-Second-

14.6K 1.6K 249
                                    


Flashback on.

"Nana! Ini ada surat dari Jeno." teriak Ibu Jaemin dari luar kamar milik anak mungil itu.

"Ne, Eomma!" jawab Jaemin lalu menghampiri Ibunya dan mengambil surat itu dari tangan Ibunya.

Jaemin kembali menutup pintunya dan membantingkan tubuhnya ke tempat tidur yang bisa di bilang ukuran king size.

Tidak usah basa-basi, Jaemin langsung membuka suratnya dan mulai membacanya.

To Nana.

Annyeong Nana! Maaf kalo Eno cuma bisa kirim Nana surat. Eno masih belom punya hp.

Nanti kalo udah besar, Eno bakal di beliin hp sama Eomma Eno! nanti kita bisa hubungan lagi><

Nana masih sehat kan? Eno juga sehat kok. Oh iya, Eno punya anjing baru loh namanya Mongsour. Dia lucu banget Naa.. Sama kaya Nana><

Eno jadi ga sabar 10 tahun kedepan. Gimana muka Nana nanti ya~ pasti makin cantik kk..

Oh ya, ngomong-ngomong Eno pergi ke Canada~ disini Bagus loh pemandangannya! Nanti kalo udah besar kita pergi kesini bareng-bareng ya naa.

Udah dulu ya, do'ain aja semoga Eno cepet pulang.

Annyeong Nana~!

-Eno^_^-

Jaemin meneteskan air matanya saat itu juga. Dia tidak menyangka kalau sahabatnya akan pergi ke negara yang sangat jauh dari Korea.

Jaemin memasukkan surat itu ke dalam kotak yang mereka buat untuk kenangan mereka sebelum Jeno pergi.

Setelah itu Jaemin menekuk lututnya dan menaruh kepalanya disana sambil menangis.

Flashback off.

"C-canada?" tanya Jaemin pada lelaki itu dan di jawab anggukan oleh dia.

"Emangnya kenapa?" tanya balik lelaki itu pada Jaemin yang masih sedikit shock. Jaemin menggelengkan kepalanya.

"Yaudah, anterin gw ke Renjun." ujar lelaki itu sambil berjalan ke arah Jaemin lalu jongkok dan memasangkan sepatu Jaemin. Sedangkan Jaemin terus menerus merona hanya karena tingkah laku lelaki itu yang sedikit hangat kepadanya.

"Bisa jalan ga?" tanya lelaki itu memastikan. Jaemin yang percaya diri langsung berdiri tapi kakinya masih lemas. Hampir saja Jaemin jatuh kalau tidak ditangkap oleh lelaki misterius yang masih belum diketahui namanya tersebut.

Mata mereka kembali bertemu tapi kali ini jantung Jaemin serasa ingin copot dari sarangnya.

Jaemin langsung menundukkan wajahnya sedangkan lelaki itu malah menghembuskan nafasnya.

"Coba jalan pelan-pelan." suruh lelaki itu kepada Jaemin. Bukannya langsung menuruti apa kata lelaki itu, Jaemin malah asyik dengan lamunannya hingga tak sadar ia sudah berada di depan UKS.

"Kok gw disini?" tanya Jaemin sambil mengerutkan alisnya.

"Lo sih kebanyakan ngelamun, jadinya ya gini ga sadar sama apa yang barusan gw lakuin." ucap lelaki itu sambil pelan-pelan melepaskan tangannya dari pinggang Jaemin.

Jaemin sedikit berpikir dan langsung membulatkan matanya.

"Lo ngelakuin apa ha?!" teriak Jaemin lalu memukul pundak lelaki itu keras. Tapi ya menurut lelaki itu tidak ada apa-apanya.

Baru saja lelaki itu ingin bicara, tiba-tiba Renjun datang dengan senyum yang mengembang.

"Renjun-ah~!" panggil lelaki itu kepada Renjun yang sekarang sedikit berlari ke arah lelaki itu.

Promise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang