Pada hari ini jam ini menit ini detik ini, lauren sudah resmi di keluarkan dari SMA Harapan Nusa karena kasus pembulian waktu itu. Dia juga di penjara dengan kasus pembulian tetapi hanya sebentar saja.
Tapi, apakah setelah keluarnya lauren dari sekolah ini semua masalah tidak akan datang lagi? Vani berpikir, masih ada samuel yang membenci hubungannya dengan putra.
Tapi..ah sudah lah biarkan saja. Mungkin jika putra dan vani memang berjodoh, seberat apapun masalah yang menimpa mereka tidak akan pernah bisa memisahkannya.
Hari ini, di sekolah sedang free karena guru sedang rapat membahas untuk ujian yang akan mendatang.
Sekarang vani dan silvi sedang berada di perpustakaan untuk belajar bersama, mengingat sebentar lagi sekolah ingin mengadakan ujian kenaikan kelas.
Walaupun vani memang sudah pintar dalam semua mata pelajaran, namun ia juga harus tetap belajar untuk mengisi kegabutannya. Sombong lu!
Tiba-tiba, saat vani sedang serius membaca buku. Ada sebuah tangan yang menepuk pundaknya. Dan saat vani mendongak ternyata...
"Hai van, boleh ikut belajar bareng gak? Gue nggak ngerti sama pelajarannya." Ucap samuel dengan senyumam khas nya.
"Hm." Deham vani untuk menjawab samuel. Silvi yang melihat kedatangan orang tersebut hanya memutar bola matanya malas menatap sinis orang tersebut.
Kemudian samuel pun duduk di sebelah vani dengan membawa bukunya.
"Van mau tanya. Yang ini caranya gimana?" Tanya samuel. Kemudian vani menoleh pada buku yang di tunjuk samuel.
"Caranya itu x dikali y blablabla." Jelas vani dan saat sudah selesai menjelaskan ternyata samuel bukannya melihat buku, malah melihat vani tanpa berkedip sedikitpun.
"Ngerti gak lo?" Tanya vani ketus.
"Ngerti lah." Ucap samuel sambil tersenyum.
"Coba ulang." Ucap vani melirik samuel.
"Emmm gimana ya lupa lagi hehehe." Vani hanya memutar bola matanya malas.
"Makanya kalau di jelasin itu yang di liat bukunya bukan orang yang ngejelasinnya." Samuel mengangguk sebagai jawaban.
Kemudian vani menjelaskan caranya dengan pelan-pelan.
Tidak sengaja saat vani yang ingin mengemembalikan buku kakinya tersandung oleh kaki kursi yang samuel duduku mengakibatkan ia oleng. Dan saat ingin terjatuh ada sebuah tangan yang menopang tubuhnya dan langsung membawanya ke pelukan orang tersebut.
Bukan samuel yang memeluk vani, melainkan putra yang baru saja datang.
Putra POV
Saat ini, gue lagi sama naufan di kantin soalnya guru lagi pada rapat.
"Fan lo liat vani kagak?" Tanya gue sama naufan karena dari tadi gue gak liat vani sama sekali.
"Kagak tuh, gue juga dari tadi ga liat silvi." Ucap naufan yang sama bingungnya sama gue.
Dan akhirnya gue sama naufan nyari-nyari vani sama silvi dan nggak ketemu juga. Dan gue baru ingat kalau gue belum nengok ke perpus.
Setelah itu gue ajak naufan ke perpus. Saat ingin masuk ke perpus gue liat tuh vani yang sebentar lagi mau jatuh. Gue pun langsung lari secepat kilat buat nangkap vani.
Pas danget dah, sekarang vani udah ada dalam pelukan gue. Ini jantung gue nggak bisa di ajak kompromi napa yak.
Putra POV End
'Ini siapa sih yang meluk gue, jantungnya cepet banget ya degubnya' batin vani
"Ehm..." deham samuel membuat putra melepas pelukannya. Vani yang melihat orang yang baru saja memeluknya pun terkejut.

KAMU SEDANG MEMBACA
COOL BOY AND PERFECT GIRL
Подростковая литература"Kamu tau kenapa aku cinta sama kamu?" Tanya putra. "Kenapa? Karena aku cantik? Aku imut?" "Bukan." "Terus karena apa!?" Tanya vani gemas. "Karena aku punya hati." "Pengen hujat" ucap vani datar. Kisah cinta kedua insan yang memiliki sifat yang berb...