9♧ Arrange the Puzzle

394 43 4
                                    

Aku tidak tahu harus berbuat apa
Aku takut ketidakpastian
dan aku tidak akan menunggu

+++

Sooyoung kembali pulang bersama Sungjae karena lelaki itu bersikeras menjemputnya. Mereka pulang dengan berjalan kaki karena memang rumah Sooyoung tidak terlalu jauh dari sekolah dan di tambah mereka ingin menghabiskan waktu lebih banyak berdua.

"Apa yang kamu pikirin?" Tanya Sungjae saat melihat Sooyoung melamun.

"Rahasia oppa." Jawab Sooyoung tanpa menatap Sungjae.

"Rahasiaku? Kenapa?" Sungjae mengernyit kebingungan. Sooyoung menghela nafas berat sebelum akhirnya memilih jujur.

"Seulgi bilang oppa punya rahasia yang ga boleh aku tau. Seulgi juga bilang cuma oppa yang boleh ngasih tau rahasia itu." Akhirnya Sooyoung menatap Sungjae yang balik menatapnya. Gadis itu tidak bisa mengartikan tatapan Sungjae.

Sungjae menghela nafas berat. Kemudian terlihat wajahnya yang frustasi.

"Aku masih belum bisa bilang apa-apa, Joy. Aku belum siap." Kata Sungjae akhirnya. Kali ini Sooyoung pun ikut menghela nafas untuk meredakan rasa kecewanya.

"Jangan di paksakan. Aku ngerti. Aku bakal nunggu sampai oppa siap cerita." Sooyoung berusaha untuk tersenyum walaupun terkesan kaku.

"Makasih, Joy." Sungjae balas tersenyum sendu.

"Apa hari ini aku boleh ke rumah oppa? Lagian besok sabtu. Sekolah libur." Kata Sooyoung. Sungjae berpikir sebelum akhirnya mengangguk.

"Yeay! Kalau gitu kita ke halte bus sekarang!" Ajak Sooyoung. Gadis itu berlari duluan dan meninggalkan Sungjae di belakang.

---

15 menit menaiki bus, mereka akhirnya sampai di halte dekat rumah Sungjae. Selama perjalanan ke rumah lelaki itu, tidak ada yang membuka suara. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing.

"Ayo masuk!" Titah Sungjae saat sampai di gerbang rumahnya. Sooyoung hanya mengangguk sebagai jawaban. Mereka pun masuk ke rumah setelah mengucapkan salam.

"Kemana semua orang?" Tanya Sooyoung.

"Noona masih kerja. Orangtuaku juga sibuk kerja." Jawab Sungjae.

"Jadi kita cuma berdua disini?" Suara Sooyoung sedikit meninggi karena fakta yang baru ia dengar kalau mereka hanya berdua di rumah itu.

"Iya. Emangnya kenapa?" Tanya Sungjae dengan polosnya.

"Oppa ga akan macem-macem kan?" Sooyoung memicing curiga pada Sungjae. Lelaki itu langsung tertawa terbahak-bahak.

"Kamu ini terlalu berlebihan. Emangnya muka oppa keliatan kayak pedo?" Timpal Sungjae.

"Iya." Jawab Sooyoung dengan polosnya.

"Kamu itu ya! Kalau bisa aku jitak, udah aku jitak dari tadi." Protes Sungjae sambil berkacak pinggang.

"Jitak aja. Ga takut tuh." Sooyoung menantang.

"Kamu itu cewek. Jitakan aku keras makanya aku gamau jitak kamu. Kan aku gamau liat kamu terluka." Sungjae tersenyum manis yang malah membuat Sooyoung bergidik.

"Idih gombal!" Hardik gadis itu.

Berjam-jam mereka habiskan waktu berdua. Mulai dari nonton film, ngobrol, sampai jalan-jalan di sekitar komplek.

"Noona pulang!" Salam Sungyoung sambil berjalan masuk ke dalam rumah.

"Unnie, selamat datang!" Sooyoung langsung menyambut kedatangan Sungyoung.

Joy For Me (SungJoy)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang