11. Let's Just Blame Doyoung and Kun

1.9K 334 51
                                    

Yes i get jealous
even if I don't have
the right to.

- Unknown

***

"It can't be serious!" Ten menelungkupkan ponselnya kemudian kembali bergelung dengan selimutnya sambil memeluk bantal. Ia masih teringat bagaimana pertemuannya dengan Youngho terakhir kali. Hari dimana ia memeluknya. Sejak hari itu ia tidak bertemu Youngho sama sekali. Ada project yang mengharuskan Youngho pergi ke luar kota selama beberapa hari kemudian setelah kembali ke Seoul dia harus mengedit dan lain sebagainya, ditambah lagi pekerjaan lain yang sudah menunggunya selama ia pergi ke luar kota.

Samar-samar Ten masih bisa mencium wangi parfum Youngho seolah baunya melekat di hidungnya. Biasanya juga ia bisa mencium parfum Youngho tapi sensasinya jauh berbeda dengan saat ia memeluknya. Apa lagi ini pertama kalinya Ten memeluk laki-laki. Ayahnya, Donghyuk, Jaehyun, Doyoung, dan Kun tidak masuk dalam hitungan.

Ten mengeratkan pelukan pada bantalnya dan mengubur wajahnya semakin dalam. Ia tidak ingin mengingat kembali setiap detail kejadian hari itu. Ia tidak ingin menjadi salah tingkah saat bertemu Youngho nanti. Tapi tidak peduli seberapa keras Ten berusaha mendorong jauh-jauh memorinya mengenai hari itu, ingatannya malah semakin jelas sampai akhirnya Ten menyerah. Mungkin memeluk bantal membuat ia semakin mengingat detailnya. Sigh.

Ten mengganti posisi tidurnya terlentang dan melemparkan bantalnya. It's just a simple hug yet here he's being sappy and all. Mungkin ini salahnya karena telah terlalu lama hidup melajang.
Lamunan Ten terpecah karena suara notifikasi pesan masuk di group chatnya bersama Kun dan Doyoung.

[Doyoung: "Mengenai liburan musim panas, apa kau benar-benar tidak jadi ikut, Kun?"]

[Ten: "Sepertinya dia tetap akan pergi ke Cina"]

[Kun: "Iya, aku benar-benar tidak bisa ikut? Ada apa?"]

[Doyoung: "Hmm...."]

[Ten: "Wae?"]

[Doyoung: "Ten kau tahu sendiri bagaimana ibuku kan?"]

Ten mengerutkan alisnya membaca pesan Doyoung. Ada yang tidak beres, ia tahu betul karakter sahabatnya itu.

[Ten: "akusedangmengasahpisau. jpg"]

[Kun: "akuhanyamenyimak. jpg"]

[Doyoung: "Aish yaa, aku serius. Mendadak ibuku mengajakku pulang ke kampung halamannya. Nenekku mendadak sakit dan untuk sekarang hanya bisa berbaring. Saat ini hanya bibiku yang merawatnya, jadi liburan musim panas nanti aku dan ibuku datang membantu."]

[Doyoung: "Kalian bisa menghubungi ibuku atau bahkan nenekku kalau tidak percaya."]

Ten dan Kun tentu saja mempercayai Doyoung, dia tidak akan berbohong mengenai hal semacam ini.

[Ten: "Tentu saja aku percaya, mau bagaimana lagi. Pastikan kau benar-benar membantu ibumu, jangan hanya berusaha mendekati anak tetangga nenekmu, aku lupa namanya."]

[Kun: "Sejeong."]

[Ten: "Benar, Sejeong!"]

[Doyoung: "Terserah kalian saja aku lelah."]

[Kun: "Yaa, Ten, kau bisa liburan berdua bersama Youngho hyung seperti pasangan pada umumnya. Bukankah itu bagus?"]

[Doyoung: "Benar! Benar! Bagaimana dengan list kencanmu?"]

[Ten: "Kenapa kalian yang lebih bersemangat huh?"]

[Doyoung: "Entahlah, bukankah menurutmu aneh? Sampai sekarang dia belum mengenalkanmu pada kandidat baru, siapa tahu dia ingin menyimpanmu untuk dirinya sendiri."]

Play Pretend || JohnTen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang