"Jaemin!""Baekhyun?"
Sekarang mereka berada di lapangan belakang sekolah. Sebenarnya hanya Jaemin yang berada disitu, tapi entah darimana Baekhyun tau jika lapangan belakang sekolah adalah tempat favorit Jaemin.
"Kenapa lo tau gw disini?" Jaemin menutup buku—ah lebih tepatnya novelnya sejenak.
"Dari Chenle." nafas Baekhyun masih dalam keadaan tidak teratur. Lantas Jaemin bertanya,
"Lo abis apa sampe nafas lo gitu?"
Baekhyun menyibak poninya kebelakang, "itu..."
"Apa?"
"Je-jeno berantem sama Guanlin!!"
♚♚♚Brukk
"Mau lo apa hah?!" pekik jeno kepada guanlin yang menindihi badannya. Dia kalah telak, bagaimana tidak? Guanlin membawa 2 orang temannya untuk menyerangnya.
"Renjun! Gw mau Renjun!"
Renjun menangis untuk kesekian kalinya. Ia tidak tega jika melihat kekasihnya babak belur seperti itu.
"Udah kek, serahin aja Renjun." kata Daniel dan diangguki oleh Jinyoung. Mereka berdua adalah teman genk Guanlin.
"Heh lemah! mau yg mana?" tanya Guanlin sambil menunjukkan kedua tangan yang mengepal kepada laki-laki tampan itu.
"Ga jawab? lo dapet bonus!"
Guanlin melayangkan tangannya kepada Jeno.
Duagh!
Bukan, bukan Jeno yang kena pukul. Melainkan Jaemin. Laki-laki manis itu jatuh tersungkur ke lantai dengan hidung yang mengeluarkan darah.
Jeno terkejut bukan main, ia tidak menyangka bahwa Jaemin menyelamatkan Jeno dari pukulan maut dari Guanlin.
"J-jaem? Ja-jae.."
"JAEMIN!!!" teriak Chenle yang sedang berlari ke arah mereka.
"SIAPA YANG BERANI NGELAKUIN INI SAMA JAEMIN?!"
Haechan panik sampai tidak bisa menenangkan sahabatnya itu. Doyoung juga begitu, dia langsung meminta bantuan kepada Taeil, Jisung, Mark, Taeyong dan juga Jaehyun.
"Jeno!" Renjun berlari kearah Jeno dan memeluknya.
"Na.. Lo pasti kuat kan? Hiks." Jisung dengan sigap merengkuh tubuh kekasihnya.
Na? Na jaemin? Nana? -Jeno.
"Chenle sayang, jangan nangis. Jaemin Hyung pasti kuat kok." ucap Jisung sambil mencium puncak kepala Chenle.
Haechan langsung menghubungi ambulan untuk segera membawa Jaemin ke rumah sakit. Setelah ambulans datang, Mark, Taeil dan Jaehyun langsung membopong tubuh Jaemin menuju ambulan.
Sedangkan Taeyong dan Doyoung sedang bergegas untuk memberitahukan masalah ini kepada pihak sekolah agar tidak terjadi kesalahpahaman.