Bab 2

4K 288 10
                                    


Lenguhan kecil keluar dari bibir jungkook. Jungkook membuka matanya perlahan, hal pertama yang ia rasakan adalah sakit yang mendera di bagian kepalanya. Mungkin karena benturan keras tadi. Entah sudah berapa lama ia tak sadarkan diri.

Ia mencoba untuk duduk sambil memegangi kepalanya yang masih sangat sakit. Jungkook masih memikirkan siapa yang mengirimkan kotak itu. Ia juga berfikir siapa yang tega mendorong nya dari belakang hingga membuat nya tak sadarkan diri. Dan bagaimana mungkin orang yang mendorongnya itu bisa masuk kesini? Apakah dia seorang staf perusahaan? Entahlah terlalu pusing untuk jungkook pikirkan saat ini.

Jungkook mencoba untuk bangkit dari posisi nya sekarang, tapi ia terlalu pusing untuk bangkit. Akhirnya dengan bertopang meja yang ada di depannya ia bisa bangkit. Jungkook segera mengambil kotak yang sempat terjatuh tadi dan memasukkannya ke dalam tas milik jungkook.

Jungkook meraih ponsel yang berada tak jauh dari tas nya dengan tangan kiri memegang bagian kepalannya yang masih sakit. Ia berniat untuk menghubungi manager hyung agar menjemputnya. Tapi belum sempat jungkook menghubungi manager, pintu studio terbuka dan menampakkan jimin yang berdiri di balik pintu itu. Dinilai dari wajah jimin ia terlihat sangat cemas.

"Jungkook ah kenapa kau tak juga pulang? kenapa kau membuat hyungdeul mu khawatir?"kata jimin begitu ia melihat Jungkook. Belum sempat Jungkook menjawab pertanyaan jimin, jimin sudah bertanya lagi.

"Astaga?! Ada apa dengan kepalamu? Kenapa bisa terluka sampai berdarah berdarah seperti itu?" tanya jimin lagi.

"Omo! Jimin hyung sangat cerewet ketika mengkhawatirkan seseorang, bahkan lebih cerewet dari oemma ku." jawab jungkook sambil terkekeh.

"Jawab pertanyaanku tadi Jungkook ah." kata jimin lagi dan lagi.

"Aku baru saja akan menghubungi manager hyung untuk menjemputku, tapi kau lebih dulu datang hyung. Dan luka ini bukan apa apa hyung hehehe." jawab jungkook sambil nyengir tak jelas.

"Kau bilang bukan apa apa? Lihat! Kepalamu sampai berdarah dan kau bilang tak apa apa?" kata jimin sambil berjalan mengambil kotak P3K yang ada di studio itu. Ia segera mengobati kepala jungkook.

"Mengapa kepalamu bisa sampai seperti ini?" tanya jimin yang masih mengobati Jungkook dengan obat merah. Sesekali Jungkook meringis saat lukanya tak sengaja tersentuh.

"Aku hanya terjatuh saat latihan tadi hyung, dan secara tak sengaja kepalaku membentur meja." kata Jungkook, ia sengaja berbohong karna ia tak ingin membuat hyungdeul nya itu semakin mengkhawatirkan nya.

"Kenapa kau sangat ceroboh sekali." kata jimin.

"Sudah ayo kita pulang." kata jimin ketika ia sudah selesai mengobati luka Jungkook. Mereka pun beranjak dari sofa untuk pulang.







Jungkook merebahkan tubuh nya di kasur. Ia masih memikirkan kejadian semalam.
'Mungkinkah pelakunya adalah seorang haters yang bekerja sebagai staf perusahaan?' batin Jungkook. Ia juga tidak menceritakan kejadian semalam kepada hyungdeul nya. Bukan apa apa Jungkook hanya tidak ingin membebani hyungdeul nya itu. Jungkook sudah cukup merepotkan mereka.

Ketika Jungkook sedang asik melamun tiba tiba pintu kamar jungkook terbuka lebar dan menampakkan taehyung di sana.

"Jungkook ah ayo turun makan malam sudah siap." ajak Taehyung.

"Ne hyung, hyung duluan saja aku akan menyusul nanti." kata Jungkook.

"Baiklah akan aku tunggu kau di bawah." kata Taehyung sambil menutup pintu dan pergi ke bawah. Setelah memastikan bahwa Taehyung sudah pergi, ia menghela napas panjang dan segera bangkit dari tidurnya. Jungkook berjalan menuju ruang makan.

"Bagaimana lukamu itu Jungkook ah? Apa masih sakit?" tanya Rapmon.

"Sudah tidak sakit kok hyung, lagi pula ini hanya luka kecil saja." jawab Jungkook.

"Luka kecil apanya? Aku melihat darah yang keluar agak banyak. Dan kau bilang itu bukan apa apa?" kata Jimin.

"Kau sangat ceroboh Jungkook ah, bagaimana bisa kau terluka seperti itu?" tanya Suga.

"Aku hanya terjatuh saat latihan kemarin hyung dan secara tak sengaja kepalaku membentur meja." kata Jungkook. Ia lebih memilih berbohong kepada hyungdeul nya

"Lain kali jangan ceroboh seperti itu lagi Jungkook ah, ingat comeback kita sudah di depan mata jadi jaga kesehatan mu." kata J-hope. Mereka pun melanjutkan makan malam mereka.















"AAAAAHHHGGHH!?! TOLONGG!?!" Teriak J-hope dan Jin secara bersamaan yang membuat member lain berlari mendekati mereka dengan perasaan khawatir. Mereka mengira ada sesuatu hal buruk yang terjadi pada mereka.

"Ada apa?" Tanya Rapmon dengan wajah panik nya.

"I--itu ada laba laba." Kata J-hope sembari tangannya menunjuk ke serangga berkaki 8 itu.

"Astaga kalian berdua berteriak sambil berpelukan di atas meja hanya karena takut pada hewan mungil dan lucu ini." Kata Rapmon sambil mengambil laba laba tadi dan akan di arahkan kepada Jin dan J-hope dengan sedikit tertawa.

"YAA! JAUHKAN ITU DARIKU." Sentak Jin.

"Percuma saja badan Jin hyung dan J-hope hyung besar dan tinggi, tapi dengan laba laba saja takut. Hahahahaha" Kata Jungkook sambil tertawa lepas. Tiba tiba saja Jungkook merebut laba laba yang ada di tangan Rapmon dan tanpa basa basi ia langsung melemparkan laba laba tadi kepada jin dan J-hope.

"YA! JEON JUNGKOOK! AAAAAHHHGGH JAUHKAN ITU DARI KU JAUHKAN." Teriak Jin heboh sambil menghentak hentakkan kakinya karena serangga itu menempel di pundak nya. Jungkook yang melihatnya hanya tertawa lepas dan berlari menuju kamar nya. Sampai di kamarnya tak lupa ia mengunci pintu agar Jin tidak bisa masuk.

Ia menjatuhkan badannya ke kasur yang ada di depannya. Sepertinya ia sudah puas menjahili hyungnya. Dan sekarang ia merasa sangat lelah. Ia berniat untuk tidur tetapi handphone miliknya berdering. Ia mengangkat telepon nya. 'nomor tak di kenal? Siapa ya?' batin Jungkook.

"Yeoboseyo." Kata Jungkook.

"sepertinya kau bersenang senang dengan hyung mu saat ini." Kata orang di sebrang.

"Siapa ini?"

"Baiklah akan ku beri waktu kau untuk segera keluar dari BTS atau hyung mu akan celaka arraseo?"

"YA! Sebenarnya kau ini siapa? Jangan macam macam!"

"Baiklah yeobo sampai jumpa lagi."

Sambungan pun terputus. Dan Jungkook hanya diam mematung sambil menatap layar ponselnya. Dia berfikir apakah orang yang menelepon nya tadi adalah orang yang sama dengan orang yang berada di dance studio?.
Dan sekarang Jungkook merasa sedang di awasi.

'ada apa ini sebenarnya? Dan siapa orang itu?' batin Jungkook.




























Haeeeeeee I'm comeback again
aku up lagi nihh
Jangan lupa vote sama comment ya....
Maap maap kalo typo

Terror || BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang