai terjungkal-jungkal.

Angga hanya diam menahan emosi,aku berusaha menenangkan dia.

"Maaf ya,aku tuh suka jahilin orang" ucapku.

"tau ah" Angga hanya cemberut

"Ututuu kapten ngambek nih" aku mencoel pipinya sambil menggodainya.

"Gatau" aku tertawa melihat tingkahnya seperti anak kecil.

Aku pun berusaha berani mencium pipinya dan mendapatkan tatapan kaget dari Angga.

"Mulai berani ya?" Tatapan Angga begitu berubah.

"Emang kenapa?" Tanyaku.

"Udahlah langsung nikah aja" bisik Angga.

"Ngawur" aku menjitak kepala Angga.

Angga hanya meringis kesakitan.

"Masa gamau nikah sama kapten yang ganteng gini?" Ucap Angga dengan nada lesu.

"Gamau. Kamu bau"

"Coba ulangi lagi kata terakhir kamu" ucap Angga.

"Kamu bau... Tapi aku sayang sama kamu" aku memeluk Angga sangat erat karena kurang 3 hari dia akan bertugas lagi:(.

Tanpa kusadari,aku menangis di dalam dekapannya. Bajunya basah karena air mataku.

"Kamu kenapa nangis?" Tanya Angga menatapku dalam.

MY CAPTAIN✔ [REST!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang