"Nana bahagia ga?"Mereka saat ini berada di loteng rumah Jaemin. Dan cuaca serta langit yang dipenuhi bintang-bintang sangat mendukung dua insang itu untuk melakukan hal keromantisan.
Bukan hal keanuan.
"Gak."
"Kenapa?"
"Kalo ga sama Jeno! Hehe~"
Jaemin semakin menenggelamkan kepalanya di dalam dekapan Jeno. Jeno pun senantiasa mengeratkan pelukannya kepada jaemin dan mulai mengecupi pucuk kepala Jaemin.
"Kamu tau ga, Na?"
"Apa?"
"Kalo ada bintang jatuh aku pasti nangis."
"Kok bisa?"
"Karena kuanggap bintang itu adalah kamu. Jadi kalo kamu hilang atau jatuh dan itu membuat kamu menangis, hatiku juga akan menangis."
"Bisa aja." Jaemin mencubit pinggang Jeno gemas. Lalu mereka berdua tertawa bersama sambil diiringi lagu yang mereka dengarkan.
Entah apa yang merasukimu~
Begitu sampai selesai.
♚♚♚
"Cie udah pacaran nih." goda Chenle sambil duduk disebelah Jaemin.
"A-apasih belum kok!"
"Belum berarti bentar lagi~" sambung Haechan lalu memperoleh pukulan yang lumayan keras dari Doyoung.
"Jangan digoda mulu Nananya. Ntar ngambek, ribet." katanya.
"Chan!" panggil bule disana.
"Eh aduh gw udah cantik belum?" ucap Haechan sambil merapikan rambut dan seragamnya.
"Dih, giliran gini ae lo maju paling depan njir."
Mark semakin mendekat kearah Haechan. Dan mereka langsung pergi ke kantin bersama-sama.
"Gw mau ke Taeil Hyung dulu ya, mau bantuin dia ngerjain PR." ucap Doyoung lalu melesat ke arah perpustakaan.
"Hai." sapa Jeno yang mendekati mereka berdua.
"Hai juga."
"ICUNG! AKU JADI NYAMUK HUAAA!!" kebetulan sekali Jisung sedang berjalan di depan mereka, jadi Chenle langsung memeluk lengan Jisung dan membawa dirinya serta Jisung untuk menjauhi Jeno dan Jaemin.
Ia merasa menjadi nyamuk sungguhan.
"Udah makan?" kemudian Jeno duduk disebelah Jaemin.
(Lokasi: tempat duduk di area lapangan.)
"Udah tadi makan bekal dari Eomma."
"Aku ga dikasih?"
"Enggak lah! Kan Jeno telat nyamperin akunya."
"Yaudah. Nanti aku makan kamu aja."
"Enak aja!"
Entah masih kuat atau tidak Jaemin terus-menerus memperoleh bualan singkat dari Jeno.