1♧ Amnesia

859 68 0
                                    

Meskipun aku melakukan yang terbaik tanpa memikirkan masa lalu
Memori yang terlupakan kembali sebagai sebuah dilema

+++

Sepasang netra berwarna cokelat tua itu terbuka dan berkedip beberapa kali. Hal yang pertama dilihatnya hanya ruangan serba putih. Tidak ada siapapun di dalam ruangan itu. Hanya dia seorang.

"Apa yang terjadi? Kenapa aku bisa ada disini? Kenapa aku ga inget apapun?" Gadis itu memegangi kepalanya yang diperban. Kepalanya masih terasa pening. Sejenak ia memejamkan matanya untuk menetralisir pusing yang menderanya.

"Sooyoung?" Gadis itu kembali membuka matanya begitu ada suara perempuan.

"Kamu bangun nak? Astaga!" Pemilik suara itu memeluk gadis yang dipanggil Sooyoung. Namun gadis bernama Sooyoung itu tidak mengenali siapa orang yang tengah memeluknya.

"Anda siapa?" Akhirnya Sooyoung berani bertanya. Perlahan pelukannya merenggang.

"Kamu ga inget mama?" Tanya perempuan itu tak percaya.

"Anda mama saya?" Sooyoung malah balik bertanya. Tidak ada jawaban dari perempuan di hadapannya. Hanya terdengar isakan-isakan kecil.

"Mama panggilkan dokter dulu." Perempuan itu keluar dari ruangan dan menimbulkan tanda tanya besar di kepala Sooyoung.

"Sooyoung. Namaku Sooyoung?" Gumamnya. Sooyoung berpikir keras untuk mengingat namanya.

"Sooyoung..."

"Sooyoung."

"Park Sooyoung!"

"Argh sakit! Siapa yang manggil nama aku?!" Sooyoung memegangi kepalanya yang kesakitan karena di kepalanya ia mendengar seseorang memanggil-manggil namanya.

"Sooyoung, kamu kenapa? Dokter, tolong periksa anak saya!" Perempuan yang mengaku mama Sooyoung itu panik saat melihat anaknya kesakitan. Dokter bergegas memeriksanya dan memberi Sooyoung obat penenang.

"Bagaimana keadaan anak saya, dok?" Tanya mama Sooyoung setelah putrinya kembali tertidur.

"Seperti yang pernah saya bilang, anak anda kemungkinan besar terkena amnesia. Yang pertama karena dia terbentur aspal dan kemungkinan kedua dia trauma." Dokter menjelaskan.

"Ya Tuhan!" Mama Sooyoung menitikkan air matanya. Begitu malang nasib putrinya sampai mengalami kejadian seperti ini.

"Saya permisi." Pamit dokter.

Mama Sooyoung mendekati brankar putrinya dan menggenggam tangannya.

"Sooyoung..."

---

Sooyoung kembali terbangun. Ia mengerjapkan matanya dan mulai memfokuskan pandangan.

"Sooyoung, kamu sadar?" Sapa sebuah suara. Sooyoung mengedarkan pandangannya dan melihat seseorang berdiri di samping brankar. Tapi Sooyoung tidak mengenalnya. Jika dilihat, gadis itu mungkin sebaya dengannya.

"Anda siapa?"

"Hai, nama aku Yerin. Jung Yerin. Aku temen kamu di kelas." Gadis bernama Yerin itu mengulurkan tangannya. Sooyoung menerima uluran tangan itu.

"Kalau kamu temanku, kenapa aku tidak mengingatmu?" Tanya Sooyoung.

"Jangan kaget. Kamu terkena amnesia waktu kecelakaan kemarin. Ah, jangan diingat! Kepalamu nanti sakit." Nasihat Yerin.

"Begitu rupanya." Sooyoung mengangguk mengerti.

"Ngomong-ngomong, sebelumnya aku coba inget-inget sesuatu. Aku denger ada suara yang terus manggil nama aku. Sepertinya laki-laki. Apa kamu tau?" Tanya Sooyoung penasaran. Yerin tertegun. Dia bingung harus menjawab apa.

Joy For Me (SungJoy)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang