---
Akhir musim panas pun berlalu tanpa disadari
Aku mengingat kereta yang berguncang di saat fajar
Pemandangan yang nostalgik itu
Mengulangi jalan memutar entah beberapa kali
Pemandangan kota yang berlalu terlihat sama
Sosokku pun terbayang di jendelaKenshi Yonezu ft.Masaki Suda - Haiiro To Ao (abu abu dan biru)
---"Ya! Bisakah kau berhenti berteriak seperti itu? Kau tau kata privasi tidak sih?!" Teriak seorang remaja namja yang kesal.
Remaja itu, Kwon Soonyoung yang tengah kesal pun berjalan cepat dengan emosi untuk ke taman belakang untuk menenangkan diri, ia tak ingin masuk ke ruang BK lagi.
Pernah, sekali ia masuk ke BK karena tak sengaja memukul seorang cewek karena terlewat kesal.
Bagaimana tidak? Sang cewek saking nge-fans
nya dengan Soonyoung, ia sampai menarik narik tas Soonyoung, seperti sasaeng fans saja.Bagaimana tidak banyak di gemari oleh para siswi siswi maupun siswa siswa? Kwon Soonyoung sangat pintar, tampan, banyak sekali bakatnya, siapa tidak mau ciptaan Tuhan yang menurut mereka sangat sempurna? Kalian saja mau kan?
Tidak jarang Soonyoung memenangkan olimpiade, lomba dance, dan masih banyak lagi piala yang terpejeng di rumahnya.
Soonyoung pun mencepatkan langkahnya menuju taman belakang, kenapa taman belakang? Karena tempat itu sangat sepi, jarang ada yang datang kesana, jadi itu mungkin akan menjadi tempat yang baik, pikir Soonyoung.
Ia pun menghela nafas frustasi setelah mendudukan dirinya kepada kursi kayu taman,
mengacak rambut frustasi."Kapan aku akan menemukan kebahagiaan yang sebenarnya?"
---
"Dasar! Anak tak berguna!"
Seorang namja kecil sedang duduk sambil menekukkan kedua lututnya di depan tubuhnya.
Butir demi butir air mata turun membasahi pipinya, ia menangis dalam diam.
Lagi lagi, ia harus menerima kenyataan, bahwa ia sudah dibenci oleh ayah kandungnya sendiri, sejak ia lahir.Ibunya? Ia saja tidak tahu.
Setahunya, ibunya sudah meninggal atau apa, jadilah ia harus tinggal bersama ayahnya yang pemabuk, miris.
"Jihoonie! Kau kuat kok! Ingat, masih banyak yang mencintaimu kecuali si bajingan itu!" Batin Jihoon menyemangatinya. Iya, ia memanggil ayahnya dengan sebutan bajingan, ia terlalu kesal.
Jihoon suka mengurung diri di kamar hanya untuk menghabiskan waktunya belajar, bermain game, menonton drama maupun anime, dan makan. Kenapa makan? Karena setelah pulang sekolah, ia menyempatkan membeli makanan agar tidak mati kelaparan di kamarnya.
Skip besok.
"Jihoon-ie!" Teriak seseorang yang tak lain ialah Daehwi.
Hanya Daehwi seorang yang tahu semua permasalahannya, kesedihannya, kepedihannya, dan tempat Jihoon bersandar.
Daehwi pun juga menyayangi Jihoon layaknya saudara kandungnya sendiri."Ohayou! Daehwi-ssi!!" Balas Jihoon dengan senyumannya yang secerah sang mentari, sangat hangat.
Daehwi membalas senyumannya, "Iya! Ohayou juga~! Kau ada eskul tidak hari inii??" Tanya Daehwi sambil berjalan kearah Jihoon yang sedang sibuk membereskan bukunya di loker.
"Tidak ada kok! Memang kenapa?" Sekarang Jihoon yang bertanya.
"Aku mau mengajakmu untuk pergi ke cafè sepulang sekolah nanti!" Ajak Daehwi dengan antusias.
"Ayoookkk!!! Sehabis pulang sekolah, okay?" Tanya Jihoon, Daehwi pun mengangguk tanpa menghapus senyuman khasnya.
"Ayok kita ke kelas, sebentar lagi kita masukkan!" Ujar Daehwi sambil menarik tangan Jihoon masuk ke kelas.
Skip istirahat
"Jihoon! Kau tau tidak? Kim-ssaem tidak masuk, jadi artinya setelah istirahat kita akan jamkos!" Ujar sang ketua kelas, Hong Jisoo atau lebih dikenal dengan Joshua.
"Wah jinjjayo??" Mata Jihoon berbinar setelah mendengarkan penuturan Joshua.
Joshua pun mengangguk dengan cepat sambil tersenyum, "Ne! Jinjjayoo~".
"Jihoon! Kau ingin ke kantin?" Tanya Daehwi sambil berlari kearah Jihoon.
Jihoon menggeleng, "engga ah, aku mau pergi sebentar ketempat sesuatu, bentar aja kok!" Ujar Jihoon meyakinkan Daehwi dengan senyuman khasnya.
"Ah...begitu? Yausdah, aku ke kantin dulu ya! Bersama Jinyoung-ie" Ujar Daehwi lalu pergi meninggalkan Jihoon di kelas.
"Ah, jadi dimana taman itu? Katanya ada di belakang sekolah lama..." Gumam Jihoon yang sedang bingung mencari taman 'rahasia' tersebut.
"Ah! Disini!"
Jihoon akhirnya menemukan taman yang ia maksud.
Penuh dengan pohon sakura yang sedang berguguran, namun langit terlihat abu abu dan biru tanpa ada matahari.
Jihoon pun memperhatikan senti demi senti taman yang sedang ia telusuri.
Sangat cantik, pikir Jihoon.
Pohon sakura yang berguguran, tanaman yang hijau, dan ada juga sebuah kolam ikan yang sangat bening dengan adanya jembatan khas Jepang melengkapi.
Soonyoung's POV
Hari yang melelahkan, aku ingin pergi lah dari kejaran orang orang gila itu.
"Eh?" Betapa terkejutnya aku, melihat seorang lelaki mungil yang tengah memperhatikan sekelilingnya.
Seketika mataku membesar, tanpa sadar aku memperhatikannya.
Namja mungil itu membalikkan badannya.
Aku pun terkejut."Eh?" Ia pun membalikkan tubuhnya.
Seketika ada angin kencang menerpa tubuhnya yang membuat sebagian rambut dan bajunya ikut hanyut dalam angin.
Ia pun tersenyum, hatiku berdetak sangat kencang.
"Tunggu, perasaan macam apa ini?"
yoks, saya kembali dengan epep baru yang mungkin krinje:v banyak drama dan maybe plot twist? idk.
Tapi moga kalian suka ya, jangan lupa vote dan comment:D buat run to you pause sebentar, lagi nyari ide:D
Terima kasih!
-ran
KAMU SEDANG MEMBACA
sakura ; soonhoon ✔️
Fanfiction"semuanya sudah terlambat." completed story © ruinedtown