Vomment ya (･ᴗ･)♡
Ga voment diketekin Luloveluna.
__________
"Sendirian aja?"
Gue menganga ngeliat wajah orang didepan gue.
Siapa..?
"Kak... eh, siapa?"
"Apa pengelihatan lo jadi burem gara-gara kena hujan?"
Denger itu gue buru-buru ngelap air di mata gue.
Setelah melihat orang itu gue merasa bego. Harusnya gue bisa tau dari suaranya aja.
"Mark Lee?"
"Yo! Lo kenapa basah-basahan gini sih? Kayak anak kecil aja ujan-ujanan." Dia duduk disebelah gue.
"Jangan duduk disitu, ntar celana lo basah lho!" larang gue.
"Gue celana doang yang basah. Lah lo, dari kepala sampe ujung kaki basah semua." kata Mark sambil merhatiin gue dari kepala sampe ujung kaki.
"Y-yaudah sih."
"Kok lo bisa ada disini?" tanya gue.
"Belanja, for dinner nanti." jawab Mark sambil nunjukin plastik belanjaan dia.
"Mark Lee masak?!" kata gue gak percaya.
"Hebatkan." kata dia bangga.
"Masak apa emang?"
"Pop mie."
"Gue pukul lu lama-lama anjing!"
"Jangan gitu dong." kata dia sambil ketawa.
Gue membalasnya dengan rolling eyes.
"Lo ngapain disini? Hujan-hujanan, masih pake seragam, alone lagi." kata Mark.
"Bukan urusan lo."
"Let me guess hmm, ada hubungannya sama Si Duyung, ya?"
Gue melotot. Kok dia tau?!
"Kan bener."
"Tau dari mana?" tanya gue.
"Kan gue nebak, taunya bener." Dia ngangkat bahu.
Setelah itu, awkward.
"So, kenapa?" tanya Mark memecah keheningan.
"Kepo."
"Ketek pongo?"
"Serah." Gue mendengus.
Gak mood buat adu bacot gue.
"Ayo dong, gue pengen tau."
"Nanti gue ceritain."
"Kapan?"
"Kapan-kapan."
"Kapan-kapan kapan?"
"Nanti kalo lo udah mati gue cerita didepan makam lo." kata gue kesel.
"Yampon ughtea, jahat banget." kata Mark sok sedih.
"Mati kek lu." Gue mendengus.
"Kalo gue mati yang mayungin lu siapa dong?"
"Kak Kun." jawab gue cepet.
"Ga boleh. Cuma Mark Lee yang boleh."
"Kenapa?"
