16. Home

2.2K 323 82
                                    

Sometimes home can be
another person.

- d.j

***

"Yaa, sudah kukatakan berapa kali untuk segera mengantar pakaian kotormu ke tempat laundry kalau kau tidak sempat mencuci sendiri," ucap wanita paruh baya itu setelah keluar dari kamar mandi apartemen Youngho. Youngho hanya memutar bola matanya sambil masih fokus membersihkan lensa kameranya.

"Aku selalu harus melakukan ini setiap datang kemari," ucap wanita tersebut sambil memilah pakaian kotor Youngho.

"Sudah kubilang tidak perlu repot-repot datang kemari," ucap Youngho dingin.

"No, honey, I still have to check on you, that's my responsibility," jawab wanita itu dengan nada yang ia usahakan selembut mungkin. Rahang Youngho mengeras mendengarnya. Sejujurnya ia cukup lelah dengan sikap ibunya. Ia tahu maksud sebenarnya di balik sikap yang ditunjukkan wanita itu. Kalau bisa Youngho tidak ingin bertemu dengannya lagi tapi bagaimanapun dia adalah ibunya.

Setelah mengemas pakaian kotor Youngho ke dalam keranjang laundry, wanita itu duduk di seberangnya dan menghela nafas saat puteranya masih tidak juga menatapnya.

"Youngho-ya, kau pasti sangat sibuk sampai tidak sempat mengurus rumahmu hm? Dengarkan eomma, kalau kau menikah kau akan memiliki seseorang yang akan mengurusmu. Kau tidak perlu capek mengerjakan semuanya sendiri."

See, tepat seperti dugaan Youngho. Ibunya selalu datang dengan tujuan yang sama. Ia selalu memaksanya untuk segera menikah dengan wanita pilihannya. Usaha kerasnya untuk memaksa Youngho bukan tanpa sebab. Ia tahu Youngho gay dan ia sama sekali tidak bisa menerimanya, bahkan sampai sekarang.

Youngho tidak merespon apapun, ia lebih memilih menganggap ocehan ibunya sebagai angin. Dijawab pun tidak ada gunanya, ibunya masih punya seribu pembelaan untuk berusaha meyakinkan Youngho. Dan Youngho tahu betul ia tidak akan pernah menang berdebat melawan ibunya. Wanita itu tahu bagaimana karakternya dan ia bisa dengan mudah memutar logika Youngho seperti membalikkan telapak tangannya.

Selama ini Youngho telah berusaha keras untuk melepaskan diri dari ibunya. Dan akhirnya ia berhasil saat ibunya memutuskan menikah dengan pria yang selama ini dikencani diam-diam sebelum perceraiannya dengan ayah Youngho. Setidaknya dengan tinggal terpisah Youngho bisa merasa lebih tenang dan aman karena tidak harus bertemu sang ibu setiap hari.

Youngho selalu berusaha keras untuk bertahan pada pendiriannya, sementara ibunya berusaha lebih keras untuk menggoyahkannya. If you wanna know why Youngho has a twisted view about relationship, the answer is his mom. Wanita itu akan melakukan apapun untuk 'mengembalikan' Youngho-nya seperti dulu. Ia masih beranggapan Youngho 'berubah' menjadi seperti ini karena keretakan rumah tangganya. Ia beranggapan kalau Youngho tidak ingin berhubungan dengan wanita karena takut akan mengalami hal yang sama seperti orangtuanya.

Tidak peduli berapa kalipun Youngho berusaha meyakinkannya, wanita itu tidak pernah mempedulikannya. Ia lebih percaya pada dugaannya dibandingkan dengan penjelasan Youngho. Ia selalu memaksakan pemahamannya pada Youngho secara paksa, dan itu terjadi terus menerus sehingga membuat Youngho sangat tertekan. Hal itu juga yang membuatnya selalu ragu untuk menjalin hubungan serius. Ia takut apa yang dikatakan ibunya benar-benar terjadi.

"Youngho-ya, mungkin ini memang terkesan sangat memaksa, tapi eomma melakukan semua ini demi kebaikanmu. Eomma bisa memastikan kau tidak akan mengalami hal yang sama seperti pernikahanku dengan ayahmu jika kau mau mendengarkanku. Kau sangat mirip dengan ayahmu, tentu aku tahu bagaimana karaktermu. Karena itu juga aku tahu apa yang akan membuatmu lebih bahagia. Eomma akan selalu membantumu, Youngho-ya. Dan kau tahu, gadis ini sudah me--"

Play Pretend || JohnTen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang