03. Retrouvaille

3.3K 462 19
                                    

"I almost wish I hadn't gone down that rabbit hole--and yet--and yet--it's rather curious, you know, this sort of life!"

- Lewis Carroll "Alice's Adventures in Wonderland" (1865)

***

Ten mendapat hukuman karena pulang terlambat malam itu sehingga membuat Soonkyu dan Donghyuk kerepotan mengurusi stok baru bunga-bunga mereka. Soonkyu membuatnya menggantikan dirinya menjaga toko bunga akhir minggu ini, begitu juga dengan Donghyuk. Ten tahu mereka berdua diam-diam bersekongkol di belakangnya. Sigh. Jadi ia tidak akan bisa menghabiskan waktu bersama Jaehyun minggu ini. Lagi.

Setiap akhir minggu memang toko bunga mereka lebih ramai jadi Ten, Soonkyu, dan Donghyuk bergantian menjaga toko menemani dua orang karyawan ibunya. Nyonya Lee tidak pernah ada di rumah setiap akhir minggu karena ia harus mengajar kelas merangkai bunga yang dibuatnya sejak lima tahun yang lalu.

Ten menghela nafas lelah dan berguling-guling di ranjangnya. Ia tahu untuk sekarang sebaiknya ia memang tidak bertemu Jaehyun, karena sekali ia melihat wajah tampan dan senyum manisnya maka hatinya akan kembali luluh dan ia tidak yakin bisa kembali menguatkan niatnya untuk move on.

Ten kembali teringat pada kartu nama Youngho. Ia segera bangkit untuk menggeledah jaket yang ia kenakan semalam, kemudian kembali berbaring di ranjang setelah mendapatkan apa yang ia cari. Ten membolak-balik kartu nama di tangannya. Youngho ternyata seorang asisten fotografer. Merasa penasaran, Ten meraih ponselnya membuka aplikasi map untuk mencari alamat yang tertera di kartu nama Youngho. Setelah menemukannya Ten cukup terkejut melihat studio foto tempat Youngho bekerja cukup besar dan terlihat mahal.

Ten menggigit bibirnya menatap nomor ponsel yang tertera di sana. Ia masih belum terpikir apa sebaiknya ia terima tawaran Youngho atau tidak. Memang tidak ada ruginya bagi Ten, ia juga mendapat kesempatan untuk mengenal lebih banyak kandidat pengganti Jaehyun. Setidaknya itu yang dijanjikan Youngho.

Sigh.

Merelakan Jaehyun huh?

Itu terdengar seperti mimpi buruk. Ia tidak pernah membayangkan dirinya bersama dengan orang lain selain Jaehyun. Ten menutup aplikasi map di ponselnya kemudian membuka galeri. Ada banyak fotonya bersama Jaehyun di sana. Terkadang jika Ten merindukan Jaehyun seperti ini ia akan melihat satu persatu foto mereka bersama yang ia koleksi. Sepertinya sudah lama sekali sejak terakhir kali ia liburan bersama Jaehyun.

Jari Ten berhenti menggeser saat di layar ponselnya terpampang foto dirinya bersama Jaehyun dan keluarganya. Saat itu Ten diajak liburan bersama keluarga Jaehyun. Melihat wajah orangtua Jaehyun membuat Ten mengerang dan menutup ponselnya. Sepertinya ia harus benar-benar melepaskan Jaehyun entah bagaimana caranya.

*
*
*

"Apa kau sudah menghubungi fotografer itu?" tanya Doyoung sambil menggigit burgernya. Mereka tengah makan bersama di restoran cepat saji biasanya. Selain karena harganya murah, jaraknya juga sangat dekat dari kampus.

Kelas hari ini selesai lebih lambat hampir 30 menit dan mereka tidak ada kelas lagi setelahnya. Ketiganya memutuskan untuk makan siang lebih dulu, sangat terlambat sebenarnya karena hari sudah sore, setelah itu mereka berencana menemani Kun mencari buku untuk sumber tugasnya dan Ten juga ingin berjalan-jalan mencuci mata siapa tahu ia menemukan anting yang bagus untuk dirinya.

"Nope. Aku tidak tahu apa aku harus percaya padanya atau tidak."

"Wae wae?" kali ini Kun yang membuka suara. Ia pikir Ten langsung menyetujui tawaran Youngho karena sepertinya sangat membantu.

Play Pretend || JohnTen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang