O1

31.9K 1.3K 135
                                    

Lisa menatap sendu testpack bergaris dua yang sedang ia pegang, Lisa mengepalkan tangannya lalu menatap atap kamarnya. Tanpa Lisa sadari, Lisa meneteskan air matanya. Ntah lah, apakah Lisa harus bahagia atau sedih?

Terputar kembali kejadian pada malam itu, dimana saat itu adalah hari anniversary ke-4 tahun hubungannya dengan Taehyung. Lisa tidak mengerti jalan pikiran Taehyung pada saat itu, Taehyung meminta Lisa untuk melakukan 'itu'. Dan bodohnya, Lisa malah membiarkan Taehyung melakukannya sebelum Lisa menjawab.

Lisa menundukkan kepalanya, menatap perutnya yang rata. Karena usia kandungannya baru 2 Minggu. Lisa mengelus perutnya dan tersenyum kecil, Lisa harus bisa menerima anak yang berada di dalam perutnya. Karena itu adalah darah daging Taehyung dengannya.

Apakah Lisa harus memberitahu ini kepada Taehyung? Lisa hanya takut Taehyung tidak menerima kehadiran anaknya, Lisa menghela nafasnya. Okay, Lisa harus memberitahu Taehyung tentang kehamilannya.

Lisa mengambil tas selempang ber-merek gucci yang di beri oleh Taehyung beberapa hari yang lalu, Lisa mengambil kunci mobilnya.

Selagi menuruni tangga, Lisa memasukkan testpack yang sedari ia genggam ke dalam tasnya. Chanyeol —kakak tiri Lisa— yang saat itu sedang menonton televisi, melihat adiknya sedang memasukkan sesuatu ke dalam tasnya. Chanyeol mengerutkan dahinya, dia seperti mengetahui apa benda tersebut.

"Lisa"

Lisa menghentikkan langkahnya, lalu menatap Chanyeol yang sedang berjalan menghampirinya.

"Apa yang Lo masukin barusan?"

Lisa spontan membulatkan kedua matanya, tidak. Chanyeol tidak boleh mengetahui bahwa Lisa sedang hamil, Lisa tidak mau nantinya Chanyeol malah menonjok habis-habisan Taehyung.

"Mmm, bukan apa-apa. Oiya kak, aku mau ke rumah Rose dulu ya sebentar" tanpa mendengarkan lagi omongan Chanyeol, Lisa segera berlari keluar rumah. Chanyeol menghela nafasnya lalu lanjut menonton acara TV favoritnya.

.

Sesampainya di apartemen Taehyung, Lisa memencet password apartemen Taehyung. Lisa membuka pintunya, dan mendapatkan Taehyung yang sedang duduk di sofa sambil mengerjakan beberapa tugas sekolahnya.

Taehyung yang menyadari adanya seseorang pun mendongkakkan kepalanya, dua detik kemudian Taehyung tersenyum melihat adanya Lisa. Dia sangat merindukan gadisnya, ah bukan, Wanitanya.

Lisa menutup kembali pintunya, Lisa masih terdiam di tempatnya. Ntah kenapa kakinya serasa kaku, tidak bisa di gerakan. Lisa takut, Lisa ragu-ragu. Lisa pun berpikir untuk kesekian kalinya, apakah dia harus memberitahu Taehyung tentang kehamilannya? Atau tidak?

"Kenapa kamu diem aja disitu? Sini duduk" ucap Taehyung sambil menepuk-nepuk tempat di sebelahnya, Lisa tersenyum kikuk. Dan dia tetap diam di tempatnya, tak berniat untuk duduk di samping Taehyung.

Lisa menghela nafasnya.

Lalu, Lisa mengeluarkan testpack dari tasnya.

"A-aku kesini mau kasih tau kamu, kalau sebenernya a-aku itu.. hamil anak kamu"

Taehyung membulatkan kedua matanya, apakah dia tidak salah dengar? Lisa menunduk, lalu kembali mendongkakkan kepalanya menatap mata Taehyung sendu.

"Ka-kamu pasti bohong"

Lisa menggelengkan kepalanya cepat.

"Aku ga bohong, kamu bisa liat sendiri" Lisa menyerahkan testpack nya kepada Taehyung.

Taehyung terdiam, matanya masih menatap lekat testpack yang ia pegang. Sedangkan Lisa, Lisa sedang berdoa agar Taehyung mau bertanggung jawab dengan perlakuannya.

"Tae-"

"Maaf, Lis"

Tubuh Lisa menegang, Lisa mengerti dengan apa yang Taehyung katakan tadi. Taehyung berdiri, lalu menghampiri Lisa yang sedang menahan tangisannya.

"Aku ga bisa tanggung jawab atas hal ini"

Lisa menatap Taehyung yang berdiri di sampingnya, Taehyung tidak mau bertanggung jawab? Padahal ini adalah perbuatannya.

"Tae-"

"Aku belum siap jadi ayah untuk anak ini"

Lisa tersenyum kecut, Lisa menundukkan kepalanya sambil mengelus perut ratanya. Lalu ia kembali menatap Taehyung. Jika dia tidak siap menjadi ayah, kenapa dia melakukan itu? Dasar lelaki.

Lisa menghela nafasnya, lalu mengalihkan pandangannya. Lisa tidak mau menatap mata Taehyung, dia tidak bisa. Lisa tidak habis pikir kenapa Taehyung seperti itu, yang Lisa tahu Taehyung adalah lelaki yang bertanggung jawab.

"Kamu gugurin anak itu sekarang di depan aku" Lisa membulatkan matanya lalu menatap mata Taehyung, Lisa tidak bisa menahan air matanya lagi. Air mata itu lolos keluar sehingga membasahi kedua pipi Lisa, sedangkan Taehyung? Setelah ia berbicara seperti itu, dia menatap dingin Lisa. Apa maksudnya?

"Kamu gila, Tae"

"Lis, aku mohon. Gugurin anak itu, aku ga mau kalau sampai ada orang yang tau kalau aku ngehamilin kamu, aku ga mau itu terjadi"

"Ga! Aku ga akan gugurin anak kita, kamu gila ya? Kamu yang bikin aku hamil, tapi kamu juga yang nyuruh aku untuk gugurin anak ini. Tae, kalo kamu ga siap untuk tanggung jawab. Seharusnya kamu ga ngelakuin hal itu sama aku!" ujar Lisa dengan tangisannya.

Taehyung menghela nafasnya.

"Maafin aku"

Lisa menggelengkan kepalanya, Lisa pun pergi dari apartemen Taehyung. Dia menubruk bahu Taehyung, sehingga membuat Taehyung terhuyung sedikit.

Taehyung menatap testpack yang ia genggam.

"Maaf."

[END] PREGNANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang