-Fourth-

12.5K 1.2K 222
                                    


At school.

"Kamu kemaren sama siapa Lee?" tanya Renjun penasaran karena melihat kekasihnya berjalan dengan seorang namja yang familiar menurutnya.

"Kemaren?" tanya Jeno balik sambil mengerutkan alisnya.

"Supermarket." ucap Renjun lalu mendudukkan diri di kursi panjang koridor. Lantas Jeno mengikuti perbuatan Renjun.

"Ohh. Aku lagi sama--siapa itu namanya.. Jaemin!" jawab Jeno memastikan agar Renjun tidak cemburu atau marah. Bisa dibilang Jeno cukup peka tentang persoalan cinta.

"Oh." balas Renjun sambil memalingkan wajah ke arah lain.

"Kamu kemarin liat aku? tapi dimana?" tanya Jeno kepada renjun yang kelihatan masih marah.

"Hufft.. Bukan aku yang liat, tapi Jaehyun Hyung bilang ke aku kalo kamu jalan sama Jaemin." jawab Renjun dan menghadap ke arah Jeno.

Jeno meraih tangan Renjun dan berkata,

"Kamu cemburu ya?" sedangkan yang ditanya malah tersenyum manis.

"Aku ga cemburu kok. Buat apa aku cemburu? Aku udah percaya sama kamu kalo kamu jaga hati buat aku. Ngapain pake cemburu-cemburu?" jelas Renjun singkat.

"Aduh makin sayang." ucap Jeno lalu memeluk Renjun dan Renjun dengan senantiasa membalasnya.


♚♚♚


"Woy!" teriak Haechan tepat di telinga Jaemin.

"Apaan sih." ucap Jaemin sambil memutar bola matanya.

"Lo kenapa?" tanya Haechan pelan-pelan.

"Gapapa." jawab Jaemin bohong lalu meperoleh smirk dari Haechan.

"Halah. Cerita aja sih, gausah di umpetin." ucap Haechan dan diangguki oleh Chenle.

"Lo tau anak baru yang katanya pacarnya Renjun?" tanya Jaemin. Mereka berdua mengangguk.

"Kayanya itu Eno deh." ujar Jaemin lirih lalu menundukkan kepalanya.

"Kita cari tau aja!" Chenle mengusap pelan punggung Jaemin berusaha menenangkan.

"Kita mulai dari mana?" tanya Jaemin sambil mendongakkan kepalanya menatap kedua temannya.

"Gw akan cari no telponnya dia. Dan kalo dapet, gw kasih ke lo dan lo bisa chat dia tanya-tanya tentang masa lalu." jelas Haechan kepada Jaemin.

"Ga segampang itu, Chan. Gw masih harus hadapan sama Renjun. Gw sama aja kek mancing emosi orang tau ga?" jawab Jaemin sambil menghembuskan nafas panjang.

"Ya gw tau. Tapi lo mau kan mastiin kalo dia beneran Jeno yang selama 10 tahun ini lo tungguin?" tanya Chenle dan mendapat anggukan lemah dari Jaemin.

"Ya harus semangat dong!" lanjut Chenle sambil mengangkat tangannya. Jaemin tersenyum. Dia bangga mempunyai teman seperti Chenle dan Haechan.

"Kita mulai rencana ini dari sini ya." ucap Haechan lalu segera beranjak dari duduknya disertai oleh Jaemin dan Chenle.

"Eh Doy!" panggil Chenle kepada Doyoung yang asyik berjalan dengan santainya.

Promise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang