-Third-

13.4K 1.5K 197
                                    


"Kita mau ngapain lagi ini?" tanya Chenle kepada ke empat temannya.

Mereka masih ada di mall. Tadinya Jaemin sudah mengajak pulang, tapi Chenle menolak karena ingin menghabiskan uangnya. Ia takut takut Ibunya marah karena uangnya tidak habis, nanti malah Chenle tidak mendapat uang saku bulanan.

"Karaoke yuk!" ajak Doyoung antusias.

"Ayukk, udah lama ga karaokean nih, khem khem AAA~" ucap Haechan sambil mempraktekkan suaranya yang bisa dibilang sangat merdu.

Jaemin, Chenle dan Jisung pun hanya mengangguk. Akhirnya mereka pergi ke tempat karaoke.

Sesampainya disana, mereka memesan ruangan VVIP untuk lima orang.

Sebelum membuka pintu karaoke Jaemin mendengar suara yang sangat deep bersamaan dengan suara yang sangat indah. Karena Jaemin sangat penasaran, akhirnya Jaemin menghampiri ruangan yang tepat ada disamping ruangan mereka.

"Mau kemana, Na?" tanya Chenle sambil mengerutkan dahi.

"Lo duluan aja, gw nyusul." ucap Jaemin dan Chenle langsung menuruti.

Disinilah Jaemin sekarang. Di depan pintu dengan rasa penasaran yang sangat memuncak. Jaemin membuka pintunya sedikit agar dia bisa mengintip dari luar.

Betapa kagetnya dia ketika mengetahui yang ada didalam ruangan itu adalah Renjun dan Lee yang sedang berduet dan tertawa bersama.

Hati Jaemin sakit entah kenapa, padahal dia baru saja mengenal Lee itu tadi pagi di sekolahnya, tapi kenapa dia merasa sangat dekat dengan orang yang bernama Lee itu?

"Aku ke toilet dulu ya." terdengar suara samar-samar dari dalam ruangan itu.

Jaemin yang tau ada orang yang akan menghampiri pintu, segera berlari menuju toilet.

"Hah hah.. Untung aja." ujar Jaemin sambil mengatur nafasnya.

"Untung apa?" tanya Lee dengan tiba-tiba.

"EOMMA!!" teriak Jaemin karena terkejut akan datangnya lelaki itu secara tiba-tiba.

"Eh eh apaan sih." ucap pemuda tampan itu sambil membekap mulut Jaemin. Jaemin meronta ingin dilepaskan dan akhirnya dilepaskan oleh Lee.

"Jangan ngagetin dong!" sentak Jaemin kepada Lee tapi malah mendapat kekehan dari dia.

"Oh iya, kan tadi pagi kita ga sempet kenalan." ujar pria itu terjeda.

"Kenalan yuk?" lanjutnya. Jaemin hanya mendengus kesal.

"Ga elit amat kenalan di toilet." ucap Jaemin lirih sampai-sampai Lee tidak mendengarnya.

"Ha apa?" tanya Lee sambil menelusupkan telunjuknya di telinganya.

"Ga. Jadi kenalan ga?" tanya Jaemin sinis lalu melipat tangannya di dadanya.

Sebenarnya Jaemin sudah tidak kuat dengan situasi ini. Sebuah suasana yang bisa dibilang 'awkward'? Atau apalah itu.

Lee menjulurkan tangannya bermaksud ingin berkenalan dengan resmi dan Jaemin membalas dengan senang hati.

"Nama gw--"

DUAK!

"EOMMA HUWAAAAA!!!!!" teriak Jaemin dan reflek memeluk Lee.

Sedangkan yang dipeluk hanya mengedipkan matanya.

"Hiks takut~" isak Jaemin yang masih berada di pelukan Lee.

Lee menaikkan tangannya dan mengelus pelan punggung Jaemin. Jaemin yang sadar bahwa dia sedang memeluk seseorang langsung melepas pelukan tersebut dan mengusap air matanya.

Promise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang