*ten*

42 3 0
                                        

Hari ini adalah hari senin dimana hari yang mengharuskan siswa dan siswi untuk mengikuti upacara bendera.

Saat ini vani dan vano sudah dalam perjalanan menuju sekolah. Keduanya sama-sama diam yang membuat suasana di mobil menjadi akward banget.

"Dek udah sampe." Ucap vano yang membuyarkan lamunan vani. Tiba-tiba vano menyodorkan tangannya di depan muka vani.

"Eh?"

"Salim lah...lo mau jadi adek durhaka?"

"Yeee...ya gak lah." Kemudian vani langsung menyalami tangan vano dan setelahnya vani meninggalkan mobil vano untuk menuju kelasnya.

Saat ini vani sedang berjalan di koridor sekolah yang tidak sepi dan juga tidak rame sembari bersenandung kecil yang tidak dapat di dengan oleh siapapun.

"Hai van." Ucap orang yang tiba-tiba datang fati arah belakan dan menepuk bahu vani.

"Paan sih lo!."ketus vani kepada orang tersebut.

"Ah vani mah jutek."

"Trus apa urusannya sama elo!!!"

"Ya gue takut lah."

"Yaudah ga usah deket-deket."

"Walaupun lo jutek, gue tetep sayang sama lo." ucap orang tersebut dengan di manis-maniskan.

"Samuel!!! Gue gak suka sama gombalan pasaran lo itu jijik gue." Ucap vani kemudian melangkah cepat meninggalkan samuel.

"Van tunggu dong, main nyelonong aja." Ucap samuel sambil meraih tangan vani untuk di genggamnya. Tapi vani langsung menepisnya dan berlari menuju kelasnya. Tapi baru 8 langkah ia sudh menbrak seseorang.

"Eh!" Kaget orang yang di tabrak vani.

"Eh kamu van, kenapa lari-lari?" Tanya putra, ya! Orang yang di tabrak vani adalah putra yang sedang berjalan dengan naufan di sebelahnya.

"Ada buaya darat." Ucap vani.

"Hah? Siapa?" Ucao putra dan naufan bersamaan.

"Noh." Vani menunjuk samuel yang ada di belakannya.

"Ohhh ini toh buaya daratnya." Ucap putra mangut-mangut sambil melihat samuel yang sudah berada di depannya.

"Kenapa lo!"

"Wuss santai dong bro." Kemudian putra membawa vani untuk berdiri di balakangnya.

"Ah udah...gue ga mau berurusan ama lo. Dadah cantik." Ucap samuel sambil melambaikan tangannya kepada vani yang berada di belakang putra.

"Ish...jijik." ucap mereka bertiga kompak.

"Kok lo bisa ketemu samuel." Tanya naufan yang unfaedah.

"Ya bisa lah bangbank." Jawab putra geram dan menarik vani untuk meninggalkan naufan sendirian.

"Lah...gua di tinggal." Ucap naufan menunjuk dirinya dengan tampang watadosnya.

Setelah vaani dan putra sampai di kelas, mereka langsung menuju tempat duduk mereka.

"Eh!!! Lo berdua ya! Enak-enakan pacaran ninggalin gue lagi...untung gue tadi ketemu silvi...jadi ga keliatan jomblo." Marah naufan yang baru saja datang bersama silvi.

"Trus? Gue pikirin?" Ucap vani dan putra bersamaan.

"Ih sayang, liat tuh mereka berdua nakal." Ucap naufan manja kepada silvi sambil menujuk vani dan putra.

"Emang gue peduli? Gak!!" Kemudian silvi langsung menuju tempat duduknya meninggalkan naufan dengan muka cemberutnya.

"Diberitahukan kepada seluruh siswa. Upacara bendera akan segera di mulai."

COOL BOY AND PERFECT GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang