15. Just Take It Slow

2.2K 337 37
                                    

I'm not going anywhere.
The only time
I'll let go of your hand
is to grab your ass.

- JmStorm

***

"We're here," ucap Youngho sesampainya mereka di depan rumah Ten. Seperti biasa, ia langsung membantu Ten melepas seatbelt-nya.

"Thanks for today, hyung, aku sangat suka kencan kita hari ini," ucap Ten dengan senyum lebar. Tangannya masih bermain dengan tali tasnya, sejujurnya ia masih merasa enggan berpisah dengan Youngho. Kalau bisa ia berharap hari ini tidak akan berakhir. Ini bukan kencan pertamanya bersama Youngho namun kencan kali ini terasa sangat berbeda. Yeah, selain karena ciuman itu, ada hal lain juga yang membuat kencan ini terasa berbeda.

"You're welcome. Aku juga sangat menikmati hari ini."

"Mhm. Uh, kalau begitu, aku akan pulang?" Ten mengakhiri kalimatnya dengan tanda tanya, membuat Youngho terkekeh. Ten benar-benar tidak ingin berpisah huh?

"Yeah. Aku akan menghubungimu nanti," hibur Youngho dengan senyum lebar, ia mengulurkan sebelah tangannya untuk mengelus pipi Ten. Ibu jarinya merasakan halus kulit wajah Ten yang perlahan mulai berubah warna.

"Okay."

"Okay."

Namun keduanya tidak ada yang beranjak dari posisi nyaman mereka. Youngho masih tetap membelai wajah Ten, sementara Ten juga tidak ingin skinship-nya berakhir. Awalnya mereka hanya saling menatap sebelum kemudian tatapan Ten turun pada bibir Youngho. Well he can't help himself! After how Youngho kissed him silly today he just want more and more. Tanpa sadar Ten menggigit bibir bawahnya, dan Youngho tidak bisa lagi menahan dirinya.

Ia mendekatkan wajahnya dan mendaratkan kecupan lembut pada bibir Ten, mengecap rasa manis yang membuatnya mabuk. Seakan tidak puas, Youngho menghisap-hisap bibir atas dan bawah Ten secara bergantian. Suasana hening di dalam mobil itu kini berisi dengan suara kecupan dan hisapan basah. Ciuman kali ini terasa lebih sensual dibandingkan ciuman mereka saat piknik tadi.

Saat Youngho melepas ciumannya, Ten melingkarkan kedua lengannya pada leher Youngho lalu kembali mempertemukan bibir mereka. Si jangkung itu merasa pertahanannya runtuh saat Ten yang memulai ciuman mereka. Youngho menarik pinggul Ten mendekat, ia mulai bermain dengan lidahnya, menjilati bibir Ten untuk mencari celah. Seakan paham dengan maksud Youngho, Ten membuka mulutnya dan membiarkan lidah Youngho mengerjai lidahnya. Ten tidak bisa menahan lenguhannya saat lidah hangat Youngho membelai atap rongga mulutnya.

Lenguhan Ten membuat Youngho semakin sulit mengendalikan diri. Tangan besarnya perlahan menyusup masuk ke dalam T-shirt yang dikenakan Ten. Jantungnya berdegup lebih kencang lagi saat merasakan kulit halus pinggang Ten di telapak tangannya. Satu tangannya yang lain merambat turun menangkup pantat Ten dari luar celana ketatnya. Ten yang menyadari hal ini merasa panik dan excited secara bersamaan. Ia tidak tahu apa yang merasukinya namun dengan sengaja ia sedikit mengangkat pinggulnya agar tangan Youngho lebih leluasa menyentuhnya.

Youngho merasa pikirannya kosong saat ini. Bibirnya sibuk memanjakan Ten dengan French kiss-nya, satu tangannya bergerak naik turun mengelus pinggang Ten di dalam T-shirtnya, dan satu tangannya yang lain meremas pantatnya. Ia bisa merasakan tubuhnya sedikit lebih panas dan akan sangat berbahaya jika ia terus melanjutkannya.

Dengan berat hati Youngho melepas ciumannya. Ten mengerutkan keningnya saat membuka mata dan mendapati Youngho hanya terkekeh dengan suara beratnya. Mata Ten masih sayu karena nafsu, wajahnya memerah namun bibirnya lebih merah dan mengkilap basah seperti cherry. Kalau bisa ia ingin mengabadikan penampilan Ten saat ini melalui lensa kameranya. Youngho sedikit melirik ke bawah dan ia melihat gundukan kecil di balik resleting Ten. Fuck. Seandainya ia memiliki lebih banyak waktu.

Play Pretend || JohnTen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang