Hari ini adalah hari di mana orang bermalas-malasan di tempat tidur dan bergelung dengan slimut sampai menjelang siang.
Sekarang sudah jam 08.00 namun vani masih setia bergelung dengan selimutnya tanpa terusik suara apapun. Kalau kata vani aktivitas hari minggu yang rutin dan tak pernah ia tinggalkan yaitu. 'aktivitas bangun pagi di hari minggu kemudian lanjut tidur lagi sampai siang'. Peraturan tentang harus bangun pagi itu untuk hari senin sampai sabtu. Kalau hari minggu terserah mau bangun jam berapa asalkan shalat subuh itu penting.
Akan tetapi impiannya untuk tidur hingga siang telah pupus oleh sang bunda yang membangunkannya dengan suara yang amat teramat sangat keras hingga bisa merusak gendang telingannya. Nggak deng nggak, peace✌.
"VAN BANGUN NAK ADA YANG NUNGGU KAMU DI BAWAH!"
"YA!" Balas vani.
"Hoammm...apaan sih si bunda pagi-pagi udah teriak. Nggak mau apa liat anaknnya istirahat sebentar aja setiap hari senin sampai sabtu harus bangun pagi, harus mikir pelajaran ni otak udah mendidih, harus ngadepin guru-guru kiler...lagian juga hari minggu ni siapa sih yang dateng?!" Gerutu vani sambil berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya dan gosok gigi.
Setelah selesai, ia keluar kamar mandi dengan wajah freshnya dan turun ke bawah untuk melihat siapa yang mencarinya pagi buta seperti ini. Ininih cirinya vani, udah jam 8 masih aja di bilang pagi siapa yang kaya vani tunjuk kaki?
"Siapa bun yang nyari vani?" Tanya vani setelah ia sampai di bawah.
"Tuh." Bunda menunjuk orang tersebut dengan dagunya.
Vani pun melihat arah tunjuk bundanya tersebut. Ternyata orang tersebut adalah putra. Huftt sabar vani.
Kemudian vani menghampiri putra yang sedang duduk membelakanginya.
"Kenapa sih put dateng pagi-pagi? Ganggu orang tidur aja!"
"Aku mo ngajak kamu jalan-jalan biar otaknya enggak stres." Ucapnya dengan cengiran khasnya yang dapat meluluhkan hati.
"Emang mau ke mana?"
"Nanti lihat aja. Sekarang, kamu ganti baju dulu yang rapih." Putra langsung mendorong tubuh vani dengan pelan dan mendapat dengusan dari bibir tipis vani.
Sekitar 15 menit kemudian, vani sudah turun dengan menggunakan baju merah maron dan celana yang terkesan santai dan sepatu merah yang membuat dirinya terlihat slihat walau tampil seserhana.
"Woah...pacar siapa sih ini. Cantik banget."
"Nggak usah gombal! Ayok cepet jalan." "Bun vani sama putra mau pergi dulu. Assalamualaikum." Teriak vani dari ruang tamu.
"Wa'alaikumsalam. Hati-hati nak." Balas bunda dengan berteriak.
"Mau kemana lo berdua." Tanya vano yang baru saja turun dari tangga.
"Jalan-jalan dong emang lo di rumah aje kagak ada kerjaan amat cuma tidur makan."sahut vani.
"Yeee orang lo juga kaya gitu. Dah sana pergi...oh ya gie titip makanan kalo lo pada udah pulang." Ucap vano dan langsung lari menuju dapur.
"Abang laknat." Gerutu vani. Putra hanya terkekeh melihat dua kakak beradik yang adu mulut tersebut.
"Udah yuk kita pergi."
Saat di perjalanan suasana sangan hening, tidak ada yang mau membuka suara baik vani maupun putra.
Sesampainya mereka di tempat tujuan, vani melihat pemandangan luar dari kaca mobil.
"Kita ke pantai?" Tanya vani dengan mata berbinar.
"Iya...kamu suka?"
"Suka banget...ayuk cepet...gue pengen masuk." Kemudian vani langsung menyuruh putra untuk masuk ke dalam karena pantai tersebut bisa dilihat dari luar.

KAMU SEDANG MEMBACA
COOL BOY AND PERFECT GIRL
Fiksi Remaja"Kamu tau kenapa aku cinta sama kamu?" Tanya putra. "Kenapa? Karena aku cantik? Aku imut?" "Bukan." "Terus karena apa!?" Tanya vani gemas. "Karena aku punya hati." "Pengen hujat" ucap vani datar. Kisah cinta kedua insan yang memiliki sifat yang berb...