*four*

52 3 0
                                        

Bugh...

"Lo nggak usah pegang-pegang vani!" Ucap putra tiba-tiba datang dan langsung menonjok rahang keras orang tersebut.

"Emangya lo siapa? Larang-larang gue buat deket-deket sama vani?" Ucap orang itu meremehkan.

Seketika putra bungkam, tidak tahu ingin bicara apa. Dia sadar toh, dia bukan siapa-siapa. Pacar bukan, gebetannya vani juga bukan, kalau temen mungkin iya tapi kalau misalkan vani ngganggap dia sih.

"Kenapa diem? Gak bisa jawab kan lo? HAHAHA." Putra masih diam. Kemudian ia berjongkok di hadapan vani.

"Van, mungkin ini enggak romantis, tapi aku sayang sama kamu. Kamu mau nggak jadi pacar aku." Ucap putra dengan sungguh sungguh. Orang tersebut mendengus kasar melihat adegan di depannya.

Vani masih diam, tatapannya tertuju kedepan dengan tatapannya yang kosong.

"Alah...udah deh. Vani nggak bakalan mau sama lo." Kemudian putra berdiri dengan perasaan kecewa sekaligus sedih dan meninggalkan tempat itu menuju tempat yang sepi untuk menenangkan pikirannya yang sedang kacau.

Baru beberapa langkah, ada suara orang yang menghentikannya.

"Putra!!! Gue mau jadi pacar lo." Teriak vani berhasil menghentikan langkah putra. Lalu putra membalikkan badannya langsung berlari menghampiri vani.

"Beneran van?" Tanya putra antusias.

"Eh... nggak jadi deh." Ucap vani. Putra cemberut melihat vani.

"Enggak-enggak...gue mau kok jadi pacar lo." Lanjut vani. Setelah vani mengucapkan itu, putra langsung memeluk vani dengan erat.

"Sekarang. Lo. Nggak. Boleh. Nyentuh. Vani. Karena vani udah jadi milik gue, samuel vicky febriano." Ucap putra penuh penekanan.

Ya! Orang itu adalah samuel vicky febriano yang sering di panggil samuel oleh teman-temannya, seorang yang di juluki gelar Bad Boy oleh seluruh murid SMA Harapan Nusa.

Dengan menahan malu dan perasaan marah yang sangat besar. Samuel melangkah meninggalkan tempat tersebut dengan tangan terkepal. Banyak sekali murid-murid yang melihatnya saat samuel berjalan melewatinya.

"Apa lo liat-liat?" Bentak samuel pada siswi yang menatapnya. Siswi tersebut tersentak kaget dan langsung menundukkan kepalanya karena takut.

Sekarang vani dan putra tertapa cekikikan melihat samuel yang sangat malu. Kemudian melangkah menuju kelasnya.

"Van aku seneng banget kamu mau nerima aku, pertama aku kira kamu mau nolak aku eh ternyata kamu mau nerima aku. Makasih ya." Ucap vano panjang.

" iya sama- sama. Tapi inget ya, gue nerima lo karna gue ga mau lo kecewa sama gue." Ucap vani. Putra yang semulanya tersenyum menjadi cemberut karena perkataan vani barusan.

'Nggak papa lo nerima gue karena terpaksa, lama-lama gue bakal rubah lo jadi cinta dan sayang sama gue' batin putra dengan tersenyum kembali.

"Iya ga papa yang penting sekarang kamu pacar aku. Bahasanya pake aku-kamu dong jangan lo-gue."

"Terserah gue dong yang bicara juga gue." Ucap vani ketus.

"Terserah kamu, tapi intinya nanti aku bakal ubah kamu jadi suka dan cinta sama aku." Ucap putra yakin.

"Serah deh."

"YANG BARU JADIAN KASIH PJ DONG..." teriak silvi yang baru saja datang bersama naufan.

"Apaan sih pj pj segala."

"Ih masak gak ada pj-nya." Ucap silvi sambil cemberut.

"Udah nanti gue traktir tenang aja." Kemudian silvi bersorak girang mendengar ucapan putra.

COOL BOY AND PERFECT GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang