O7

11.1K 757 66
                                    

Pagi hari yang cerah, Lisa sedang memakan sarapannya bersama Chanyeol di ruang TV. Lisa ingin menonton kartun dan Chanyeol mengikutinya, dari pada makan sendirian kan tidak enak.

Setelah menghabiskan sarapannya, Chanyeol berniat ingin mengantarkan Lisa ke sekolah. Padahal Lisa sudah bersikeras akan berangkat naik bus saja, tapi Chanyeol memaksanya. Sehingga mau tidak mau Lisa menuruti Chanyeol.

"Seharusnya lo ga boleh kecapean Lis, harus banyakin istirahat" ucap Chanyeol lalu melajukan mobilnya keluar dari pekarangan rumahnya.

"Aku ga ngerasa kecapean kok, kakak tenang aja. Aku pasti baik-baik aja" ujar Lisa sembari tersenyum manis kepada Chanyeol.

Chanyeol melirik sekilas ke arah adiknya dan membalas senyuman Lisa, tangan kirinya terangkat mengelus pucuk kepala Lisa sedangkan tangan kanannya memegang stir. Kan tidak lucu jika Chanyeol melepas kedua tangannya dari stir.

"Mulai sekarang, lo harus jauhin Taehyung ya? gua cuma ga mau nantinya dia bakalan nyakitin lo lagi" ucap Chanyeol, dia takut jika Lisa tersakiti lagi karena si brengsek Kim itu.

Lisa tidak bisa menjawab, apa bisa dia menjauh dari Taehyung? ya walaupun Taehyung-nya sudah menjauh duluan, tapi Lisa tidak yakin bisa melupakan lelaki yang sangat ia cintai itu.

.

"WOY LIS!"

Lisa menoleh kebelakang, terdapat Jungkook yang berlari ke arahnya dengan wajah yang berseri-seri. Lisa mengangkat salah satu alisnya, bingung dengan sahabatnya ini. Ada apa dengan siluman kelinci itu?

Sesampainya di hadapan Lisa, Jungkook hanya diam sembari menatap kedua mata indah milik Lisa. Lisa semakin di buat bingung olehnya, sepertinya Jeon Jungkook ini sudah tidak waras.

"Kenapa sih? lo gila?" tanya Lisa, masih tidak ada jawaban dari Jungkook. Lisa menginjak kaki Jungkook sangking kesalnya, Jungkook tersadar lalu jingkrak-jingkrak sambil memegangi kaki kirinya yang di injak oleh Lisa.

Lisa tidak peduli akan hal itu, ia lebih memilih pergi dari pada menanggapi Jungkook yang seperti sedang dalam mode gila. Jungkook benar-benar menyebalkan, untung saja Jungkook sahabatnya mungkin jika bukan Lisa sudah membunuhnya.

Jungkook menyusul Lisa dan menyamakan langkahnya dengan langkah Lisa. Jungkook menoyor kepala Lisa, Lisa hanya menatap Jungkook sinis. Jungkook itu kenapa sih sebenarnya? tidak jelas sekali.

"Kook, kayaknya persahabatan kita sampe sini aja deh" ucap Lisa yang membuat kedua mata Jungkook melebar, Lisa tidak ingin bersahabat lagi dengannya? Yang benar saja!

"Maksud lo Lis? lo pasti bercanda kan?" tanya Jungkook disertai dengan kekehan.

"Ngga, soalnya lo udah gila. Gua ga mau ya temenan sama orang idiot kayak lo" jawab Lisa, setelahnya Lisa berlari dengan cepat ke kelas sebelum Jungkook menoyor kepalanya untuk yang kedua kalinya.

Jungkook hanya tersenyum tipis melihat Lisa yang berlari, menurutnya itu sangat menggemaskan. Seperti anak kecil yang kabur ketika ibunya menyuruh ia pulang karena terlalu lama bermain. Ya seperti itulah.

Sesampainya di kelas, Lisa menjatuhkan bokongnya di kursi tercinta. Disana belum ada tanda-tanda Rosé datang, sepertinya Rosé akan terlambat karena mata pelajaran pertama adalah pelajaran yang tidak Rosé sukai makanya dia sengaja telat datang.

"Kebiasaan tu bocah" Lisa melipat kedua tangannya di atas meja lalu menaruh kepalanya di atas lipatan kedua tangannya dan menutup kedua matanya. Ternyata lelah juga ya, padahal kelasnya tidak terlalu jauh.

Tiba-tiba ada yang menoel-noel pipi Lisa, Lisa pun segera membuka matanya dan melihat teman sekelasnya, Eunha sedang duduk di kursi Rosé.

"Maaf gua ganggu Lis, ini gua cuma mau ngasih ini. Tadi ada yang nitipin ini ke gua, disuruh kasih ke lo. Gua ga kenal orangnya siapa" ucap Eunha sembari menyerahkan sebuah kotak yang berukuran lumayan besar yang entah isinya apa.

[END] PREGNANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang