---
Hari ini hari Senin. Terlihat dua pria tengah terlelap. Yang satu diatas sofa sedangkan yang satunya tertidur di lantai yang di lapisi oleh karpet bulu tebal.
Jam sudah menunjukkan pukul sembilan dimana mereka sudah sangat telat untuk pergi ke sekolah.
Yang mungil pun menggeliat karena pancaran sang mentari yang sudah hadir menyusup melalui celah celah korden.
Jihoon pun membuka matanya, ia mengambil handphonenya lalu melihat jam.
"Oh astaga?! Sudah jam sembilan pagi?!" Ujar Jihoon dengan suara yang agak keras dan tinggi. Jihoon pun segera pergi dari sofa namun ia ditahan oleh tangan Soonyoung. "Hari ini kita membolos saja." Ujar Soonyoung menahan Jihoon yang baru saja mau pergi ke kamar mandi dengan mata Soonyoung yang masih tertutup.
Jihoon yang baru mau pergi pun menghentikan aktivitasnya lalu berbaring lagi ke sofa.
Boleh juga, hari ini kita bolos aja lah batin Jihoon.
Soonyoung pun lanjut tidur sedangkan Jihoon menatap langit langit ruang tengah dari apartemen Soonyoung mencoba mengingat kejadian tadi malam.
Ah, iya. Tadi malam mereka memainkan UNO dari jam sebelas malam sampai dengan jam dua dengan hasil Soonyoung mendapatkan skor dua belas sedangkan Jihoon mendapatkan skor sebelas. Otomatis Jihoon kalah.
Untung saja Soonyoung baik hati, jadi yang kalah hanya disuruh traktir saja. Itu juga sebenarnya usulan dari Jihoon.
Drrt! Ddrt!
Tiba tiba ponsel Jihoon bergetar menandakan ada telfon yang masuk.
Choi Seungcheol adalah nama yang tertulis di ponsel Jihoon.
Jihoon pun menangkat telefon dari Seungcheol.
"Jihoon? Kau kenapa? Kok tidak masuk hari ini? Ada masalah?" Ujar Seungcheol dari sebrang.
"A-aku tak apa, aku hanya ingin membolos saja, hehe" jawab Jihoon.
"Oh, baguslah jika kau tak apa. Besok masuk kan?" Tanya Seungcheol.
"Eum...sepertinya.." jawab Jihoon tidak yakin.
"Oh, baiklah. Yaudah, aku tutup dulu sambungannya, kau jangan lupa makan." Ujar Seungcheol.
Jihoon pun memutuskan sambungannya terlebih dahulu.
Jihoon pun meletakkan handphonenya di nakas lalu pergi ke dapur untuk membuat sesuatu agar bisa mengisi perut kosong Jihoon dan Soonyoung.
Sukurlah, ada kimchi dan nasi instan dengan bahan bahan bumbu lainnya. Jihoon pun berinisiatif untuk membuat nasi goreng kimchi.
Bau sedap yang berasal dari dapur mulai memasuki indra penciumannya Soonyoung. Soonyoung pun bangun lalu pergi ke dapur untuk melihat sedang ada apakah disana.
"Oh? Sudah bangun?" Ujar Soonyoung dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.
Jihoon pun menengok kearah asal suara, "oh? Sudah bangun? Duduklah, sebentar lagi makanan akan siap!" Ujar Jihoon sambil mengukir senyuman di wajah manisnya.
Soonyoung pun mengangguk lalu duduk di kursi tempat makan. Soonyoung pun membuka handphonenya sambil menunggu makanan yang Jihoon masak siap.
Tak lama kemudian, Jihoon pun menata makanannya di atas meja makan. "Dicoba ya, maafkan kalau rasanya tidak sesuai ekspektasi...Soalnya aku hanya mengikuti resep di internet, hehe.." ujar Jihoon malu malu sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Soonyoung pun mengangguk lalu menyuapkan satu sendok ke dalam mulutnya. Mengunyahnya sambil merasakan rasa dari nasi goreng tersebut. "Hmm...tidak buruk..." Gumam Soonyoung. "Ah? Apa kau bilang?" Ujar Jihoon antusias. "Tidak buruk.. ya sungguh ini tak buruk..." Ujar Soonyoung. Jihoon pun tersenyum lebar dan reflek memeluk Soonyoung. "A-ah, maafkan aku.." ujar Jihoon lalu mendorong dirinya menjauh dari Soonyoung. Soonyoung hanya terkekeh, "kkk...aniyo, gwenchanhayo.."
Jihoon pun duduk di depan Soonyoung lalu ikut memakan nasi goreng kimchi ala Jihoon. Jihoon mengangguk angguk, memang benar, masakannya tak lumayan buruk walaupun masih banyak kekurangan...hehe..
"Soonyoung, pergi ke taman yuk?"
Hayi, lama ga balik aowwkwkkwk. Aku sibux sekola gais, dan keanya makin kesini makin gaje :"))) tp gapapalah. Hayo, si jihoon mau ngapain tu ngajakin unyong ke taman🌚🌚🌚
Jangan lupa vote dan komen, see ya~-ran
KAMU SEDANG MEMBACA
sakura ; soonhoon ✔️
Fanfiction"semuanya sudah terlambat." completed story © ruinedtown