"Mama!"Orang yang disebut 'Mama' pun menoleh dan melihat namja manis yang sekarang sedang mendekatinya.
"Eh nana? Kok kamu sendirian? Jeno mana? Ga sama kamu?" lagi-lagi pertanyaan bertubi-tubi itu Jaemin peroleh dari Kun.
Mereka bertemu di minimarket sekarang. Jaemin ingin membeli gula dan ramen sedangkan Kun membeli stok mie Jeno.
"Bilangnya main sama temen-temennya." sahutnya.
"Ga cemburu kan?"
"Apasih Maa~" Jaemin tersipu lalu memeluk Kun.
"Hahaha. Udah menjadi sepasang kekasih belum?" tanyanya.
"Hehe udah."
"Aduh mantu Mama." Jaemin tersipu lagi dan menarik Kun agar segera ke kasir.
"Udah ini aja?" Jaemin mengangguk.
"Mama bayarin boleh?"
"Ga—ga usah, ma! Nana bawa uang kok!" percuma saja Jaemin berbicara, barang belanjaannya sudah masuk ke dalam tas belanja Kun.
"Mama mau mampir ke rumah kamu, boleh?" Jaemin mengangguk pelan.
"Yasudah ayo. Mama bawa mobil."
♚♚♚
"Eomma, Ada mamanya Jeno!" teriak Jaemin ketika memasuki halaman rumahnya.
"Apa Na—astaga Kun! Saya kangen!" Jungwoo memeluk Jun erat. Dan Jaemin meninggalkan mereka.
"Saya juga kangen, Jung! gimana kamu, sehat?"
"Sehat, kamu sehat kan?" Kun mengangguk.
"Duduk dulu yuk!" mereka menuju tempat duduk diteras rumah dan melanjutkan mengobrol.
"Eomma, Nana masak ramen ya?" tanya Jaemin yang tiba-tiba muncul.
"Nana ga boleh makan mie mulu." terka Jungwoo.
"Tapi Jeno malah bikin stok dirumahnya, Ma." kata Jaemin lesu.
"Biarin udah Jung, namanya juga anak muda." potong Kun.
"Yasudah, tapi jangan pedas-pedas."
"Iya Eomma~" Jaemin langsung melesat begitu diperbolehkan oleh Jungwoo.
Tapi, sebelum memasak Jaemin menyempatkan untuk menelepon Jeno.
"Halo.."
"Apa, Na? kangen? hahaha."
"Ish Jeno! emang iya hahaha."
"Kenapa telpon?"
"Aku ketemu mama kamu! sekarang dia lagi ngobrol sama Eomma."
Jaemin mendudukkan diri di sofa dekat telepon dengan duduk bersila.
"Mama? ngapain dia?"
"Abis beli stok mie kamu."
"Ohhh, aku boleh kesana?"