"Kak Kun ~!!" gue melambaikan tangan gue ke seorang cowok di lapangan yang lagi main basket.
Qian Kun, pacar gue.
Dia dateng nyamperin gue sama temen nya, Wong Lucas.
"Nih" gue ngasih botol mineral sama handuk ke kak Kun. "Nih buat lo juga" gue ngelempar satu botol air mineral ke Lucas dan langsung dia tangkep.
"Thanks"
"No problem"
"Where's Doyeon?" tanya Lucas.
"Eum, dia ada urusan. Gatau gue urusan apa" jelas gue.
"Hm, oke"
Fyi, Doyeon is Lucas girlfriend.
"Kak Kun sini" gue nepuk-nepuk bagian kursi di sebelah gue, nyuruh kak Kun duduk di situ.
Waktu kak Kun duduk di sebelah gue dia langsung meluk pinggang gue.
"Aku cuma nyuruh duduk lho bukan peluk"
"Oh, jadi gak boleh nih?" kak Kun ngelepasin pelukan nya.
"Ahaha, boleh dong. Apa si yang gak boleh? Sini sini" gue narik kak Kun biar meluk pinggang gue lagi.
"Kalo nikahin kamu boleh, gak?"
Seketika wajah gue memerah kayak tomat. "Kak Kun, apasih ih!"
"Inget woy masih ada gue disini"
Gue sama kak Kun noleh ke Lucas yang ngerasa jadi nyamuk.
"Sorry, hehe" ucap gue dengan cengiran.
"DERY SINI LO!!!" tiba-tiba Lucas manggil Hendery yang masih di lapangan.
"Ngapain dah, lu manggil Hendery?" tanya kak Kun ke Lucas.
"Biar gak jadi nyamuk sendirian" jawab Lucas.
"Yeh, pergi aja lu sono!"
"Jadi lo ngusir?"
"Iya" jawab gue enteng.
"Yeu, yaudah gue pergi. Nikmati waktu lo berdua" Lucas akhirnya pergi nyamperin Hendery.
((0,0))
Oshiete oshiete yo ~
Hp gue bunyi, dan gue langsung angkat telfon itu.
"Halo? Napa bang?"
"Hah? Ah, iya iya"
"Key, bye—"
TIN! TIN!!
"?!"
Sreekk
Ckittt
"H-hah.. Hah.. Hah.." gue mengatur nafas gue.
Gue selamat?!!
Nyaris gue hampir ketabrak truk, kalo orang tadi gak nyelamatin gue.
Dan gue baru sadar, kalo..
DIA SEKARANG LAGI MELUK GUE ASJSHAHSJSH.
Jantung gue udah dangdutan ini. :(
"A-anu, kak.. I-ini.."
Dia sadar dan langsung lepasin pelukannya.
"Ah, maaf"
"I-i-iya.."
INI KENAPA GUE BICARA NYA JADI GAGAP GINI?!
Aduh mana si kakak ganteng banget.
