---
"Sebenarnya, aku takut untuk mati."
Kata kata Jihoon beberapa hari lalu masih terngiang-ngiang di kepala seseorang bermata sipit dan berwajah hamster. Ia masih suka bertanya tanya kepada dirinya sendiri, maksudnya apa? Apakah ia akan meninggalkanku secepat mungkin? Pertanyaan itu terus saja berputar di pikiran seorang Kwon Soonyoung.
"Ey? Kau kenapa, tuan kwon? Sedang banyak pikiran?" Suara berat yang berasal dari pria berwajah emo membangunkan Soonyoung dari lamunannya. "E-eh, gaapa. Cuman pusing mikir tugas aja, banyak bener" ujar Soonyoung berbohong. Sebenarnya ia sedang mengkhawatirkan keadaan Jihoon karena ia meninggalkan Jihoon sendirian di rumah sakit untuk beberapa hari. Jihoon tidak mencegahnya---meskipun ia sedang membutuhkan Soonyoung--- ia malah menyuruh Soonyoung untuk beristirahat di rumahnya dahulu.
Wonwoo menghela nafasnya, ya sahabat terbaik Soonyoung yang sedang berkunjung pun tidak mengerti kenapa sohibnya sendiri seperti ini. "Berceritalah kepada ku, aku akan membantumu sebisaku." Tawar Wonwoo. Soonyoung yang mendengarnya pun mengalihkan pandangannya ke arah wajah Wonwoo lalu tersenyum, "kau memang sahabatku." Ujar Soonyoung dengan tersenyum sambil menampilkan deretan giginya yang rapi dan dibalas oleh senyuman yang di lontarkan oleh pria berwajah emonya.
Hening. Tiba tiba bunyi yang berasal dari telefon genggam Wonwoo pun berbunyi menghancurkan keheningan yang mereka buat. "Ah, sebentar. Mingyu menelfonku, aku akan kembali." Ujar Wonwoo. Yaps, Mingyu adalah kekasih dari Wonwoo. Soonyoung pun mengangguk.
Soonyoung pun menyesap kopinya americanno-nya yang Wonwoo pesan untuk dirinya. Wonwoo sendiri tidak terlalu suka kopi, ia mungkin lebih memilih susu daripada kopi.
"Maaf lama, aku harus pergi, Mingyu membutuhkanku. Maaf tidak bisa mendengar ceritamu hari ini, semoga besok kita bisa berbagi cerita!" Ujar Wonwoo yang baru saja datang, ia pun mengambil tas selempangnya dengan terburu lalu pergi. Soonyoung pun terheran-heran, ada apa dengannya?
Soonyoung yang sedang bersantai di teras rumahnya dengan kopinya yang setia menemaninya pun ikut menyaksikan matahari yang mulai turun untuk beristirahat dengan langit yang berwarnakan oranye bercampur kuning, sangat indah. Soonyoung sesekali menghela nafasnya kasar. Oh iya, ngomong-ngomong, Jihoon sudah makan belum?
Jihoon's POV
Ah~ Soonyoung benar benar meninggalkan ku:(
Sebenarnya aku yang bodoh atau dia yang tidak peka:( sudahlah, untung saja Seungcheol---adalah mantan Jihoon--- datang, jika tidak mungkin aku bisa merasa sangat kesepian."Kau sudah meminum obatmu kan, Ji?" Ujar Seungcheol tiba tiba, aku pun terkaget karena baru terbangun dari lamunanku yang entahlah aku sedang memikirkan apa.
Aku mengangguk kecil lalu tersenyum kearahnya, "sudah kok, tenang saja."
Oh iya, Soonyoung apa kabar? Sehari tanpanya sangat hampa.eh. Lebih baik aku tunggu dia saja lah.
Jihoon's POV end
Author's POV
Soonyoung terlihat sedang merapikan rambutnya. Ia baru saja selesai mandi dan ia berniat untuk pergi ke tempat Jihoon, tak tahan meninggalkannya terlalu lama.
Setelah merasa rapi, ia pun mengambil tas selempangnya lalu pergi ke rumah sakit.
Rumah sakit, 16.00 kst
"Jihoon, aku pulang dulu ya. Maaf tidak bisa menemanimu lama lama..." Ujar Seungcheol. Jihoon yang sedang sibuk menulis sesuatu pun mengangguk, "pulanglah, pasti eomma mu akan mencarimu." Seungcheol pun pergi.
Hening. Hanya ada keheningan.
Cklek!
Pintu terbuka menampilkan seorang namja yang tidak asing bagi Jihoon. Itu adalah Soonyoung.
Jihoon mengalihkan pandangannya dari buku harian menjadi ke wajah Soonyoung dengan pandangan bingung. "Eh? Kenapa kau kembali lagi? Bukankah kau harus beristirahat?"
Soonyoung menggeleng, ia pun menutup pintu lalu melempar dirinya ke arah sofa.
Cklek!
Pintu terbuka kembali menampilkan seorang yeoja berpakaian khas perawat rumah sakit.
"Kita bertemu lagi, Jihoon-ie~" ujarnya. Soonyoung dan Jihoon langsung melihat kearah pintu.
"Ah! Perawat Somin! Sudah lama tak bertemu, kau kemarin kemana saja? Aku kesepian tau. ." Ujar Jihoon lalu mengerucutkan bibirnya lucu.
Perawat Somin, atau Min Somin adalah salah satu perawat yang dekat dengan Jihoon. Somin selalu menjaga Jihoon dan merawat Jihoon ketika ia sedang rawat inap, layaknya kakaknya.
Somin terkekeh, "aku kemarin sedang sibuk. Oh iya, siapa anak muda ini? Pacarmu?" Tanya perawat Somin sambil menutup pintu kamar lalu duduk di salah satu kursi yang berada disamping ranjang Jihoon.
Jihoon terkejut, "e-enggak! Bukan! N-ngomong di filter c-coba. . ." Jihoon malu, ia malu bukan main main. Soonyoung? Ia hanya menyengir gajelas disana.
Somin terkekeh lagi, seru juga menggoda sejoli ini pikirnya. "Oh iya, tadi aku lihat Seungcheol, apakah kau menemuinya?" Ujar Somin. "Oh, iya tadi ia sempat membantuku disini. ." Jawab Jihoon. "Emm.. Seungcheol itu kalau aku tak salah, ia adalah mantanmu, bukan?" Ujar Somin sekali lagi. Soonyoung hanya diam tak bergeming dan menyimak pembicaraan dua mahluk itu.
Jihoon mengangguk lalu mengerucutkan bibirnya lucu, "iya. . . Tapi kita sudah putus dari lama. Ya, entahlah. Ia tiba tiba datang dan minta putus, aku tak mengerti."
"Tunggu, Seungcheol? Datang? Mantan?" Batin Soonyoung bingung.
Alurnya lama lama sy cepetin ya, pen cepet kelar aowkwkwk. Janlup vote dan komen teman teman.
13.27 WITA
dont forget to stream #HIT, caratdeul❤
KAMU SEDANG MEMBACA
sakura ; soonhoon ✔️
Fanfiction"semuanya sudah terlambat." completed story © ruinedtown